B. Gambaran Klinik
Gambaran klinis awal pada Diabetes Melitus adalah Poliuri banyak kencing disebabkan karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui
daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotik diuresis dimana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing.
Polidipsi banyak minum disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak
minum. Polifagi banyak makan disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel- sel yang mengalami starvasi lapar sehingga untuk memenuhinya klien akan terus
makan. Walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah,
tenaga berkurang disebabkan karena kehabisan glikogen yang telah dilebur menjadi glukosa, maka tubuh mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang
lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang
berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan Diabetes Melitus walaupun banyak makan akan tetap kurus. Mata kabur yang disebabkan oleh
gangguan lintas polibi glukosa – sarbitol fruktasi karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan
pembentukan katarak.
Universitas Sumatera Utara
C. Tanda dan Gejala
Gerjala yang lazim terjadi, pada diabetes mellitus adalah sebagai berikut: a.
Poliuri Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai
melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic dieresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh
banyak kencing. b.
Polidipsi Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banayk dan kehilangan cairan
banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum. c.
Polipagi Hal ini disebabkan karena glukosa tidak samapi ke sel-sel megalami
starvasi lapar. Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada
sampai pada pembuluh darah. d.
Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa,
maka tubuh berusaha mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya
akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dan DM walaupun banyak makan akan
tetap kurus.
Universitas Sumatera Utara
e. Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi glukosa-sarbitol fruktasi yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sartibol
dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.
D. Patofisiologi