APAKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK ITU?

BAB II APAKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK ITU? Pertanyaan di atas tentu akan menggelitik kita. Betapa tidak, bila kita bicara tentang penelitian, anggapan orang mengatakan penelitian itu pekerjaan seorang ilmuwan. Kalau sudah bicara tentang ilmuwan, maka gambaran yang terbersit dalam kacamata kita adalah pastilah sukar, rumit alias susah binti sulit. Benarkah demikian ? Mengapa sebagian guru merasa penelitian itu sulit? Apakah penelitian itu memerlukan dana yang besar sehingga harus menunggu bantuan? Selama ini, menulis karya ilmiah merupakan momok bagi para guru. Kurangnya budaya membaca menyebabkan guru kurang dapat menulis dengan baik. Padahal, menulis itu dimulai dari banyak membaca. Kalau sudah banyak membaca, tentunya guru akan tertarik untuk meneliti. Penelitian dimulai dari adanya masalah. Masalah dapat dipecahkan bila kita melakukan penelitian. Penelitian dapat dilakukan bila adanya upaya dari guru untuk memperbaiki kualitas pembelajarannya di sekolah. 10 Sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat disebut Penelitian Tindakan Kelas PTK. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. PTK atau Classroom action research CAR adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian Tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan…”, yang dilakukan secara siklus, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis Penelitian Tindakan, dua di antaranya adalah individual action research dan collaborative action research CAR. Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research; dua-duanya merujuk 11 pada hal yang sama. Penelitian Tindakan termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Penelitian Tindakan atau Action research berbeda dengan penelitian formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum general. Action research lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun demikian hasil action research dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar belakang yang mirip dengan yang dimiliki peneliti. Perbedaan antara penelitian formal dengan classroom action research disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1. Perbedaan antara Penelitian Formal dengan Classroom Action Research Penelitian Formal Classroom Action Research Dilakukan oleh orang lain Dilakukan oleh guru itu sendiri Sampel harus representative Kerepresentatifan sampel tidak 12 diperhatikan Instrumen harus valid dan reliabel Instrumen yang valid dan reliabel kurang diperhatikan Menuntut penggunaan analisis statistic Tidak diperlukan analisis statistik yang rumit Mempersyaratkan hipotesis Tidak selalu menggunakan hipotesis Mengembangkan teori Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung Bila kita ingin lebih tahu lagi, maka terdapat 7 perbedaan yang sangat jelas antara Penelitian formal dengan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Tabel 2. Perbedaan antara Penelitian Formal dengan Classroom Action Research NO KETENTUAN PENELITIAN FORMAL C A R 1 Pelaku Dilakukan oleh orang lain Dilakukan oleh guru yang bersangkutan 2 Sample Harus representatif Tidak harus representative 3 Instrumen Harus valid dan reliabel Tidak harus valid reliable 4 Statistik Analisa statistik yang baik Tidak harus menggunakan statistic 5 Hipotesis Hipotesis harus jelas Tidak mensyaratkan hipotesis 6 Teori Harus berlandaskan teori yang sudah ada Teori tidak terlalu berpengaruh 7 Fungsi Menguji Teori Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung Dalam PTK, guru harus bertindak sebagai pengajar sekaligus peneliti. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran. Guru adalah orang yang paling akrab dengan kelasnya dan biasanya interaksi yang terjadi antara guru-siswa berlangsung secara unik. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan kreatif dan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan PTK di kelasnya. Guru pun mempunyai hak otonomi untuk menilai sendiri kinerjanya. Metode paling utama adalah merefleksikan diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian yang sudah baku dan bukan tradisional. Dari berbagai pengalaman penelitian, temuan penelitian tradisional terkadang sangat sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran di sekolah. Karena itu arahan atau petunjuk untuk melakukan PTK dan 13 sumber dananya sangat diperlukan oleh para guru. Sehubungan hal itu, Fasli Jalal 2007 dalam makalahnya berjudul Peningkatan Mutu Pendidikan mengatakan bahwa; Pada tahun 2007 pemerintah telah memprogramkan tiga kegiatan utama peningkatan profesional guru berkelanjutan berkolaborasi dengan LPTK dan menyediakan dana block grant untuk itu, yakni kegiatan; 1 penelitian tindakan kelas PTK bagi 3.837 guru dengan alokasi dana sebesar Rp. 13.653.600.000,-; 2 bimbingan karya tulis ilmiah bagi 10.000 guru dengan alokasi dana sebesar Rp. 50.000.000.000,-; dan 3 pertemuan ilmiah guru, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Pemerintah juga memberikan hak cuti kepada guru yang akan melaksanakan kegiatan penelitian dan penulisan buku pelajaran”. Kesimpulan :  Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 14 BAB III APAKAH MANFAAT PTK BAGI GURU?