Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

II-18

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, perkembangan dunia industri sangat pesat. ASEAN Free Trade Area AFTA merupakan salah satu hal nyata dalam perkembangan dunia industri. Perkembangan tersebut membuat persaingan antar perusahaan menjadi sangat ketat. Persaingan yang ketat menuntut perusahaan untuk terus berkembang dan memberikan pelayanan yang terbaik. Perusahaan menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. Konsumen mengharapkan pelayanan yang cepat, kualitas yang baik, dan pengiriman tepat waktu. Pengendalian rantai suplai merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam pencapaian tujuan tersebut. Rantai pasok merupakan suatu jaringan kompleks yang terdiri dari seluruh tahap misalnya, pemesanan, pembelian, pengendalian persediaan, manufaktur dan distribusi, yang terlibat dalam produksi dan penyampaian produk. Seluruh rantai menghubungkan pelanggan, manufaktur dan supplier, yang dimulai dengan penyiapan bahan baku atau komponen oleh supplier, dan berakhir dengan penggunaan produk oleh pelanggan Ting dan Cho, 2008. Bahan baku merupakan bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi. Supplier merupakan bagian penting dalam rantai suplai suatu perusahaan yang menyediakan bahan baku berkualitas. Ketergantungan pada supplier yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan harus lebih efektif bekerja Universitas Sumatera Utara sama dengan supplier-nya. Pemantauan dan pengukuran kinerja keseluruhan supplier menjadi sangat penting. Menurut Pujawan dan Mahendrawathi 2010, kinerja supplier perlu dipantau secara terus menerus. Pemantauan dan pengukuran kinerja supplier dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan perlu tidaknya mencari supplier alternatif. PT Pusaka Prima Mandiri PPM merupakan industri manufaktur di bidang pembuatan kertas. PT PPM selalu mengalamai masalah dalam pengadaan bahan baku seperti ketidakmampuan supplier memenuhi jumlah order atau keterlambatan kedatangan bahan seperti dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Data Order Bahan Tahun 2013 Bulan Order Pulp Serat Panjang Order Pulp Serat Pendek Kuantitas Order Bahan Kedatangan Order Bahan Kuantitas Order Bahan Kedatangan Order Bahan Order Ton Release Ton Tidak Terlambat Terlambat Order Ton Release Ton Tidak Terlambat Terlambat Januari 2013 240 205 2 5 180 175 2 5 Februari 2013 220 190 3 4 180 180 2 5 Maret 2013 230 210 4 3 160 160 4 3 April 2013 200 180 5 2 180 165 6 1 Mei 2013 250 190 4 3 140 140 4 3 Juni 2013 240 215 6 1 140 135 5 2 Juli 2013 220 190 6 1 135 125 4 3 Agustus 2013 220 220 5 2 140 130 2 5 September 2013 250 225 6 1 180 155 4 3 Oktober 2013 230 200 5 2 155 140 5 2 November 2013 220 180 6 1 170 160 4 3 Desember 2013 215 185 6 1 175 165 4 3 Kekurangan dan keterlambatan bahan dapat berakibat pada terganggunya jadwal produksi sehingga berakibat pada terlambatnya pemenuhan jumlah order konsumen. Keterlambatan ini dapat membuat perusahaan memperoleh sangsi Universitas Sumatera Utara penalti atau pun penurunan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan sehingga perlu dilakukan penelitian. Dalam hal ini perlu dilakukan pengukuran kinerja supplier. Metode yang dipandang tepat untuk menyelesaikan masalah ini adalah Fuzzy dan Data Envelopment Analysis DEA. Alasan menggunakan pendekatan Fuzzy DEA karena metode Fuzzy mampu melakukan penilaian secara linguistik sehingga didapatkan nilai bobot kriteria tiap supplier, sedangkan untuk penilaian efisiensi supplier digunakan metode DEA. Model DEA digunakan karena dapat mengatasi dua permasalahan yaitu multi pengukuran kinerja anggota rantai dan konflik antar anggota dengan respek pengukuran yang rinci Liang Liang et al, 2006. Model DEA juga memberikan solusi pemecahan masalah terbaik karena mampu mengidentifikasi unit rantai suplai yang tidak efisien untuk meningkatkan kinerja perusahaan Feng Yang et al, 2011.

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Determinan Efisiensi BUMD RegionalSumatera Berdasarkan Data Envelopment Analysis (DEA) Studi Kasus: Bank Aceh, Bank Nagari, dan Bank Sumut

0 50 77

Stabilitas Efisiensi pada Data Envelopment Analysis dangan Variasi Lokal

0 46 52

Peningkatan Kualitas Produk Karet Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan Taguchi di Pabrik Industri Karet PTPN III Kebun Sei Silau, Asahan

15 128 201

Evaluasi Kinerja Lingkungan Stokastik Menggunakan Data Envelopment Analisys

0 67 41

Penerapan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Untuk Mengukur Effisiensi Kinerja Perbankan Di Indonesia

1 23 75

Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia

5 76 172

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

TUGAS AKHIR PENGUKURAN EFISIENSI TERHADAP SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus di PT. Macanan Jaya Cemerlang Di Klaten).

0 1 11

PENGUKURAN EFISIENSI TERHADAP SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT PENGUKURAN EFISIENSI TERHADAP SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus di PT. Macanan Jaya Cemerlang Di Klaten).

0 4 7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pengukuran Kinerja Supplier Pada Rantai Suplai Menggunakan Metode Fuzzy - Data Envelopment Analysis (DEA) Di Pt Pusaka Prima Mandiri (PPM) Medan.

0 0 27