Pengendalian Mutu Produk Proses Produksi

2. Core Core adalah inti dari gulungan kertas yang digunakan sebagai inti gulungan kertas selama proses penggulungan di paper machine maupun di bagian finishing. 3. Kotak Karton Kotak karton digunakan untuk mengepak hasil produksi. 4. Label Label digunakan sebagai pengenal perusahaan yang ditempel pada pembungkus produk.

2.4.2. Pengendalian Mutu Produk

Ada tiga kriteria mutu produk yang harus diperhatian, yaitu: 1. Kertas tidak mudah putus pada proses pembuatan dengan kecepatan tinggi. 2. Kertas berwarna putih dan bebas dari kotoran. 3. Pembakarannya, seperti asap, abu dan rasa. Mutu bahan baku yang masuk akan diuji oleh oleh departemen quality control yang dibagi pada 2 kategori penting, yaitu eksternal dan internal. Kontrol eksternal berfungsi: 1. Sebagai pertimbangan kebutuhan konsumen, yaitu pemenuhan spesifikasi yang diberikan oleh konsumen. 2. Membina hubungan baik dengan konsumen dengan cara menerima keluhan konsumen tentang kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 3. Meningkatkan kepuasan konsumen dengan cara memenuhi secara tepat segala kualifikasi yang ditargetkan oleh konsumen. Proses kontrol eksternal biasanya dilakukan dengan mendatangi konsumen secara langsung, mendengarkan saran atau keluhan dari pelanggan. Kegiatan kontrol eksternal biasanya dilakukan 2 kali dalam sebulan. Masalah yang biasa dikeluhkan konsumen adalah packaging pengepakan, dan basis weight berat kertas. Kontrol internal dilakukan untuk mengontrol mutu produk yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan. Pelaksanaan kontrol internal dapat dibagi ke dalam 2 jenis tindakan, yaitu : 1. Dynamic control yang meliputi departemen slitter bobbin. Pada departemen ini akan diadakan pengambilan sampel, petunjuk dan analisis. Dynamic control selalu memberikan petunjuk apakah kecepatan pada slitting machines sama atau tidak. 2. Static control yang meliputi pengujian sifat-sifat kertas saat sampel diambil. Beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam kontrol internal adalah: 1. Basic weight adalah berat kertas yang merupakan satu unsur kertas rokok yang terpenting. Bila basic weight berubah maka semua parameter yang lain akan berubah. Basic weight ditentukan dalam satuan grm 3 . 2. Tensile strenght adalah ukuran daya tahan tarikan maksimum pada kertas. Bagian quality control memeriksa kesesuaian produk dengan range yang telah ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan akan dilakukan pengujian kembali dengan lebih mempertahankan arah serat satuan KgF. Universitas Sumatera Utara 3. Porosity adalah pengukuran aliran udara melalui kertas sample 20 cm 2 dengan perbedaan tekanan 10 cmH 2 O. Sangat penting untuk membedakan antara penembusan udara pada pori-porinya dengan penembusan udara pada lubang- lubang besar akibat kesalahan proses satuan cm 2 H 2 O. 4. Filler berfungsi untuk mengukur banyaknya CaCO 3 yang perlu ditambahkan pada kertas untuk meningkatkan nilai opacity atau porosity satuan .In Paper. 5. Opacity berfungsi untuk mengukur daya tembus cahaya pada satuan . 6. Brightness adalah pengukuran keputihan kertas satuan . 7. Formation adalah pemeriksaan susunan serat kertas secara visual. Formation yang jelek bukan berarti kertas memiliki kualitas yang jelek, tetapi yang diperhatikan mudah atau tidaknya kertas putus saat dipotong di mesin slitter. Ada beberapa perbedaan antara kertas biasa dengan kertas rokok. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.12. Tabel 2.12. Perbedaan Kertas Biasa dengan Kertas Rokok Kertas Biasa Kertas Rokok Basis weight +- 70 grm 2 Basis weight +- 25 grm 2 Porosity +- 5-10 cm Porosity +- 2-2,5cm Tensile 5 KgF Tensile 3 KgF TiO 2 sebagai filler CaCO 3 sebagai filler Sumber: PT PPM

2.4.3. Uraian Proses Produksi

Dokumen yang terkait

Determinan Efisiensi BUMD RegionalSumatera Berdasarkan Data Envelopment Analysis (DEA) Studi Kasus: Bank Aceh, Bank Nagari, dan Bank Sumut

0 50 77

Stabilitas Efisiensi pada Data Envelopment Analysis dangan Variasi Lokal

0 46 52

Peningkatan Kualitas Produk Karet Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan Taguchi di Pabrik Industri Karet PTPN III Kebun Sei Silau, Asahan

15 128 201

Evaluasi Kinerja Lingkungan Stokastik Menggunakan Data Envelopment Analisys

0 67 41

Penerapan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Untuk Mengukur Effisiensi Kinerja Perbankan Di Indonesia

1 23 75

Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia

5 76 172

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

TUGAS AKHIR PENGUKURAN EFISIENSI TERHADAP SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus di PT. Macanan Jaya Cemerlang Di Klaten).

0 1 11

PENGUKURAN EFISIENSI TERHADAP SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT PENGUKURAN EFISIENSI TERHADAP SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus di PT. Macanan Jaya Cemerlang Di Klaten).

0 4 7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pengukuran Kinerja Supplier Pada Rantai Suplai Menggunakan Metode Fuzzy - Data Envelopment Analysis (DEA) Di Pt Pusaka Prima Mandiri (PPM) Medan.

0 0 27