Implementasi dan Evaluasi CATATAN PERKEMBANGAN TN.D

5. Implementasi dan Evaluasi CATATAN PERKEMBANGAN TN.D

Hari Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Sabtu 15 Juni 2012 Dx 1 1. Mengkaji saat timbulnya demam 2. Mengobservasi suhu tubuh klien 3. Memberi kompres dengan air biasa pada daerah ฀xial, lipat paha, temporal bila terjadi panas. 4. Menganjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun 5. Mengobservasi TTV setiap 3 jam. 6. Menganjurkan pasien untuk banyak minum 2,5 liter24 jam 7. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik dan terapi cairan intravena. S : Klien mengatakan demam timbul dua hari yang lalu secara mendadak. O : Klien demam, klien tampak lemah, kulit wajah merah. TD : 150100 mmHg HR: 84xi RR 22xi T : 39.1 C A : Masalah teratasi sebagian. Obat penurun demam sudah diberikan, PCT 3x500 mg, terpasang cairan infuse RL 20 gtti, sudah diberikan kompres. P : Intervensi 3,5,6,7 dilanjutkan Dx 2 Mandiri 1. Mengkaji kebutuhan pasien dalam beraktifitas dan penuhi kebutuhan ADL 2. Mengkaji tingkat kelelahan 3. Mengidentifikasi faktor stesspsikologis yang dapat memperberat 4. Menciptakan lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa gangguan 5. Membantu aktifitas perawatan diri yang diperlukan 6. Memantau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah sebelum sesudah melakukan aktivitas 7. Berkolaborasi pemeriksaan S : Klien mengatakan badan terasa sangat lemas, ADL dibantu oleh keluarga. O : Klien tampak terbaring lemas, ADL dibantu oleh keluarga dan perawat. A : Masalah teratasi sebagian, hasil lab menunjukkan nilai elektrolit menurun Na 131 mEqL, Kalium 2.7 mEqL Ketidakseimbangan K, dan Na, dapat menggangu fungsi neuromuskular yang memerlukan Universitas Sumatera Utara laboratorium darah. peningkatan penggunaan energi P : Intervensi 4-7 dilanjutkan, periksa hasil Lab CATATAN PERKEMBANGAN TN.D Hari Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Senin 17 Juni 2012 Dx 1 1. Memberi kompres dengan air biasa pada daerah axila, lipat paha, temporal bila terjadi panas. 2. Mengobservasi TTV setiap 3 jam. 3. Menganjurkan pasien untuk banyak minum 2,5 liter24 jam 4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik dan terapi cairan intravena. S : Klien mengatakan demam sudah turun O :Klien tidak demam lagi, tetapi klien masih tampak lemah dan pucat. TD : 150100 mmHg HR: 82xi RR 20xi T : 37.5 C A : Masalah teratasi terpasang cairan infuse RL 20 gtti. P : Intervensi 1-4 dilanjutkan, lanjutkan terapi cairan RL 20 gtti Dx 2 Mandiri 1. Menciptakan lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa gangguan 2. Membantu aktifitas perawatan diri yang diperlukan 3. Memantau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah sebelum sesudah melakukan aktivitas 4. Berkolaborasi pemeriksaan laboratorium darah. S : Klien mengatakan badan masih terasa sangat lemas, ADL dibantu oleh keluarga. O : Klien masih tampak terbaring lemas, ADL dibantu oleh keluarga dan perawat. A : Masalah teratasi sebagian, hasil lab belum keluar. P : Intervensi dilanjutkan, pantau hasil Lab Universitas Sumatera Utara

5.Ringkasan Keperawatan Klien Pulang

Tn.D 45 tahun menderita DM sejak 4 tahun yang lalu, masuk ke RSUP Haji Adam Malik Medan tanggal 1 Juni 2012 dengan keluhan nyeri dikedua kakinya, lemas, dan tidak berdaya, . Pasien saat ini dirawat diruang III3 RA2. Keluhan yang dirasakan Tn.S adalah nyeri dikedua kakinya seperti kebas- kebas.Skala nyeri yang dikatakan pasien adalah skala 7. Pada pemeriksaan awal tanda-tanda vital diperoleh TD : 180100 mmHg, HR : 78xmenit, RR : 30xmenit, dan T : afebris. Pasien mengatakan tidak dapat tidur dan selera makan berkurang sejak masuk RS. Hal ini diakibatkan kurang nyamannya dirawat diruangan. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan di sekitar kakinya dengan skala nyeri 7. KGD saat masuk ke RSUP HAM Medan adalah 200mgdl. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan kepada pasien dan keluarga didapat bahwa pasien sudah mengetahui tentang penyakitnya, dan sudah pernah mendapat informasi dari pihak dokter tentang penyakitnya. Informasi yang didapat dari teman sekerja Tn.D. Namun senam kaki Tn.D mengatakan belum pernah mendapat informasi tentang senam kaki dan belum pernah diajarkan tekniknya. Diagnosa keperawatan yang diangkat dari pengkajian yang dilakukan adalah gangguan perfusi jaringan bd melemahnya atau menurunnya aliran darah ke jaringan akibat adanya obstruksi pembuluh darah dan nyeri bd sirkulasi darah terhambat dan gangguan neuropati pada kaki, gangguan pola tidur bd hospitalisasi dan nyeri pada kedua kaki dan kepala. Universitas Sumatera Utara Setelah tanggal yang telah ditentukan dan mahasiswa melakukan pendekatan kepada keluarga dan pasien dan praktikan memulai implementasi pada ketiga diagnosa tersebut . Diagnosa yang pertama yaitu memantau tanda-tanda vital pasien, mengajarkan ROM pasifaktif, melatih senam kaki, dan memberikan pendidikan kesehatan tentang DM. Diagnosa keperawatan yang kedua praktikan mengkaji karakteristik nyeri, menganjurkan pasien mobilisasi, melatih senam kaki, dan mengatur posisi yang nyaman dan diagnosa ketiga praktikan menganjurkan pasien istirahattidur pada siang atau sore hari, menciptakan lingkungan yang nyaman, dan menganjurkan pasien tidur tanpa alas kepala. Dari hasil evaluasi didapat bahwa pasien masih merasa nyeri tetapi sudah berkurang skala nyeri 5 dari 7, dan pasien merasa nyaman. Setelah dilakukan senam kaki diperoleh penurunan tekanan darah dan berdasarkan indeks ABPI diperoleh nilai mean 1.03 pre senam kaki sedangkan post senam kaki diperoleh mean 1.024. senam kaki tersebut dilakukan selama 5 hari namun pasien belum pulang hingga PBLK ini berakhir karena komplikasi penyakit yang dideritanya. Universitas Sumatera Utara

1. Pengkajian Klien A. IDENTITAS DIRI KLIEN