HASIL DAN PEMBAHASAN Kenapa Guru Takut PTK | Labschool Jakarta buku ptk 2 revisi

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

SIKLUS 1 PERENCANAAN 1. Guru menyusun daftar observasi yang terdiri atas kegiatan, hasil yang didapat dan keterangan. 2. Guru mencatat hal-hal yang terjadi saat kegiatan berlangsung berdasarkan urutan kegiatan. 3. Urutan pengambilan gambar audio visual adalah: Merekam sekilas perilaku siswa subjek penelitian sebelum kegiatan belajar berlangsung Merekam kegiatan siswa dimulai saat baru tiba kesekolah s.d kegiatan akhir Guru memperlihatkan kartu gambar sesuai urutan kegiatan Siswa menempel kartu ke papan tempel sesuai urutan kegiatan Siswa melaksanakan kegiatan sesuai dengan urutan kartu yang telah ditempel Siswa melepas kartu bergambar kegiatan yang telah dilaksanakan TINDAKAN ACTION Tindakan yang dilaksanakan adalah: 1. Guru memperlihatkan kartu gambar sesuai dengan urutan kegiatan yang direncanakan 2. Siswa menempelkan kartu pada papan untuk membantu memperkenalkan struktur kegiatan. 3. Setelah kegiatan selesai, siswa melepas kartu gambar dengan dibantu guru. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada rekaman audio visual siklus 1 Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 240 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI REFLEKSI Setelah dilaksanakan perencanaan dan action, tim peneliti menemukan fakta bahwa data yang diperoleh terdapat beberapa ketidak sesuaian antara perencanaan, action dan tujuan dari penelitian ini sendiri. Hasil yang diperoleh adalah: 1. Siswa seringkali tidak fokus terhadap gambar yang ada pada kartu, sehingga guru harus sampai 3 kali memperlihatkan gambar. 2. Pada saat pelaksanaan, siswa tidak sepenuhnya dalam keadaan “sadar” dari kondisi keautisannya. 3. Siswa merasa bingung terhadap struktur kegiatan, karena berulang kali menempel dan memasang kembali. 4. Kondisi pengambilan gambar yang hanya melibatkan satu orang siswa, membuat siswa subjek penelitian tidak termotivasi dan tidak ada suasana klasikal didalam kelas. 5. Pada saat tindakan, guru seringkali salah dalam memberikan instruksi dan sering terdistraksi tidak serus 6. Belum adanya gambaran yang jelas tentang struktur kegiatan yang ingin diperlihatkan 7. Belum terlihat hubungan antara penggunaan kartu gambar dengan keefektivan belajar dikelas, karena guru masih terlihat kesulitan dalam mengkondisikan siswa untuk mengerti instruksi yang diberikan. Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 241 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI SIKLUS 2 PERENCANAAN Sesuai dengan pembahasan pada tahap refleksi siklus 1, maka pada siklus ke 2 ini, peneliti menyusun tahapan perencanaan yang terdiri atas: A . Persiapan 1. Pengaturan pembagian setting kelas dan ruangan yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan tindakan dimaksudkan untuk memudahkan guru dalam menyusun kategori-kategori kartu gambar Rocky Dust. Pembagian Setting kelas dan ruangan tersebut adalah: Ruang kelas TK Kegiatan: Circle time awal Kegiatan Inti Circle time akhir Ruang makan Kegiatan: Piket kemandirian Toilet anak Kegiatan: Belajar kebersihan Ruang bermain in door Kegiatan: Latihan bersosialisasi Belajar kedisiplinan Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 242 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI 2. Pada kelas dan ruangan tersebut, guru mempersiapkan kartu gambar yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan berikut alat bantunya, seperti papan infraboard untuk memasang kartu dan kotak tempat penyimpanan kartu kegiatan yang sudah selesai dikerjakan. 3. Guru memasangkan kartu gambar pada papan sesuai urutan kegiatan 4. Setelah kegiatan dilaksanakan, siswa melepas kartu sebagai pemberitahuan bahwa kegiatan telah dilaksanakan. 5. Dalam kegiatan yang bersifat klasikal bersama-sama kartu gambar tidak dilepas oleh satu orang murid namun oleh guru dan diberitahukan kepada semua murid bahwa kegiatan telah selesai. TINDAKAN ACTION Dalam tindakan action pada siklus ke 2 ini, didapat data-data yang terdiri atas: 1. Sebelum kegiatan belajar, rekaman audiovisual yang diambil adalah gambar ruangan dengan struktur yang akan dipakai dalam kegiatan siklus 2. 2. Data yang direkam berupa kegiatan individual dan kegiatan secara klasikal. 3. Pada siklus 2, kartu gambar kegiatan ditempel oleh guru, kemudian setelah kegiatan selesai, siswa yang melepas kartu dan menyimpan kartu kedalam kotak yang telah disediakan 4. Kartu gambar berstruktur diterapkan juga di ruangan makan, ruang gosok gigi dan ruang bermain. 5. Dalam pelaksanaan tindakan action, siswa yang terlibat tidak hanya satu orang, namun 2 orang, karena ingin memperlihatkan suasana klasikal dan penggunaan kartu gambar konkret bagi siswa autis dan kartu gambar sketsa compic bagi siswa lain tanpa kondisi autis. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada rekaman audio visual siklus 2 REFLEKSI Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 243 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI Setelah dilaksanakannya tindakan action pada siklus 2, tim peneliti melakukan pembahasan dan kemudian terdapat data-data sebagai berikut: 1. Terdapat kesalahan dalam meletakkan kartu gambar sesuai urutan kegiatan yang direncanakan 2. Saat memperlihatkan kartu, seharusnya guru dalam posisi dan berusaha berusaha berhadap-hadapan dengan siswa, namun pada tindakan siklus 1 dan 2, beberapa kali guru memperlihatkan kartu sambil menyamping atau bahkan dari belakang siswa. 3. Fungsi taktil siswa sebagai salah satu langkah menuju tujuan penelitian tidak tergali, seharusnya pasir yang menempel pada kartu berfungsi untuk membantu memfokuskan perhatian siswa saat kegiatan berlangsung, caranya adalah dengan merabakan jari siswa pada pasir di kartu gambar. 4. Pada saat diruang makan, suasana sangat tidak kondusif dan menyebabkan struktur menjadi kacau 5. Pengambilan langkah struktur kegiatan dengan bantuan kartu gambar dikelas, ruang makan, ruang gosok gigi dan ruang bermain belum terekam dengan baik SIKLUS 3 PERENCANAAN Perencanaan pada siklus 3 ini adalah hasil dari rrefleksi yang dilakukan pada siklus 2. Perencanaan siklus 3 adalah: 1. Pada saat pengambilan gambar dan pengaturan setting ruangan, guru sebagai pelaku utama didampingi dengan 1 orang anggota tim yang bertugas sebagai pengawas atau pemerhati konsep yang akan dilaksanakan, sehingga proses action akan berjalan lancar. 2. Saat memperlihatkan kartu gambar, guru mengupayakan untuk selalu berada diposisi berhadapan dengan siswa. 3. Pasir yang terdapat pada kartu gambar, berfungsi untuk membantu memfokuskan perhatian siswa, seandainya secara verbal dan visual, siswa Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 244 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI tidak mau memperhatikan. Caranya adalah dengan merabakan jari siswa pada pasir kasar sampai siswa mau memperhatikan instruksi guru. 4. Merekam dengan jelas pada saat guru memberikan instruksi, dan urutan kartu gambar yang dipergunakan. 5. Jumlah siswa didalam kelas ditambah menjadi 3 orang dengan karakteristik berbeda. Untuk siklus 3 ini, siswa yang dilibatkan adalah siswa dengan Mental Retardasi dan siswa dengan Down Syndrome. Hal ini dimaksudkan agar siswa subjek penelitian menjadi lebih termotivasi untuk lebih aktif, dengan bantuan suasana yang lebih klasikal dan karakteristik teman-teman yang lebih kooperatif. TINDAKAN ACTION 1. Siswa yang terlibat dalam kegiatan action adalah 3 orang siswa. 1 siswa dengan autis, 1 siswa dengan retardasi mental, dan 1 siswa dengan down syndrome. 2. Guru memulai kegiatan belajar dikelas dengan urutan kegiatan sebagai berikut:

a. Circle time awal:

Menabung Absen Melepas sepatu Menyimpan sepatu Mengambil karpet Berdoa Berhitung Bernyanyi Salam Menyimpan karpet Mengambil Keranjang Duduk di area individual

b. Kegiatan Inti

Duduk dikursi sendiri Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 245 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI Mengambil mainan mulai dari urutan kartu di sebelah kiri Menyimpan kartu yang sudah dikerjakan Menyimpan mainan di dalam keranjang Bermain bebas

c. Circle time akhir

Memakai sepatu Bernyanyi Menuju ruang makan 3. Setelah dari ruang kelas, guru membimbing siswa menuju ruang makan, urutan kegiatannya adalah: Piket kemandirian Mencuci tangan Membagikan slaber Membagikan makanan Berdoa Makan Minum Menyimpan piring Menyimpan gelas Melipat slaber Menyimpan slaber Merapikan kursi makan 3. Kegiatan berlanjut dengan kegiatan gosok gigi, urutan kegiatannya adalah: Belajar kebersihan Mengambil handuk dan alat gosok gigi Memakai handuk Menggosok gigi Berkumur Menyimpan handuk dan alat gosok gigi Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 246 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI 4. Kegiatanberakhir dengan di ruang bermain in door, urutan kegiatannya adalah; Latihan bersosialisasi Bermain bebas Belajar kedisiplinan Berbaris Bersalaman dengan guru REFLEKSI 1. Kegiatan klasikal seperti pada saat di ruang makan, struktur kegiatan dengan menggunakan kartu gambar kurang maksimal, karena terlalu banyak orang guru dan siswa. 2. Beberapa kali siswa terlihat tidak fokus terhadap kegiatan. 3. Keterlibatan siswa lain siswa dengan DS siswa dengan MR sangat membantu dalam menumbuhkan suasana kooperatif dikelas. 4. Kegiatan sudah sesuai dengan rencana pada kartu kegiatan yang sudah terpasang

B. Analisis Data

Setelah didapatkan data dari ketiga siklus yng dilakukan, maka data yang terkumpul akan dianalisis guna memperjelas paparan deskripsi data. Tabel 1. SIKLUS 1 PERENCANAAN ACTION OBSERVASI REFLEKSI 1. Penyusunan daftar observasi yang terdiri atas kegiatan, hasil yang didapat dan keterangan. 2. Pencatatan hal-hal yang terjadi saat 1. Guru memperlihatkan kartu gambar sesuai dengan urutan kegiatan yang direncanakan 2. Siswa menempelkan kartu 1. Siswa tidak fokus 2. Siswa tidak sepenuhnya dalam keadaan “sadar” dari kondisi keautisannya. 3. Siswa merasa bingung terhadap Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 247 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI kegiatan berlangsung berdasarkan urutan kegiatan. 3. Urutan pengambilan gambar audio visual adalah: Merekam sekilas perilaku siswa subjek penelitian sebelum kegiatan belajar berlangsung Merekam kegiatan siswa dimulai saat baru tiba kesekolah s.d kegiatan akhir Guru memperlihatkan kartu gambar sesuai urutan kegiatan Siswa menempel kartu ke papan tempel sesuai urutan kegiatan Siswa melaksanakan kegiatan sesuai dengan urutan kartu yang telah ditempel Siswa melepas kartu bergambar kegiatan yang telah dilaksanakan pada papan untuk membantu memperkenalkan struktur kegiatan. 3. Setelah kegiatan selesai, siswa melepas kartu gambar dengan dibantu guru. struktur kegiatan, karena berulang kali menempel dan memasang kembali. 4. Kondisi pengambilan gambar yang hanya melibatkan satu orang siswa, membuat siswa subjek penelitian tidak termotivasi dan tidak ada suasana klasikal didalam kelas. 5. Pada saat tindakan, guru seringkali salah dalam memberikan instruksi dan sering terdistraksi tidak serus 6. Belum adanya gambaran yang jelas tentang struktur kegiatan yang ingin diperlihatkan 7. Belum terlihat hubungan antara penggunaan kartu gambar dengan keefektivan belajar dikelas, karena guru masih terlihat kesulitan dalam mengkondisikan siswa untuk mengerti instruksi yang diberikan. Analisis data siklus 1 1. Pada siklus ini, perencanaan yang disusun belum semuanya dilaksanakan, dan belum mengungkap rumusan penelitian. 2. Penggunaan kartu gambar juga belum menunjukkan hasil sebagai suatu alat yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran, karena guru sering mengalami kesulitan dalam menggunakannya. 3. Struktur kegiatan masih terbatas pada kegiatan umum, belum terperinci dan spesifik. Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 248 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI 8. Guru kesulitan mencatat hal-hal yang terjadi saat pelaksanaan observasi, karena sibuk”membangunkan” kondisi siswa yang belum fokus pada kegiatan. 9. Belum adanya gambaran yang jelas tentang struktur kegiatan yang ingin diperlihatkan 10. Belum terlihat hubungan antara penggunaan kartu gambar dengan keefektivan belajar dikelas, karena guru masih terlihat kesulitan dalam mengkondisikan siswa untuk mengerti instruksi yang diberikan. Tabel 2. SIKLUS 2 PERENCANAAN ACTION OBSERVASI REFLEKSI 1.Pengaturan pembagian setting kelas dan ruangan yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan tindakan 2..Pada kelas dan ruangan tersebut, guru mempersiapkan kartu gambar yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan berikut alat bantunya 3.Guru memasangkan kartu gambar pada papan sesuai urutan kegiatan 4.Setelah kegiatan dilaksanakan, siswa melepas kartu sebagai pemberitahuan bahwa kegiatan telah dilaksanakan. 5. Dalam kegiatan yang bersifat klasikal bersama-sama kartu gambar tidak dilepas oleh satu orang murid namun oleh guru dan 1. Merekam gambar ruangan dengan struktur yang akan dipakai dalam kegiatan siklus 2. 2. Data yang direkam berupa kegiatan individual dan kegiatan secara klasikal. 3. Pada siklus 2, kartu gambar kegiatan ditempel oleh guru, kemudian setelah kegiatan selesai, siswa yang melepas kartu dan menyimpan kartu kedalam kotak yang telah disediakan 4. Kartu gambar berstrukstur diterapkan juga di ruangan makan, ruang gosok gigi dan ruang bermain. 5. Dalam pelaksanaan tindakan action, siswa yang terlibat tidak hanya satu orang, namun 2 orang, karena ingin memperlihatkan suasana klasikal dan 1. Terdapat kesalahan dalam meletakkan kartu gambar sesuai urutan kegiatan yang direncanakan 2. Saat memperlihatkan kartu, seharusnya guru dalam posisi dan berusaha berusaha berhadap-hadapan dengan siswa, namun pada tindakan siklus 1 dan 2, beberapa kali guru memperlihatkan kartu sambil menyamping atau bahkan dari belakang siswa. 3. Fungsi taktil siswa sebagai salah satu langkah menuju tujuan penelitian tidak tergali, seharusnya pasir yang menempel pada kartu berfungsi untuk membantu memfokuskan perhatian siswa saat kegiatan berlangsung, Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 249 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI diberitahukan kepada semua murid bahwa kegiatan telah selesai. penggunaan kartu gambar konkret bagi siswa autis dan kartu gambar sketsa compic bagi siswa lain tanpa kondisi autis. caranya adalah dengan merabakan jari siswa pada pasir di kartu gambar. 4. Pada saat diruang makan, suasana sangat tidak kondusif dan menyebabkan struktur menjadi kacau 5. Pengambilan langkah struktur kegiatan dengan bantuan kartu gambar dikelas, ruang makan, ruang gosok gigi dan ruang bermain belum terekam dengan baik Analisis data siklus 2 1. Pada siklus 2 ini, perencanaan sudah lebih matang dan terlihat terperinci 2. Struktur kegiatan yang digunakan mencakup kegiatan dikelas, ruang makan, gosok gigi dan ruang bermain 3. Pada saat pelaksanaan, fungsi taktil dalam kartu gambar Rocky Dust belum terpakai dengan optimal 4. Ada penambahan ide untuk menggunakan figuran dalam pelaksanaan observasi, gunanya adalah untuk menonjolkan suasana klasikal dan ”memancing” keaktifan siswa subjek penelitian. 5. Masih terdapat kesalahan dalam menyusun kartu struktur kegiatan 6. Posisi guru saat memperlihatkan kartu gambar belum benar 7. Proses perekaman kegiatan tidak terekam dengan baik. Tabel 3. Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 250 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI SIKLUS 3 PERENCANAAN ACTION OBSERVASI REFLEKSI 1. Guru dibantu 1 orang lain untuk mengawasi jalannya action 2. Guru mengupayakan untuk selalu berada diposisi berhadapan dengan siswa. 3. Mengoptimalkan fungsi taktil pada kartu gambar 4. Merekam dengan jelas pada saat guru memberikan instruksi, dan urutan kartu gambar yang dipergunakan. 5. Jumlah siswa didalam kelas ditambah menjadi 3 orang dengan karakteristik berbeda. 1. Guru memulai kegiatan belajar dikelas dengan urutan kegiatan a. Circle time awal: b. Kegiatan Inti c. Circle time akhir 2. Ruang makan, urutan kegiatannya adalah: Piket kemandirian 3. Kegiatan gosok gigi, urutan kegiatannya adalah: Belajar kebersihan 4. Kegiatan di ruang bermain in door, urutan kegiatannya adalah; Latihan bersosialisasi Belajar kedisiplinan 1. Kegiatan klasikal seperti pada saat di ruang makan, struktur kegiatan dengan menggunakan kartu gambar kurang maksimal, karena terlalu banyak orang guru dan siswa. 2. Beberapa kali siswa terlihat tidak fokus terhadap kegiatan. 3. Keterlibatan siswa lain siswa dengan DS siswa dengan MR sangat membantu dalam menumbuhkan suasana kooperatif dikelas. 4. Kegiatan sudah sesuai dengan rencana pada kartu kegiatan yang sudah terpasang Analisis data siklus 3 1. Penyusunan struktur kegiatan dalam kartu gambar sudah baik, dan terperinci 2. Fungsi kartu gambar Rocky Dust sebagai media visuospatial sudah nampak dipergunakan dalam memberikan istruksi pada subjek penelitian 3. Guru melibatkan 2 figuran yang berbeda karakteristik untuk menambah suasana kooperatif dalam kelas, dan memperlihatkan hasil yang diharapkan. Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 251 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI

C. Pembahasan Hasil Temuan

Didalam pelaksanaan penelitian dimulai dari tahapan perencanaan, action observasi samapi tahap refleksi, penelti menemukan beberapa temuan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Temuan-temuan tersebut adalah: 1. Dalam menyusun skenario siklus, diperlukan perencanaan yang matang, sehingga tidak membuang banyak waktu dan biaya. 2. Diperlukan 1 orang anggota peneliti yang bertugas mengawasi jalannya proses pelaksanaan action obsevasi 3. Kegiatan pembelajaran berstruktur tidak terbatas didalam kelas saja, namun juga pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa, terutama siswa dengan autis dengan gangguan sensori intgegrasi, karena karakteristiknya yang konstan dan pola urutan yang kuat. 4. Fungsi visual tidak dapat dengan mudah diterapkan kepada siswa autis teritama dengan gangguan sensori integrasi, namun harus didukung oleh fungsi sensoris yang lain 5. Dukungan dari teman yang berbeda karakteristik sangat membantu dalam meningkatkan keaktifan dan keinginan untuk bersikap kooperatif bagi siswa autis dengan gangguan sensori integrasi Kegiatan sudah sesuai dengan rencana pada kartu kegiatan yang sudah terpasang Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 252 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006 253 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN