berarti 0,9310,60 dan 0,9310,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan
sebagai instrumen penelitian.
3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan,
menganalisis, dan
menginterpretasikan data
sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang seefisien dan tidak bias maka dilakukan uji asumsi klasik. Beberapa kriteria persyaratan asumsi
klasik yang harus dipenuhi adalah :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mendekati distribusi normal, yaitu data dengan bentuk lonceng, data tidak
melenceng ke kiri dan ke kanan, dan titik-titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi
normal maka dilakukan uji Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 50,05, maka jika nilai Asymp.Sign 2-tailed di atas nilai
signifikansi 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan
Lufti, 2011:100 . 2.
Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
Uji heteroskedastisitas merupakan varians variabel independent konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independent. Alat untuk menguji
heterokedastisitas dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis grafik dan uji glejser. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi
heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol
pada sumbu Y, sedangkan kriteria pengambilan keputusan uji glejser adalah :
a. Jika nilai signifikan 0,05 maka tidak mengalami gangguan
heteroskedastisitas b.
Jika nilai signifikan 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas Situmorang dan Lufti, 2011:107
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas artinya variabel independent yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau
mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF variance inflation factor
dengan menggunakan program SPSS 17.0. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Nilai
umum yang biasa dipakai adalah nilai tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Model yang paling baik adalah apabila tidak terjadi
multikolinearitas Situmorang dan Lufti, 2011:133.
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda