dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional dalam pengambilan keputusan manajerial Muninjaya,2004.
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional yang merencanakan, mengatur, dan menggerakkan para staf  untuk memberikan
pelayanan keperawatan  yang sebaik-baiknya kepada pasien melalui manajemen asuhan  keperawatan.  Agar  dapat memberikan pelayanan keperawatan  yang
optimal, maka diperlukan suatu Standar Asuhan Keperawatan SAK yang akan digunakan sebagai target maupun alat kontrol pelayanan keperawatan.  Seluruh
aktifitas manajemen baik kognitif, efektif dan psikomotor berada dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utama yang bergerak mengarah pada satu tujuan.
Sehingga selanjutnya, bagian akhir dalam proses manajemen keperawatan adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok.
2.  Fungsi Manajemen
Dalam manajemen, diperlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi masing-masing. Oleh sebab itu, diperlukan adanya fungsi-
fungsi yang jelas mengenai manajemen. Ada empat fungsi manajemen yang harus diperhatikan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan.  Sedangkan dalam manajemen keperawatan  ada  beberapa elemen utama berdasarkan fungsinya yaitu planning  perencanaan,  organizing
pengorganisasian,  staffing  kepegawaian,  directing  pengarahan dan controlling pengendalian evaluasi.
Universitas Sumatera Utara
a. Planning Perencanaan
Swansburg 1999 mengatakan bahwa perencanaan adalah satu proses berkelanjutan yang diawali dengan merumuskan tujuan dan rencana tindakan yang
akan dilaksanakan, menentukan personal, merancang proses dan kriteria hasil, memberikan umpan balik pada perencanaan yang sebelumnya  memodifikasi
rencana yang diperlukan. Perencanaan formal menekankan pada apa yang akan dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya yang didasarkan pada komitmen
bersama  Robbin, 1997. Perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen karena perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara
efektif dan efisien.  Di dalam perencanaan ditentukan  seberapa luas  yang  akan dilakukan, bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukannya  Swanburg,
2000. Dalam proses keperawatan perencanaan membantu untuk menjamin bahwa
klien atau pasien akan menerima pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan serta pelayanan ini diberikan oleh pekerja keperawatan agar mendapat hasil yang
memuaskan sesuai tujuan. Keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa mendatang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Siagian, 1999. Adapun tujuan perencanaan adalah: 1 sebagai upaya koordinasi dalam memberikan arahan
sehingga semua anggota paham akan kondisi organisasi dan mengerti kontribusinya dalam mencapai tujuan baik secara mandiri maupun tim, 2
mengurangi dampak perubahan, 3 memininimalkan hasil yang sia-sia,  tidak efektif dan tidak efisien serta  menghindari pengulangan kegagalan, 4
Universitas Sumatera Utara
menetapkan standar  pengontrolan pengendalian: membandingkan kinerja dan tujuan, deviasi dan tindakan korektif yang diperlukan, 5 menimbulkan
keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan, 6 efektif dalam hal biaya. b.
Organizing Pengorganisasian Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan atau menggolongkan
dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas pokok dan wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai
tujuan organisasi. Berdasarkan defenisi tersebut, fungsi pengorganisasian merupakan alat  untuk memadukan sinkronisasi dan mengatur semua kegiatan
yang ada kaitannya dengan personil, finansial, material, dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama Swansburg, 2000.
Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi man,  money,  material,  method,  machine akan diatur penggunaannya
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan Muninjaya, 2004.  Melalui pengorganisasian dapat diketahui: 1 pembagian
tugas untuk perorangan atau kelompok, 2 hubungan organisatoris antar manusia yang menjadi anggota atau staf sebuah organisasi, 3 pendelegasian wewenang,
dan 4 pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi. c.
Actuating Pengarahan Douglas dalam Swanburg 2000 mendefinisikan pengarahan sebagai
pengeluaran penugasan, pesanan dan instruksi yang memungkinkan pekerja mamahami apa yang diharapkan darinya, dan pedoman serta pandangan pekerja
sehingga ia dapat berperan secara efektif dan efisien untuk mencapai obyektif
Universitas Sumatera Utara
organisasi. Pengarahan merupakan hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat
dipahami dan pembagian kerja yang efektif untuk tujuan yang nyata. Ada beberapa tujuan dari fungsi  pengarahan antara lain menciptakan kerjasama yang
efisien, mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf, menimbulkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan, mengusahakan suasana lingkungan kerja yang
dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja serta membuat organisasi berkembang dan dinamis.
Ada 12 aktivitas teknis atau obyektif yang berhubungan dengan fungsi pengarahan pada manajemen tingkat pertama atau rendah Douglas dalam
Swanburg, 2000. Aktivitas-aktivitas ini adalah bagian dari fungsi pengarahan manajer perawat yang mencakup: 1 merumuskan tujuan perawatan yang realistis
untuk klinik kesehatan pasien dan personal perawatan, 2 memberikan prioritas utama untuk kebutuhan pasien atau klien sehubungan dengan tugas-tugas staf
perawatan, 3 melaksanakan koordinasi untuk efisiensi pelayanan yang diberikan oleh bagian penunjang, 4 mengidentifiaksi tanggung jawab untuk seluruh
kegiatan yang dilakukan oleh staf perawatan, 5 memberikan perawatan yang aman dan berkesinambungan, 6 mempertimbangkan kebutuhan terhadap tugas-
tugas yang bervariasi dan pengembangan staf perawatan, 7 memberikan kepemimpinan terhadap anggota staf untuk bantuan dalam hal pengajaran,
konsultasi dan evaluasi, 8 mempercayai anggota untuk mengikuti perjanjian yang telah mereka sepakati, 9 menginterpretasikan protokol untuk berespon
terhadap hal-hal insidental, 10 menjelaskan prosedur yang harus diikuti dalam
Universitas Sumatera Utara
keadaan darurat, 11 memberikan laporan ringkas dan jelas, 12 menggunakan proses kontrol manajemen untuk mengkaji kualitas pelayanan yang diberikan dan
mengevaluasi penampilan kerja individu dan kelompok kerja staf perawatan. d.
Controlling Pengawasan Fungsi pengawasan dan  pengendalian controlling merupakan fungsi
yang terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat dengan fungsi yang lainnya. Pengawasan merupakan pemeriksaan terhadap sesuatu
apakah terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan  disepakati, instruksi yang telah dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang telah ditentukan, yang bertujuan
untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat disepakati Fayol, 1998.
Pengawasan juga diartikan sebagai suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi timbal balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan  sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan, serta
mengambil tindakan yang digunakan dengan cara paling efektif dalam pencapaian tujuan perusahaan Mockler, 2002.  Manfaat    fungsi pengawasan dan
pengendalian dapat dilaksanakan dengan tepat, maka akan dapat diketahui  :  1 apakah suatu kegiatan atau program telah dilaksanakan sesuai dengan standar atau
rencana kerja, 2 adanya penyimpangan pada pengetahuan dan pengertian staf dalam melaksanakan  tugas-tugasnya, 3 apakah waktu dan sumber daya lainnya
telah mencukupi kebutuhan dan telah digunakan secara benar, 4 staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk promosi dan latihan lanjutan.
Universitas Sumatera Utara
3.  Standar Asuhan Keperawatan