Tahap Finishing Peralatan Equipment

2.4.3.3. Tahap Finishing

Pada tahap ini, gulungan-gulungan kertas rokok dibagi menurut bentuk kertas yang akan diproduksi. Kegiatan-kegiatan yang ada antara lain : 1. Ream Cutter Gulungan-gulungan kecil dari roll slitter dipotong menjadi lembaran- lembaran. Lembaran memiliki panjang 76-83 cm dan lebar 51 cm. Pada tahap ini kertas masih diperiksa untuk yang terakhir kalinya. Pemeriksaan dilakukan pada a. Proses Pemotongan Pemeriksaan ini dilakukan pada proses pemotongan. Apabila hasil pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang dan menjadi broke. b. Penampilan fisik Penampilan fisik yang diperiksa adalah kebersihan, jika kertas kotor maka kertas juga akan di buang dan menjadi broke. c. Rectangular Pemeriksaan ini dilakukan khusus pada ream, kertas dilipat dan diperiksa kesimetrisannya. Apabila ketidaksimetrisan kertas melampaui batas yang ditentukan, maka kertas menjadi broke. 2. Bobbin Slitter Gulungan-gulungan dari slitter dipotong lagi pada bagian ini menjadi bobbin-bobbin. Setiap bobbin mempunyai lebar 24-29 mm dan panjang 5500- 6000 m. Pada tahap ini, kertas yang berbentuk bobbin masih diperiksa lagi untuk terakhir kalinya. Pemeriksaan yang dilakukan adalah : Universitas Sumatera Utara a. Pemotongan Pemeriksaan ini dilakukan pada hasil pemotongan oleh mesin. Apabila hasil pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke. b. Penampilan fisik Termasuk disini adalah kebersihan, jika ada bagian bobbin kotor maka kertas juga akan di buang dan dijadikan broke. c. Hasil penggulungan Pemeriksaan ini khusus dilakukan pada bobbin. Bobbin yang sudah dipotong, diperiksa gulungannya apakah rapi atau tidak. Jika ada bobbin yang kurang rapi akan dikirim ke bagian bobbin reclaimer untuk digulung kembali.

2.4.3.4. Peralatan Equipment

Peralatan material handling digunakan untuk memindahkan material dari suatu tempat ke tempat lain. Mesin dan peralatan material handling yang digunakan adalah: 1. Forklift Forklift ini digunakan untuk mengangkut gulungan jumbo ke daerah finishing untuk dipotong pada mesin-mesin roll slitter. Forklift juga digunakan untuk mengangkut barang jadi ke gudang barang jadi. 2. Hoist Crane Crane ini digunakan untuk mengangkat gulungan jumbo ke daerah repping machine. Operasi pemakaiannya dikendalikan dengan switch gantung dari lantai. Universitas Sumatera Utara

2.5. Utilitas

Sarana pendukung merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kelancaran proses produksi. Sarana pendukung yang ada di PT PPM terdiri dari kebutuhan tenaga listrik, kebutuhan tenaga air, dan steam. 1. Kebutuhan tenaga listrik Tenaga listrik dibutuhkan untuk menggerakkan motor listrik, pompa compressor, mesin bubut, bor las, pendingin udara, lampu penerangan, dan keperluan lainnya. Pemenuhan kebutuhan listrik ini diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara PLN. Pemakaian listrik yang dipergunakan pada PT PPM adalah 20 KV 1550 Kwhmetrik ton paper dengan keperluan untuk boiler 900 ltmetrik ton paper dan kebutuhan air 1200 m 3 . 2. Kebutuhan Air Air dibutuhkan untuk membantu proses produksi serta kebutuhan para pegawai PT PPM. Air yang dipakai berasal dari air permukaan umum dan PDAM Tirtanadi. 3. Boiler Boiler berfungsi untuk menghasilkan energi panas yang diperlukan pada proses produksi untuk mengeringkan lembaran-lembaran kertas dan memberikan energi uap. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Pembelian

1 Pembelian merupakan kegiatan menyeluruh yang berfokus pada pengadaan material dan jasa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam pandangan sempit, pembelian digambarkan sebagai proses membeli, dalam arti luas pembelian didefinisikan sebagai proses pembelian yang diawali dengan pengenalan kebutuhan, mencari dan menyeleksi supplier, negosiasi harga dan kesepakatan penting lainnya, serta menindaklanjuti kepastian pengiriman. Saat ini aktivitas pembelian semakin berkembang dan memerlukan keahlian khusus. Sedikitnya diperlukan 3 macam keahlian untuk dapat melakukan fungsi pembelian, yaitu business skill keahlian dalam mengelola sebuah badan usaha agar mendapat keuntungan, interpersonal skill keahlian melakukan pendekatan pribadi dengan pihak lain dalam upaya menciptakan kesamaan pandangan dan kesepakatan suatu diskusi kerja dan technical skill keahlian dalam memahami proses manufaktur serta spesifikasi material yang diperlukan.

3.1.1. Manajemen Pembelian

Dokumen yang terkait

Determinan Efisiensi BUMD RegionalSumatera Berdasarkan Data Envelopment Analysis (DEA) Studi Kasus: Bank Aceh, Bank Nagari, dan Bank Sumut

0 50 77

Stabilitas Efisiensi pada Data Envelopment Analysis dangan Variasi Lokal

0 46 52

Peningkatan Kualitas Produk Karet Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan Taguchi di Pabrik Industri Karet PTPN III Kebun Sei Silau, Asahan

15 128 201

Evaluasi Kinerja Lingkungan Stokastik Menggunakan Data Envelopment Analisys

0 67 41

Penerapan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Untuk Mengukur Effisiensi Kinerja Perbankan Di Indonesia

1 23 75

Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia

5 76 172

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

TUGAS AKHIR PENGUKURAN EFISIENSI TERHADAP SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus di PT. Macanan Jaya Cemerlang Di Klaten).

0 1 11

PENGUKURAN EFISIENSI TERHADAP SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT PENGUKURAN EFISIENSI TERHADAP SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus di PT. Macanan Jaya Cemerlang Di Klaten).

0 4 7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pengukuran Kinerja Supplier Pada Rantai Suplai Menggunakan Metode Fuzzy - Data Envelopment Analysis (DEA) Di Pt Pusaka Prima Mandiri (PPM) Medan.

0 0 27