Hematologi Haemoglobin
Eritrosit Leukosit
Hematokrit Tombosit
AGDA Ph
PCO2 PO2
HCO3 Tot CO2
BE Sat O2
Ginjal Ureum
Kreatinin Elektrolit
Natrium Kalium
Chloride Metabolisme
Karbohidrat KGD
13.50 g 4.41 x 10
6
mm
6
26.54 x 10
3
mm
3
27.90 301 x 10
3
mm
3
7.396 39 mmHg
90 mmHg 16.6 mmolL
17.5 mmolL -1 mmolL
98.5 15.30 mgdL
0.80 mgdL 131 mEqL
2.7 mEqL 101 mEqL
265 mgdL 11,5-15,5
4,20-4,87 4,4-11,0
38-44 150-450
7.35-7.45 38-42
85-100 22-26
19-25 -2 – +2
95-100
50 0,5-0,9
135-155 3,6-5,5
96-106 200
Tabel 6. Hasil pemeriksaan darah Tn.D tanggal 14 Juni 2012
3. Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi E.Coli di
saluran kemih ditandai dengan klien demam selama 2 hari T=39.1 C, terjadi peningkatan leukosit 26.54 x 10
3
mm
3
2. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik,
insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi, status hipermetabolismeinfeksi ditandai dengan ADL pasien dibantu oleh
keluarga, pasien tampak lemah dan pucat.
Universitas Sumatera Utara
KEPERAWATAN
Universitas Sumatera Utara
4. Intervensi Keperawatan Dx Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan Rasional
Dx 1 Tujuan :
Suhu tubuh normal Kriteria Hasil:
1. Tidak ada keringat dingin,
tanda vital dalam batas normal.
T: 36 – 37,5 C
HR: 60 – 80 xi TD : 12080 mmHg
RR : 18 – 20 x menit 2. Klien bebas dari demam
1. Kaji saat timbulnya demam
2. Observasi suhu tubuh klien
3. Beri kompres dengan air biasa
pada daerah axila, lipat paha, temporal bila terjadi panas.
4. Anjurkan keluarga untuk
memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun
5. Observasi TTV setiap 3 jam.
6. Anjurkan pasien untuk banyak
minum 2,5 liter24 jam 7.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik dan
terapi cairan intravena. 1.
Untuk mengidentifikasi pola demam pasien.
2. Mengetahui perubahan suhu tubuh.
3. Melancarkan aliran darah dalam
pembuluh darah 4.
Pakaian tipis membantu mengurangi penguapan tubuh
5. Tanda vital merupakan acuan untuk
mengetahui keadaan umum pasien. 6.
Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh
meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak.
7. Pemberian cairan dan obat anti
piretik sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi.
Dx 2 Tujuan :
Kriteria Hasil : e.
Mandiri 1.
Kaji kebutuhan pasien dalam beraktifitas dan penuhi kebutuhan
ADL 2.
Kaji tingkat kelelahan Rasional :
1. Memberi panduan dalam penentuan
pemberian bantuan dalam pemenuhan ADL
2. Menentukan derajat dan efek
Universitas Sumatera Utara
3. Identifikasi faktor stesspsikologis
yang dapat memperberat 4.
Ciptakan lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa gangguan
5. Bantu aktifitas perawatan diri
yang diperlukan
6. Pantau nadi, frekuensi pernafasan
dan tekanan darah sebelum sesudah melakukan aktivitas
7. Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium darah. ketidakmampuan
3. Mempunyai efek akumulasi
sepanjang faktor psikologis yang dapat diturunkan bila ada masalah dan
takut untuk diketahui
4. Memberikan rasa aman bagi pasien
5. Menghemat energi untuk aktifitas
perawatan diri yang diperlukan memungkinkan berlanjutnya aktifitas
yang dibutuhkan
6. Mengindikasikan tingkat aktivitas
yang dapat ditoleransi secara fisiologis
7. Ketidakseimbangan Ca, Mg, K, dan
Na, dapat menggangu fungsi neuromuscular yang memerlukan
peningkatan penggunaan energi.
Tabel 7. Intervensi keperawatan Ny. J
Universitas Sumatera Utara
5. Implementasi dan Evaluasi CATATAN PERKEMBANGAN TN.D