media pembelajaran yang memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Media yang dibuat guru benar-benar dapat menyampaikan pesan ke otak siswa dengan mudah.
Contoh permasalahan PTK :
Seorang guru sejarah yang bernama Ibu Netty menemukan rendahnya motivasi sebagian besar siswa untuk menjawab pertanyaan atau siswa sering tidak dapat
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru di kelasnya. Kesulitan siswa memahami bacaan secara cepat merupakan contoh lain dari masalah yang cukup besar dan strategis
karena diperlukan bagi sebagian besar mata pelajaran. Semua siswa memerlukan keterampilan itu, dan dampaknya terhadap proses belajar siswa cukup besar.
Sukarnya siswa berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran, dan ketidaktahuan siswa tentang ‘belajar bagaimana belajar’ merupakan contoh PTK lainnya dari masalah
yang cukup besar dan strategis. Dengan demikian pemecahan masalah akan memberi manfaat yang besar dan jelas. Akhirnya seorang guru harus merasa memiliki dan senang
terhadap masalah yang diteliti. Hal itu diindikasikan dengan rasa penasaran guru terhadap masalah itu dan keinginan guru untuk segera tahu hasil-hasil setiap perlakukan
yang diberikan. Apakah terjadi perubahan ataukah tidak. Di dalam melakukan PTK, jangan mencari-cari masalah hanya karena Anda
sebagai guru ingin mempunyai masalah yang berbeda dengan orang lain. Pilihlah masalah yang masuk di akal dan nyata real, ada dalam pekerjaan Anda sehari-hari dan
memang problematik memerlukan pemecahan, dan jika ditunda dampak negatifnya cukup besar. Masalah yang dikupas dalam PTK adalah masalah yang benar-benar
terjadi dalam proses pembelajaran di kelas dan bukan rekayasa guru. Apalagi hasil penelitian orang lain yang kemudian diklaim sebagai PTK sendiri yang tidak original.
2. Menganalisis dan Merumuskan Masalah
Terkadang secara tidak sadar guru telah melakukan PTK, yakni ketika guru melakukan evaluasi, menganalisis hasil evaluasi, dan tindak lanjutnya. Jika masalah
sudah ditetapkan, maka masalah ini perlu dianalisis dan dirumuskan. Mengapa demikian? Tujuannya adalah agar guru paham akan hakikat masalah yang dihadapi,
terutama apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Perumusan masalah
39
didapatkan dari berbagai masalah yang timbul dalam proses pembelajaran di kelas, lalu pilihlah masalah yang akan dikupas sesuai dengan kerangka teoritis yang dimiliki.
Untuk mengetahui penyebabnya, setiap masalah harus dianalisis, dengan mengacu kepada kerangka teoritis dan pengalaman yang relevan, sehingga guru dapat
merencanakan pelaksanaan tindakan perbaikan. Misalnya, untuk menganalisis penyebab contoh permasalahan Ibu Netty yang mengajar sejarah, guru dapat mengacu kepada teori
keterampilan bertanya, dan mencari penyebabnya dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut : 1 Apakah rumusan pertanyaan yang dibuat guru sejarah sudah cukup
jelas dan singkat? 2 Apakah guru sejarah memberikan waktu yang cukup untuk berpikir sebelum meminta siswa menjawab? Guru sejarah perlu merenung untuk mencari solusi.
Jika setelah dianalisis, kedua pertanyaan di atas dijawab dengan ya, tentu harus dicari penyebab lainnya, misalnya : apakah penjelasan guru sejarah cukup jelas bagi siswa,
apakah bahasa yang digunakan guru sejarah mudah dipahami, dan apakah ketika menjelaskan guru sejarah memberikan contoh-contoh. Jika ternyata kedua pertanyaan di
atas dijawab tidak, maka kita sudah mendapatkan jawaban sementara, yaitu penyebab siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru adalah karena pertanyaan yang diajukan
guru sejarah tidak jelas dan sering panjang dan berbelit-belit, serta guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir. Jika ini yang dianggap sebagai penyebab,
maka guru sejarah dapat merencanakan tindakan perbaikan, yaitu dengan menyusun pertanyaan tersebut secara cermat, serta berusaha memberikan waktu untuk berpikir
sebelum meminta siswa menjawab pertanyaan. Menganalisis dan merumuskan masalah bukanlah sebuah pekerjaan mudah.
Diperlukan kecermatan guru dalam menganalisis dan merumuskan masalah. Masalah yang dirumuskan harus menjadi bahan dalam penulisan laporan PTK. Dari pelaporan
PTK inilah, para pembaca menjadi tahu masalah apa yang dipecahkan, dan solusi apa yang digunakan dalam memecahkan masalah tersebut dengan membaca rumusan
masalah yang dibuat oleh guru.
3. Merencanakan Tindakan Perbaikan