Kebanyakan perusahaan manufaktur yang sukses telah mengembangkan strategi pegelolaan pasokan sourcing dengan para suppliernya untuk
menghasilkan peluang keuntungan bersama. Aliansi strategis formal dengan kesamaan tujuan, investasi, obligasi, dan kesalingpercayaan dibangun bersama-
sama. Dalam perspektif SCM, manajemen hubungan dengan supplier perlu dijalankan secara terintegrasi dengan dua proses makro rantai pasokan yaitu
manajemen rantai pasokan internal dan manajemen hubungan dengan konsumen. Dimensi keputusan dalam bingkai hubungan dengan supplier ini berkaitan erat
dengan fungsi pengadaan yang dijalankan perusahaan. Pengadaan menunjuk pada seluruh rangkaian proses bisnis yang diperlukan untuk memperoleh barang
material atau jasa. Proses pengadaan meliputi seleksi supplier, desain kontrak, kolaborasi desain produk, pengadaan barang atau jasa, dan evaluasi kinerja
supplier, sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Proses – Proses Kunci Terkait Fungsi Pengadaan
Sumber : Chopra dan Meindl, 2001
3.2. Seleksi dan Evaluasi Supplier
Selama lebih dari satu dekade terakhir ini, kebutuhan untuk memperoleh daya saing global pada sisi pasokan meningkat pesat. Manajemen rantai pasokan
yang efektif dalam kondisi persaingan saat ini mendorong terjalinnya hubungan strategis yang dekat dalam jangka panjang dengan lebih sedikit rekanan. Dalam
Penilaian dan assessment
supplier Seleksi Supplier
dan negosiasi kontrak
Kolaborasi desain
Pembelian Perencanaan
dan analisis pengadaan
Universitas Sumatera Utara
tuntutan kondisi yang demikian, proses seleksi supplier sangatlah penting bagi kesuksesan organisasi perusahaan manufaktur apa pun.
Pemilihan supplier yang kompeten merupakan keputusan strategis pertama yang menentukan kesuksesan implementasi manajemen rantai pasokan.
Seleksi supplier sangat disadari sebagai salah satu tanggung jawab terpenting dalam fungsi manajemen pengadaan. supplier yang terkelola dengan baik dalam
suatu rantai pasokan akan memberikan efek jangka panjang terhadap daya saing keseluruhan rantai pasokan itu sendiri dan dampak yang mendalam pada kepuasan
pelanggan. Pearson dan Ellram 1995 menyebutkan beberapa alasan mengapa seleksi dan evaluasi supplier menjadi hal yang begitu penting, terutama
sehubungan dengan dampak yang diberikan oleh manajemen rantai pasokan, sebagai berikut.
1. Tren reduksi basis pasokan dan hubungan jangka panjang dengan supplier. Adopsi praktek just in time yang semakin meningkat dalam industri
manufaktur telah meningkatkan perhatian terhadap reduksi basis pasokan, sehingga proses seleksi dan evaluasi supplier menjadi lebih penting. Reduksi
basis pasokan ini melibatkan komitmen jangka panjang dengan supplier, yang pada gilirannya mendorong adanya sharing sumber daya karena adanya
interaksi yang lebih kuat antara pembeli dan supplier. Pada umumnya evaluasi supplier dapat dijadikan alat untuk mengurangi variabilitas supplier dari sisi
pengiriman, kualitas, fleksibilitas, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2. Strategi pelibatan supplier dalam proses desain produk. Praktek ini dianggap sabagai salah satu kontributor yang signifikan dalam mengurangi biaya dan
meningkatkan kualitas pada siklus produksi. 3. Perkembangan system informasi electronic data interchangeable EDI yang
memfasilitasi koordinasi dan interaksi yang lebih dekat antara pembeli dan supplier.
3.3. Logika Fuzzy