Blok diagram proses pembuatan kertas rokok dapat dilihat pada Gambar 2.3.
2.4.3.1. Tahap Persiapan
Bahan baku yang akan diolah harus melalui tahap persiapan yang disebut dengan stock preparation. Bahan yang digunakan ada tiga yaitu NBKP, LBKP,
dan kalsium karbonat CaCO
3
. 1. Pengolahan NBKP
Bahan baku NBKP dimasukkan ke dalam hydra pulper dengan menggunakan conveyor. Hydra pulper merupakan tangki pengurai serat-serat pulp
yang kemudian dicampur dengan white water sebagai pengencer. Hydra pulper memiliki pisau yang berfungsi memotong lembaran pulp untuk memperoleh
konsentrasi 38-40 grltr. Proses berlangsung secara batch setiap 10-20 menit. Bahan baku ini digunakan sebanyak 1,5 bal untuk satu kali pelarutan.
Buburan NBKP hasil pengolahan dikirim ke wood dump chest sebagai tempat penampungan sementara. Wood dump chest memiliki agiator pengaduk
yang berfungsi mencegah pengendapan. Buburan NBKP kemudian dipompakan ke refiner. Refiner merupakan
suatu alat yang berfungsi untuk memotong dan memecahkan serat sehingga serat- serat menjadi lebih halus. Buburan yang telah halus kemudian dikirim ke refiner
chest, dan dijaga agar tidak mengendap sebelum di mixing.
Universitas Sumatera Utara
Penghancuran Bahan Baku Pelarutan Bahan Baku
Penghalusan Bahan Baku Pencampuran Bahan Baku
Pembersihan Bubur Kertas Fourdriner
Pressing Embossing
Pengeringan I Pemberian Zat Kimia
Pengeringan II Penggulungan Kertas
Pencetakan Logo Pemotongan Kertas
Bentuk Ream Bentuk Bobbin
Packing
Sumber: PT PPM
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Blok Diagram Pembuatan Kertas Rokok
2. Pengolahan LBKP
LBKP sekitar 1,5 bal dilarutkan dengan white water selama 10-20 menit. Tujuannya adalah mendapatkan konsentrasi 38-40 grliter. Proses ini berlangsung
secara batch. Pelarutan LBKP dilakukan di hydra pulper dan bergantian dengan NBKP. Setelah selesai, maka LBKP dipompa ke dalam storage chest, sebagai
tempat penampungan sementara. Larutan terus diaduk agar tidak mengendap.
3. Pengolahan Broke Buburan broke yang diproses di stock preparation ini berasal dari dry
broke dan wet broke. Sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest, dry broke harus dihancurkan terlebih dahulu di shydra pulper. Tujuannya adalah membuat
konsentrasi sesuai dengan kebutuhan. Buburan broke kemudian dialirkan ke super vibrator yang fungsinya hampir sama dengan refiner yaitu memecah gumpalan
serat. Wet Broke memiliki aliran proses yang hampir sama dengan dry broke
tetapi tidak melalui super fiberator karena wet broke memiliki serat yang halus, sehingga dapat langsung dialirkan ke broke chest.
4. Pengolahan Kalsium Karbonat Kalsium karbonat dilarutkan di dissolving tank sesuai dengan kebutuhan.
Konsentrasi perbandingan dengan pelarut adalah 125 kg kalsium karbonat dicampur dengan 2000 liter air. Larutan diaduk selama 15 menit agar
Universitas Sumatera Utara
konsentrasinya terjaga. Hasil larutan kalsium karbonat disaring dengan vibrating screen dengan ukuran mesh 100.
5. Pencampuran NBKP, LBKP, Broke dan Kalsium Karbonat Di mixing chest seluruh bahan baku NBKP, LBKP dan broke dicampur.
Konsentrasi pencampuran di mixing chest berbeda sesuai dengan grade kertas rokok yang diinginkan konsumen. Contoh salah satu komponen grade adalah low
porosity dengan konsentrasi NBKP 25, LBKP 35 dan broke 40. Konsistensi yang diinginkan adalah sekitar 60 grliter. Pada saat pemompaan
dalam proses mixing akan timbul buih-buih, sehingga diperlukan bahan tambahan seperti deformer untuk menghilangkan buih. Campuran ini dibuat sekitar 1:6
dengan air untuk kemudian dicampur terlebih dahulu di machine chest dan siap dipakai pada paper machine. Buburan dipompakan ke stock master yang
digunakan untuk menjaga laju buburan pada machine tank. Buburan yang keluar kemudian dialirkan ke centi cleaner. Tujuannya
adalah mengeluarkan kotoran yang memiliki berat jenis lebih besar. Prinsip kerjanya adalah berdasarkan gaya sentrifugal melalui tiga cleaner yaitu :
a. Buburan yang telah diencerkan kembali dengan white water yang berasal dari penyaringan dipompakan ke primary cleaner. Kemudian buburan yang baik
masuk ke constant level tank sedangkan reject masuk ke secondary cleaner. Pada secondary cleaner akan dilakukan proses pengolahan. Buburan yang
baik masuk ke primary cleaner sedangkan reject masuk ke tertiary cleaner dan kotorannya dibuang ke tempat pembuangan limbah.
Universitas Sumatera Utara
b. Buburan yang baik dari primary cleaner diencerkan dalam constant level tank dengan white water dari pembuangan di wire. Buburan yang baik langsung
dialirkan ke headbox, sedangkan yang reject masuk ke rotary screen. c. Pada rotary screen dilakukan penyaringan, buburan yang baik masuk ke
constant level tank dan reject mengalir ke wet broke chest.
2.4.3.2. Tahap Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine