Diabetes Melitus sangat antusias saat mengikuti sosialisasi dan lingkungan juga kondusif.
Leaflet tentang Diabetes Melitus yang disediakan sebanyak 15 eksemplar telah diserahkan kepada kepala ruangan pada tanggal 30 Juni 2012.
Kepala ruangan menyetujui untuk membuat kebijakan tertulis tentang pelaksanaan pendidikan kesehatan pada pasien di RA2 dan pada tanggal 30 Juni
2012 praktikan mengajukan draft kebijakan tertulis kepada CI untuk ditanda tangai oleh kepala ruangan dan CI. Pada tanggal 30 Juni 2012 kebijakan tertulis
disahkan oleh kepala ruangan dan CI.
Protokol pelaksanaan senam kaki sudah disusun praktikan dan diserahkan kepada kepala ruangan pada tanggal 29 Juni 2012 dan disosialisasikan kepala
ruangan kepada perawatan pelaksana pada saat operan tanggal 30 Juni 2012.
C. Pembahasan
Menghadapi era globalisasi saat ini dimana masyarakat membutuhkan dan menuntut pelayanan yang profesional dan memuaskan, maka dibutuhkan tenaga
yang mempunyai pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang memadai serta memiliki semangat pengabdian yang tinggi sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing Surjawati, 2002. Demikian juga halnya dengan pelayanan suatu rumah sakit. Rumah sakit sebagai salah satu lembaga yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat juga dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan memuaskan. Untuk menjawab tantangan tersebut maka rumah
sakit harus menyiapkan tenaga-tenaga profesional dan melakukan penataan
Universitas Sumatera Utara
sedemikian rupa agar tenaga-tenaga profesional tersebut dapat dimaksimalkan dalam memberikan pelayanan.
Salah satu tenaga profesional yang terpenting di dalam suatu rumah sakit yaitu perawat. Perawat disebutkan sebagai tenaga terpenting karena sebagian
besar pelayanan rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. Gillies 1994 menyatakan bahwa 40 - 60 pelayanan rumah sakit adalah pelayanan
keperawatan. Bahkan Huber 1996 menyatakan bahwa 90 pelayanan rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. Sebagai ujung tombak di dalam memberikan
pelayanan, maka kebutuhan akan Sumber Daya Manusia SDM Perawat menjadi prioritas utama di dalam pengorganisasian ruang rawat
.
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan diketahui bahwa ruangan RA2 memiliki 19 orang perawat dengan klasifikasi pendidikan, 6 orang
S1 Keperawatan, 13 orang perawat D3 dan sudah mendapat pelatihan yaitu pelatihan EKG, sosialisasi Endokrin, sosialisasi DM, P3RS. Namun belum semua
perawat pernah mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut. Pegawai yang dapat mengikuti pelatihan ditentukan berdasarkan senioritas, kepangkatan dan loyalitas.
Hasil pembagian kuesioner pada tanggal 20 Juni 2012 kepada 30 orang pasien dengan kriteria pasien yang hari rawatan minimal 3 hari, disimpulkan
bahwa 90 pasien puas dengan pelayanan keperawatan di ruang RA2 dan 10 pasien tidak puas dengan pelayanan keperawatan di ruang RA2.
Pendokumentasian asuhan keperawatan sangat diperlukan karena
memiliki aspek legalitas dan menjadi aspek hukum untuk melindungi setiap
tindakan keperawatan, bila sesuatu hal tidak diinginkan terjadi. Pendokumentasian
Universitas Sumatera Utara
asuhan keperawatan juga sebagai bukti otentik telah dilakukan tindakan keperawatan kepada pasien Capernito, 1999.
Dalam kasus hukum, dokumentasi keperawatan menjadi landasan berbagai kasus gugatan atau sebagai alat pembela diri perawat, dokter atau fasilitas Iyer
Camp, 2004. Hasil observasi yang dilakukan, diperoleh bahwa
pendokumentasian telah dilakukan secara lengkap yang dilakukan melalui format RM 50, 50A, dan 50B, catatan terintegrasi RM 14, dan grafik TTV tiap pasien.
Catatan ini dapat mempermudah pekerjaan perawat karena dokumentasi berbentuk format checklist.
Menurut WHO 1954 dalam Notoatmodjo 2003 bahwa tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan dan mencegah
timbulnya penyakit, memperthankan derajat kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit serta membantu pasien dan
keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan. Menurut Mach Foed 2005, pendidikan kesehatan merupakan proses perubahan yang bertujuan untuk
mengubah individu, kelompok dan masyarakat menuju hal-hal yang positif secara terencana melalui proses belajar. Perubahan tersebut mencakup antara lain
pengetahuan, sikap, dan keterampilan melalui proses pendidikan kesehatan. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan masalah tersebut praktikan
melakukan penyuluhan terkait penyakit pasien. Adapun materi-materi yang diberikan dalam penyuluhan meliputi Diabetes Melitus dan Cara Cuci Tangan.
Kegiatan penyuluhan dilakukan di ruang tunggu keluarga pasien, setelah penyuluhan praktikan juga memberikan leaflet terkait penyakit tersebut untuk
Universitas Sumatera Utara
dibaca oleh pasien dan keluarga pasien lampiran. Dari hasil evaluasi
penyuluhan yang telah dilakukan peserta penyuluhan tampak antusias, kooperatif, aktif bertanya terkait materi yang disampaikan dan tentang penyakit yang
dialaminya. Untuk mengoptimalkan pelayanan rumah sakit, berdasarkan surat edaran
No. KR.04.07IV.3.2913201 tentang tata tertib keluarga pasien dan pengunjung RSUP H.Adam Malik maka aturan jam berkunjung adalah sebagai berikut:
a. Rawat inap
- Jam besuk siang
: pukul 12.00 WIB – 14.00 WIB -
Jam besuk sore : pukul 17.00 WIB – 20.00 WIB
Instalasi Perawatan Intensif -
Jam besuk siang : pukul 11.00 WIB – 12.00 WIB
- Jam besuk siang
: pukul 17.00 WIB – 18.00 WIB b.
Penunggu pasien tidak dibenarkan lebih dari dua orang dan mendapat badge penunggu untuk satu orang serta dikembalikan pada saat pasien pulang
c. Tidak dibenarkan membawa barang-barang berharga dan alat-alat elektronik
kecuali handpone d.
Tidak dibenarkan membawa perlengkapan tidur seperti bantal, kasur, tikar, dan perlengkapan memasak
e. Tidak dibenarkan mencuci dan menjemur pakaian di lingkungan RSUP Haji
Adam Malik Medan f.
Mohon tidak membawa anak-anak dibawah umur 10 tahun g.
Dilarang merokok di kawasan RSUP HAM
Universitas Sumatera Utara
h. Mohon seluruh keluarga pasien wajib menjaga kebersihan dan kerapian
ruangan i.
Barang-barang pasien, keluarga pasien dan pengunjung RSUP HAM agar dijaga masing-masing dan apabila ada yang hilang tidak menjadi tangggung
jawab RSUP HAM j.
Tidak dibenarkan membawa senjata tajamapi dan barang-barang eksplosif k.
Pasien yang dirawat di ruang infeksiruang rawat flu burung RSUP HAM bersedia dipindahkan ke ruang lain apabila terjadi wabah endemik flu burung.
Pemberian protokol senam kaki kepada kepala ruangan dan disosialisasikan kepada perawat ruangan diharapkan dapat membantu pelaksanaan
latihan senam kaki di ruangan RA2 dan dapat dilakukan perawat kepada pasien diabetes mellitus. Dengan menyediakan protocol, leaflet tentang diabetes mellitus
diharapkan dapat membantu kesiapan pasien utnuk mencegah secara mandiri komplikasi dari diabetik sehingga diharapkan di ruangan RA2 kepuasan pasien
khususnya psien diabetic dapat meningkat dengan adanya pendidikan kesehatan tentang diabetes melitus, latihan senam kaki.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 Pengelolaan Asuhan Keperawatan
A. Landasan Teori 3.1.1 Latar Belakang Senam Kaki
Diabetes Melitus DM adalah Diabetes Mellitus DM merupakan
sekelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya American Diabetes
Association [ADA] 2010. Menurut WHO 2000, bahwa penderita DM pada tahun 2000 sekitar 190 juta dan diperkirakan akan mencapai 300 juta pada tahun
2025. Di Indonesia, jumlah penderita DM diperkirakan 8,4 juta pada tahun 2000 dan akan meningkat menjadi 21,3 juta pada tahun 2030 WHO di dalam Roglic, et
al, 2005. Menurut Roglic et al 2005 dalam Kirnantoro 2012, DM merupakan
salah satu penyakit serius yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi dan kematian, baik komplikasi yang bersifat akut maupun kronis. Sekitar 60-70
penderita DM akan mengalami neuropati dan mengalami peningkatan risiko seiring dengan peningkatan usia, lama menderita DM, kadar gula darah tidak
terkontrol, hiperkolesterol, hipertensi dan kelebihan berat badan. Kurang lebih 15 pada orang dengan DM tipe 1 menderita ulkus diabetik dan 14-24 berisiko
ulkus diabetik. DM merupakan salah satu penyakit serius yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi dan kematian.
Komplikasi DM yang sering timbul dapat bersifat akut maupun kronik. Berbagai komplikasi ini merupakan penyebab meningkatnya morbiditas dan
Universitas Sumatera Utara