19 Nervus Assesorius : Kempuan klien untuk melakukan penahanan pada
bahu kiri dan kanan baik 20
Nervus Hipoglosus : Klien mampu menjulurkan lidah dan penahanan pada dinding pipi.
F. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
6. Pola tidur dan kebiasaan
Klien mengatakan tidak ada kesulitan tidur. Klien memiliki jam tidur siang selama 1-2 jam. Klien biasanya tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 06.00
WIB. 7.
Pola eliminasi BAB : frekuensi BAB 1xhari dengan konsistensi lunak, klien terakhir
BAB kemarin sore 13 Juni 2012, tidak ada riwayat BAB berdarah, tidak ada nyeri pada saat BAB.
BAK : Nyeri BAK + selama 2 hari ini, BAK sering terasa panas, volume urine 1700 cc24 jam, warna urine kuning, riwayat BAK berpasir -
8. Pola makan dan minum
Klien mengkonsumsi makanan dari rumah sakit dengan diet 1500 kkal, selera makan baik, tidak ada rasa mual dan muntah. Tidak ada gangguan
makan. Klien selalu menghabiskan diet yang diberikan dari rumah sakit. 9.
Kebersihan diri Klien melakukan kebersihan diri dibantu oleh keluarga dan perawat setiap
hari. 10.
Pola kegitanaktivitas
Universitas Sumatera Utara
Klien dianjurkan untuk bedrest.
G. PENGOBATAN NO
NAMA OBAT FUNGSI
EFEK SAMPING 1.
2. 3.
4. 5.
Ceftriaxone 1 gr12 jam
Metformin 3x500 mg
Omeprazole 1x20 mg
Metoclopramide 3x1 mg
PCT 3x500 mg Penatalaksanaan infeksi-
infeksi yang disebabkan oleh patogen yang sensitif
terhadap Ceftriaxone, seperti: infeksi saluran
nafas, infeksi THT, infeksi saluran kemih, sepsis,
meningitis, infeksi tulang, sendi dan jaringan lunak,
infeksi intra abdominal, infeksi genital termasuk
gonore, profilaksis perioperatif, dan infeksi
pada pasien dengan gangguan pertahanan
tubuh.
Penatalaksanaan diabetes melitus
Penatalaksanaan tukak usus
Penatalaksanaan mual Penatalaksanaan demam
SSP : sakit kepala KV : bradikardi, takikardi
GI : mual muntah Anoreksia, mual, muntah
Tabel 5. Daftar obat Tn.D
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Patologi Klinik 14 Juni 2012
Pemeriksaan Hasil
Rujukan
Universitas Sumatera Utara
Hematologi Haemoglobin
Eritrosit Leukosit
Hematokrit Tombosit
AGDA Ph
PCO2 PO2
HCO3 Tot CO2
BE Sat O2
Ginjal Ureum
Kreatinin Elektrolit
Natrium Kalium
Chloride Metabolisme
Karbohidrat KGD
13.50 g 4.41 x 10
6
mm
6
26.54 x 10
3
mm
3
27.90 301 x 10
3
mm
3
7.396 39 mmHg
90 mmHg 16.6 mmolL
17.5 mmolL -1 mmolL
98.5 15.30 mgdL
0.80 mgdL 131 mEqL
2.7 mEqL 101 mEqL
265 mgdL 11,5-15,5
4,20-4,87 4,4-11,0
38-44 150-450
7.35-7.45 38-42
85-100 22-26
19-25 -2 – +2
95-100
50 0,5-0,9
135-155 3,6-5,5
96-106 200
Tabel 6. Hasil pemeriksaan darah Tn.D tanggal 14 Juni 2012
3. Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi E.Coli di
saluran kemih ditandai dengan klien demam selama 2 hari T=39.1 C, terjadi peningkatan leukosit 26.54 x 10
3
mm
3
2. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik,
insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi, status hipermetabolismeinfeksi ditandai dengan ADL pasien dibantu oleh
keluarga, pasien tampak lemah dan pucat.
Universitas Sumatera Utara
KEPERAWATAN
Universitas Sumatera Utara
4. Intervensi Keperawatan Dx Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan Rasional
Dx 1 Tujuan :
Suhu tubuh normal Kriteria Hasil:
1. Tidak ada keringat dingin,
tanda vital dalam batas normal.
T: 36 – 37,5 C
HR: 60 – 80 xi TD : 12080 mmHg
RR : 18 – 20 x menit 2. Klien bebas dari demam
1. Kaji saat timbulnya demam
2. Observasi suhu tubuh klien
3. Beri kompres dengan air biasa
pada daerah axila, lipat paha, temporal bila terjadi panas.
4. Anjurkan keluarga untuk
memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun
5. Observasi TTV setiap 3 jam.
6. Anjurkan pasien untuk banyak
minum 2,5 liter24 jam 7.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik dan
terapi cairan intravena. 1.
Untuk mengidentifikasi pola demam pasien.
2. Mengetahui perubahan suhu tubuh.
3. Melancarkan aliran darah dalam
pembuluh darah 4.
Pakaian tipis membantu mengurangi penguapan tubuh
5. Tanda vital merupakan acuan untuk
mengetahui keadaan umum pasien. 6.
Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh
meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak.
7. Pemberian cairan dan obat anti
piretik sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi.
Dx 2 Tujuan :
Kriteria Hasil : e.
Mandiri 1.
Kaji kebutuhan pasien dalam beraktifitas dan penuhi kebutuhan
ADL 2.
Kaji tingkat kelelahan Rasional :
1. Memberi panduan dalam penentuan
pemberian bantuan dalam pemenuhan ADL
2. Menentukan derajat dan efek
Universitas Sumatera Utara
3. Identifikasi faktor stesspsikologis
yang dapat memperberat 4.
Ciptakan lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa gangguan
5. Bantu aktifitas perawatan diri
yang diperlukan
6. Pantau nadi, frekuensi pernafasan
dan tekanan darah sebelum sesudah melakukan aktivitas
7. Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium darah. ketidakmampuan
3. Mempunyai efek akumulasi
sepanjang faktor psikologis yang dapat diturunkan bila ada masalah dan
takut untuk diketahui
4. Memberikan rasa aman bagi pasien
5. Menghemat energi untuk aktifitas
perawatan diri yang diperlukan memungkinkan berlanjutnya aktifitas
yang dibutuhkan
6. Mengindikasikan tingkat aktivitas
yang dapat ditoleransi secara fisiologis
7. Ketidakseimbangan Ca, Mg, K, dan
Na, dapat menggangu fungsi neuromuscular yang memerlukan
peningkatan penggunaan energi.
Tabel 7. Intervensi keperawatan Ny. J
Universitas Sumatera Utara
5. Implementasi dan Evaluasi CATATAN PERKEMBANGAN TN.D
Hari Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Implementasi Evaluasi
Sabtu 15 Juni
2012 Dx 1
1. Mengkaji saat timbulnya
demam 2.
Mengobservasi suhu tubuh klien
3. Memberi kompres dengan
air biasa pada daerah xial,
lipat paha, temporal bila terjadi panas.
4. Menganjurkan keluarga
untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap
keringat seperti katun
5. Mengobservasi TTV setiap
3 jam. 6.
Menganjurkan pasien untuk banyak minum 2,5 liter24
jam 7.
Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat anti piretik dan terapi cairan intravena.
S : Klien mengatakan
demam timbul dua hari yang lalu secara
mendadak.
O : Klien demam, klien
tampak lemah, kulit wajah merah.
TD : 150100 mmHg HR: 84xi
RR 22xi T : 39.1
C A
: Masalah teratasi sebagian.
Obat penurun demam sudah diberikan, PCT
3x500 mg, terpasang cairan infuse RL 20
gtti, sudah diberikan kompres.
P : Intervensi 3,5,6,7
dilanjutkan Dx 2
Mandiri 1.
Mengkaji kebutuhan pasien dalam beraktifitas dan
penuhi kebutuhan ADL 2.
Mengkaji tingkat kelelahan 3.
Mengidentifikasi faktor stesspsikologis yang dapat
memperberat 4.
Menciptakan lingkungan tenang dan periode istirahat
tanpa gangguan 5.
Membantu aktifitas perawatan diri yang
diperlukan 6.
Memantau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan
darah sebelum sesudah melakukan aktivitas
7. Berkolaborasi pemeriksaan
S : Klien mengatakan
badan terasa sangat lemas, ADL dibantu
oleh keluarga.
O
: Klien tampak terbaring lemas, ADL dibantu
oleh keluarga dan perawat.
A : Masalah teratasi
sebagian, hasil lab menunjukkan nilai
elektrolit menurun Na 131 mEqL, Kalium 2.7
mEqL Ketidakseimbangan K,
dan Na, dapat menggangu fungsi
neuromuskular yang memerlukan
Universitas Sumatera Utara
laboratorium darah. peningkatan
penggunaan energi
P : Intervensi 4-7
dilanjutkan, periksa hasil Lab
CATATAN PERKEMBANGAN TN.D Hari
Tanggal Diagnosa
Keperawatan Implementasi
Evaluasi
Senin 17 Juni
2012 Dx 1
1. Memberi kompres dengan
air biasa pada daerah axila, lipat paha, temporal bila
terjadi panas.
2. Mengobservasi TTV setiap
3 jam. 3.
Menganjurkan pasien untuk banyak minum 2,5 liter24
jam 4.
Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat anti piretik dan terapi cairan intravena.
S : Klien mengatakan
demam sudah turun
O :Klien tidak demam
lagi, tetapi klien masih tampak lemah dan
pucat.
TD : 150100 mmHg HR: 82xi
RR 20xi T : 37.5
C A
: Masalah teratasi terpasang cairan infuse
RL 20 gtti.
P : Intervensi 1-4
dilanjutkan, lanjutkan terapi cairan RL 20
gtti
Dx 2 Mandiri
1. Menciptakan lingkungan
tenang dan periode istirahat tanpa gangguan
2. Membantu aktifitas
perawatan diri yang diperlukan
3. Memantau nadi, frekuensi
pernafasan dan tekanan darah sebelum sesudah
melakukan aktivitas
4. Berkolaborasi pemeriksaan
laboratorium darah.
S : Klien mengatakan
badan masih terasa sangat lemas, ADL
dibantu oleh keluarga.
O : Klien masih tampak
terbaring lemas, ADL dibantu oleh keluarga
dan perawat.
A
: Masalah teratasi sebagian, hasil lab
belum keluar.
P : Intervensi dilanjutkan,
pantau hasil Lab
Universitas Sumatera Utara
5.Ringkasan Keperawatan Klien Pulang
Tn.D 45 tahun menderita DM sejak 4 tahun yang lalu, masuk ke
RSUP Haji Adam Malik Medan tanggal 1 Juni 2012 dengan keluhan nyeri dikedua kakinya, lemas, dan tidak berdaya, . Pasien saat ini dirawat diruang III3
RA2. Keluhan yang dirasakan Tn.S adalah nyeri dikedua kakinya seperti kebas- kebas.Skala nyeri yang dikatakan pasien adalah skala 7. Pada pemeriksaan awal
tanda-tanda vital diperoleh TD : 180100 mmHg, HR : 78xmenit, RR : 30xmenit, dan T : afebris. Pasien mengatakan tidak dapat tidur dan selera makan berkurang
sejak masuk RS. Hal ini diakibatkan kurang nyamannya dirawat diruangan. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan di sekitar kakinya dengan skala nyeri 7. KGD
saat masuk ke RSUP HAM Medan adalah 200mgdl. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan kepada pasien dan keluarga
didapat bahwa pasien sudah mengetahui tentang penyakitnya, dan sudah pernah mendapat informasi dari pihak dokter tentang penyakitnya. Informasi yang
didapat dari teman sekerja Tn.D. Namun senam kaki Tn.D mengatakan belum pernah mendapat informasi tentang senam kaki dan belum pernah diajarkan
tekniknya. Diagnosa keperawatan yang diangkat dari pengkajian yang dilakukan
adalah gangguan perfusi jaringan bd melemahnya atau menurunnya aliran darah ke jaringan akibat adanya obstruksi pembuluh darah dan nyeri bd sirkulasi darah
terhambat dan gangguan neuropati pada kaki, gangguan pola tidur bd hospitalisasi dan nyeri pada kedua kaki dan kepala.
Universitas Sumatera Utara
Setelah tanggal yang telah ditentukan dan mahasiswa melakukan pendekatan kepada keluarga dan pasien dan praktikan memulai implementasi pada
ketiga diagnosa tersebut . Diagnosa yang pertama yaitu memantau tanda-tanda vital pasien, mengajarkan ROM pasifaktif, melatih senam kaki, dan memberikan
pendidikan kesehatan tentang DM. Diagnosa keperawatan yang kedua praktikan mengkaji karakteristik nyeri, menganjurkan pasien mobilisasi, melatih senam
kaki, dan mengatur posisi yang nyaman dan diagnosa ketiga praktikan menganjurkan pasien istirahattidur pada siang atau sore hari, menciptakan
lingkungan yang nyaman, dan menganjurkan pasien tidur tanpa alas kepala. Dari hasil evaluasi didapat bahwa pasien masih merasa nyeri tetapi sudah
berkurang skala nyeri 5 dari 7, dan pasien merasa nyaman. Setelah dilakukan senam kaki diperoleh penurunan tekanan darah dan berdasarkan indeks ABPI
diperoleh nilai mean 1.03 pre senam kaki sedangkan post senam kaki diperoleh mean 1.024. senam kaki tersebut dilakukan selama 5 hari namun pasien belum
pulang hingga PBLK ini berakhir karena komplikasi penyakit yang dideritanya.
Universitas Sumatera Utara
1. Pengkajian Klien A. IDENTITAS DIRI KLIEN
a. Nama
: Tn.E
b. Usia
: 57 tahun
c. Jenis Kelamin
: Laki-laki
d. Alamat
: Sidikalang
e. Status
: Sudah menikah
f. Agama
: Islam
g. Pendidikan
: SMA
h. Pekerjaan
: Pensiunan
i. Tanggal Masuk
: 11 Juni 2012
j.
Tanggal Pengkajian : 14 Juni 2012
k. Sumber informasi
: Klien sendiri, anak klien
l. Diagnosa medis
: Ulkus diabetikum grade IIIII + DM Type 2
B. STATUS KESEHATAN SAAT INI
• Keluhan utama : Klien mengeluh luka pada kaki kanan, jari tengah. Kondisi ini dialami oleh Tn.E sejak 3 bulan yang lalu. Luka semakin membesar,
bernanah dan menghitam. Klien juga mengeluh sakit pada area jari yang terluka.
• Riwayat penyakit : Klien memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus tidak terkontrol sudah 6 tahun dengan kadar gula darah tertinggi 800 mgdl, Klien
mengatakan selama ini tidak meminum obat secara teratur dan tidak kontrol
Universitas Sumatera Utara
kesehatan ke dokter. Sesak -, Batuk +, Dahak -, Poliuri +, Polidipsi
+, Polifagi +, Pruritus pada vagina +. C. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
a.
Penyakit yang pernah dialami:
1. Anak-anak
: Tidak ada penyakit yang serius 2.
Kecelakaan : Tidak pernah
3. Operasi : Klien belum pernah dioperasi
b.
Alergi: Tidak ada D. ASPEK PSIKOSOSIAL
Kesulitan yang dialami saat ini adalah klien merasa sakit pada jari kaki dan ingin cepat sembuh dan bisa bekerja lagi. Klien dapat berbicara dengan jelas
dengan menggunakan bahasa Indonesia. Klien tinggal bersama suaminya dan anaknya, pola komunikasi dikeluarga dengan sistem terbuka dan musyawarah, dan
tidak ada masalah dalam keluarga karena hubungan antara orang tua dan anak serta saudara-saudaranya cukup harmonis. Klien percaya bahwa sumber kekuatan
adalah Tuhan dan sebagai tempat meminta pertolongan dan kesembuhan.
E. PENGKAJIAN FISIK