Hubungan Kompensasi dan Prestasi Kerja Karyawan

2.1.9 Hubungan Kompensasi dan Prestasi Kerja Karyawan

Memberi imbalan terhadap perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi adalah jantung dari perencanaan stategik perusahaan. Untuk mendorong kinerja yang baik, perusahaan harus merancang dan mengimplementasikan sistem penilaian kinerja yang handal dan kemudian memberi imbalan yang layak bagi para karyawan dan tim yang paling produktif. Menurut Siagian 2006:145, prestasi kerja seorang karyawan dipengaruhi oleh kompensasi yang diterimanya, motivasi dasar dari kebanyakan orang menjadi karyawan pada suatu perusahaan tertentu adalah mencari nafkah. Artinya, apabila di satu pihak seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan, tenaga, dan sebagian waktu untuk berkarya pada suatu perusahaan, di lain pihak karyawan tersebut mengharapkan menerima imbalan tertentu. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar, para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Apabila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang tepat, prestasi dan kepuasan kerja karyawan akan menurun. Untuk itu perusahaan harus memberikan kompensasi yang tepat dan benar bagi karyawannya karena menurut Notoadmojo 2003:252, kompensasi bukan hanya penting untuk para karyawan saja, melainkan juga penting bagi organisasi itu sendiri, karena program-program kompensasi merupakan pencerminan supaya organisasi dapat mempertahankan sumber daya manusia. Pada umumnya, tujuan kompensasi adalah memberikan kepuasan kepada perusahaan, karyawan, pemerintah, dan masyarakat. Karyawan dapat memenuhi Universitas Sumatera Utara kebutuhannya, perusahaan mendapat laba, peraturan pemerintah dapat ditaati dan dijalankan dengan baik serta masyarakat akan mendapatkan barang atau jasa yang baik. Menurut Hasibuan 2005:122, supaya tujuan tercapai dan memberikan kepuasan bagi semua pihak, hendaknya kompensasi yang ditetapkan haruslah berdasarkan prinsip adil dan layak serta memperhatikan undang-undang tentang ketenagakerjaan tahun 2003 yang berlaku. Susunan kompensasi yang ditetapkan dengan baik akan memberikan motivasi bagi karyawan untuk berprestasi yang tinggi, akan memungkinkan dirinya untuk mendapatkan kompensasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, prestasi kerja karyawan harus memberikan manfaat bagi karyawan seperti peningkatan kompensasi dan berguna bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan program kepegawaian pada masa yang akan datang, sehingga dapat memperoleh kepuasan dan harmonisasi dalam perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan kompensasi dilakukan oleh Ira Nanda Sari 2009 dengan judul “Pengaruh Kompensasi Langsung Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Muamal at, Tbk Cabang Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kompensasi langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Bank Muamalat, Tbk Cabang Medan. Hasil koefisien determinasi, nilai R 2 sebesar 0.205 yang berarti hubungan kompensasi langsung terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 20.5 , artinya hubungan antar variabel tidak erat. Universitas Sumatera Utara