pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pakar lain perlu dijelaskan, dan konstruksi model dalam konteks praktik terkait bersama
penjelasannya; 2
mempermasalahkan deskripsi terkait, yaitu secara kritis mempertanyakan motif tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya;
3 teorisasi, yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang
dilakukan dengan cara tertentu.
9. Guru perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk:
1 tulisan tentang hasil refleksi-diri, dalam bentuk catatan harian dan dialog, yaitu percakapan dengan dirinya sendiri;
2 percakapan tertulis, yang dialogis, dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut;
3 narasi dan cerita; 4 bentuk visual seperti diagram, gambar, dan grafik.
10. Guru perlu memvalidasi pernyataannya tentang keberhasilan PTK lewat pemeriksaan
kritis dengan mencocokkan pernyataan dengan bukti data mentah, baik dilakukan sendiri maupun bersama teman validasi-diri, meminta teman sejawat untuk
memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbaikinya validasi sejawat, dan terakhir menyajikan hasil seminar penelitan dalam suatu seminar validasi public.
Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena semuanya berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah. Jika ada perbedaan,
pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali.
11. Guru harus memahami beberapa prosedur PTK. Prosedur pertama guru harus dapat menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan pokok, yaitu;
Mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai
metode atau cara,
Menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan pendekatan, strategi, media, atau kiat tertentu,
Memilih dan merumuskan masalah PTK baik berupa pertanyaan
atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya,
Menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan,
64
Memilih dan menyusun persfektif, konsep, dan perbandingan yang
akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK,
Menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang telah dirumuskan,
Menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun
instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK,
Menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK.
Prosedur kedua adalah melaksanakan siklus rencana tindakan di dalam kelas.
Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus
dilakukan pula pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang
berkaitan dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.
Prosedur ketiga adalah menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data tahap
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data
ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan rumusan saran.
Prosedur keempat adalah menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan
dengan kegiatan menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah,
rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis. 12. Guru harus mampu menulis hasil penelitiannya dan melengkapi predikat guru sebagai
ilmuwan sejati dengan menuliskan pengalaman melaksanakan PTK tersebut ke dalam suatu karya tulis ilmiah. PTK belum dikatakan berhasil, bila guru belum menuliskan
karya tulisnya. Karya tulis tersebut, yang selama ini ditulis belum merupakan kebiasaan bagi para guru, sebenarnya sangat bermanfaat bagi masyarakat pengguna lain. Dengan
melaporkan hasil PTK tersebut kepada masyarakat teman sejawat, pemerhati pengamat pendidikan, dan para pakar pendidikan lainnya guru akan memperoleh nilai
tambah yaitu suatu bentuk pertanggungjawaban dan kebanggaan akademisilmiah sebagai kreativitas seorang ilmuwan. Melalui laporan kepada masyarakat, PTK yang
pada awalnya dilaksanakan dalam skala kecil yaitu di ruang kelas, akan memberi sumbangsih yang cukup signifikan terhadap peningkatan mutu, proses, dan hasil
65
belajar siswa. Sehingga bisa menjawab pertanyaan mengapa PTK penting untuk para guru dalam memperbaiki kinerjanya.
66
BAB VI BAGAIMANAKAH MEMBUAT PROPOSAL PTK?