pencahayaan dan kebisingan.
Dx 3 Mandiri :
1. Mengkaji tingkat
pengetahuan pasienkeluarga tentang penyakit DM
2. Mengkaji latar belakang
pendidikan pasien. Jelaskan tentang proses penyakit,
diet, perawatan dan pengobatan pada pasien
dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti
3. Menjelaskan prosedur yang
akan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan
pasien di dalamnya
4. Menggunakan gambar-
gambar dalam memberikan penjelasan jika
adamemungkinkan
S : Klien mengatakan
mengerti akan penjelasan yang telah
diberikan oleh perawat
O
: Klien mengajukan pertanyaan terkait
pendidikan kesehatan yang diberikan
A
: Masalah teratasi
P
: Intervensi dihentikan
5. Ringkasan Keperawatan Klien Pulang
Tn.S 46 tahun menderita DM sejak 5 tahun yang lalu, masuk ke RSUP Haji Adam Malik Medan tanggal 6 Juni 2012 dengan keluhan batuk berdahak.
Pasien saat ini dirawat diruang III4 RA2. Keluhan yang dirasakan Tn.S adalah nyeri dikedua kakinya seperti kebas-kebas. Pasien tidak ada sesak dan nyeri dada.
Universitas Sumatera Utara
Pasien ini mengatakan sudah pernah dirawat di RSUP HAM Medan ini kira-kira beberapa bulan yang lalu dengan keluhan yang sama. Pada pemeriksaan awal
tanda-tanda vital diperoleh TD : 16090 mmHg, HR : 80xmenit, RR : 24xmenit, dan T : afebris. Pasien mengatakan tidak dapat tidur dan selera makan berkurang
sejak masuk RS. Hal ini diakibatkan kurang nyamannya dirawat diruangan. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan di sekitar kakinya dengan skala nyeri 6. KGD
saat masuk ke RSUP HAM Medan adalah 300mgdl. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan kepada pasien dan keluarga
didapat bahwa pasien belum tau tentang penyakit yang dideritanya secara detail. Informasi yang didapat beberapa bulan ynag lalu ketika dirawat di RSUP HAM
Medan adalah hanya informasi pembatasan makanan dan control ulang ke poliklinik penyakit dalam. Namun senam kaki pasien mengatakan belum pernah
mendapat informasi tentang senam kaki ini. Diagnosa keperawatan yang diangkat dari pengkajian yang dilakukan
adalah bersihan jalan nafas tidak efektif bd penumpukan secret di saluran nafas, gangguan perfusi jaringan bd melemahnya atau menurunnya aliran darah ke
jaringan akibat adanya obstruksi pembuluh darahdan nyeri bd sirkulasi darah terhambat dan gangguan neuropati pada kaki.
Setelah tanggal yang telah ditentukan dan melakukan pendekatan kepada keluarga dan pasien maka praktikan memulai implementasi pada ketiga diagnose
tersebut . Diagnosa yang pertama yaitu mengajarkan pasien teknik batuk efektif, minum air hangat, memberikan posisi yang nyaman, yaitu posisi miring kanan
Universitas Sumatera Utara
dan miring kiri dan memberikan obat secara teratur. Diagnosa keperawatan yang kedua praktikan melakukan implementasi dengan memantau tanda-tanda vital
pasien, mengajarkan ROM pasifaktif, melatih senam kaki, dan memberikan pendidikan kesehatan tentang DM. pada diagnose ketiga yaitu mengkaji
karakteristik nyeri, menganjurkan pasien mobilisasi, melatih senam kaki, dan mengatur posisi yang nyaman.
Dari hasil evaluasi didapat bahwa pasien masih tetap batuk berdahak, nyeri masih ada tetapi sudah berkurang skala nyeri 5 dari 6, dan pasien merasa
nyaman. Setelah dilakukan senam kaki diperoleh penurunan tekanan darah dan berdasarkan indeks ABPI diperoleh nilai mean 1.072 pre senam kaki sedangkan
post senam kaki diperoleh mean 1.086. senam kaki tersebut dilakukan selama 5 hari kemudian pasien pulang pada tanggal 30 Juni 2012.
Universitas Sumatera Utara
1. Pengkajian A. IDENTITAS DIRI KLIEN