Beban Akrual Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Jaminan Pelanggan Utang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun

20 Pada tahun 2011, Perseroan menandatangani tiga perjanjian pembelian dengan Oshikiri Machinery Co., Ltd. Oshikiri tidak terailiasi, dimana Perseroan setuju untuk membeli beberapa unit mesin dari Oshikiri dengan total nilai pembelian JPY542.414.000. Pada tanggal 27 Agustus 2012, Perseroan kembali menandatangani perjanjian dengan Oshikiri untuk membeli beberapa unit mesin dengan total nilai pembelian sebesar JPY50.196.000. Pada tanggal 16 Juli 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Wijaya Kusuma Contractors dengan total nilai kontrak sebesar Rp17.000 juta dimana Perseroan menunjuk PT Wijaya Kusuma Contractors untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di Makassar.

4. Utang Pajak

Utang Pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp6.776 juta dengan rincian sebagai berikut : Keterangan 31 Desember 2012 Pajak Penghasilan : Pasal 21 695 Pasal 23 235 Pasal 25 3.817 Pasal 26 98 Pasal 29 1.931 Total 6.776

5. Beban Akrual

Beban Akrual Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp17.142 juta dengan rincian sebagai berikut : Keterangan 31 Desember 2012 Beban Promosi 5.110 Transportasi dan Distribusi 3.729 Listrik, gas dan air 2.986 Royalti 2.711 Bunga 1.854 Lain-Lain 752 Total 17.142

6. Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun

Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp6.073 juta.

7. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp407 juta, dengan rincian sebagai berikut : Keterangan 31 Desember 2012 Biaya Makan 363 Biaya Medis 3 Lain-lain 41 Total 407 21

8. Jaminan Pelanggan

Jaminan pelanggan merupakan uang jaminan yang diberikan oleh para distributor dan agen produk- produk Perseroan, yang akan dikembalikan pada akhir perjanjian antara Perseroan dengan masing- masing distributoragen tersebut. Jaminan pelanggan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp12.641 juta.

9. Utang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun

Pada tanggal 31 Desember 2012, utang bank jangka panjang terdiri dari saldo terhutang dari fasilitas pinjaman yang diberikan oleh PT Bank Central Asia Tbk BCA dengan rincian sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2012 Pokok Pinjaman 304.000 Dikurangi Biaya Pinjaman yang Belum Diamortisasi 1.083 Neto 302.917 Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun 6.073 Bagian Jangka Panjang 296.844 Pada tanggal 14 Desember 2012, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu pinjaman sebesar Rp220.000 juta untuk membiayai pembangunan pabrik baru. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 8,25. Pembayaran dari pinjaman ini akan dilakukan dalam 48 kali pembayaran cicilan bulanan yang dimulai pada tanggal 14 Desember 2014. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perseroan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu seperti menjaga rasio keuangan tertentu rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek, laba sebelum pajak, bunga, penyusutan dan amortisasi terhadap beban bunga, dan jumlah utang yang memiliki kewajiban untuk membayar bunga terhadap jumlah ekuitas. Tidak ada aset Perseroan yang digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas di atas. Berdasarkan surat No.10069DIRNICIII2013 tanggal 4 Maret 2013 perihal Pemberitahuan Untuk Penerbitan Obligasi, Perseroan telah menyampaikan pemberitahuan atas penerbitan Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 kepada BCA, dimana sesuai dengan pasal 10 Huruf j Perjanjian Kredit No.18 tanggal 19 Juli 2011 yang dibuat di hadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris di Jakarta, dinyatakan bahwa “Kecuali bilamana BCA secara tertulis menetapkan lain, DEBITOR wajib untuk menawarkan kepada BCA terlebih dahulu, dalam hal DEBITOR bermaksud akan memperoleh pinjaman uang atau kredit baru First Right of Refusal”. Berdasarkan surat No.10121GBK2013 tanggal 19 Maret 2013, pihak BCA menyetujui permohonan Perseroan untuk melakukan penerbitan Obligasi. Dana yang diterima oleh Perseroan dari penerbitan Obligasi akan digunakan untuk melakukan pembayaran atas utang kepada BCA. Sehubungan dengan hal itu, berdasarkan perjanjian pinjaman antara Perseroan dengan BCA, tidak ada denda yang wajib dibayarkan oleh Perseroan untuk melakukan pelunasan dini 10. Ikatan Lain Pada tanggal 26 Maret 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Lite Constructions Indonesia tidak terailiasi dengan total nilai kontrak sebesar Rp21.000 juta, dimana Perseroan menunjuk PT Lite Constructions Indonesia untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di Palembang. Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman Perseroan dan tidak terdapat pelanggaran atas persyaratan dalam perjanjian pinjaman yang dilakukan oleh Perseroan yang dapat berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan. Tidak terdapat pembatasan negative covenants yang merugikan hak-hak pemegang saham publik atau hak pemegang Obligasi. 22 Manajemen Perseroan menyatakan bahwa per tanggal 31 Desember 2012, Perseroan tidak memiliki komitmen, kontinjensi, kewajiban dan ikatan lain kecuali yang telah dinyatakan di atas dan yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perseroan serta disajikan dalam Prospektus ini. Setelah tanggal 31 Desember 2012 hingga tanggal laporan auditor independen serta dari tanggal laporan auditor independen hingga tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki kewajiban baru yang jumlahnya material, selain kewajiban yang timbul dari kegiatan operasional dan pendanaan Perseroan. Manajemen dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perseroan serta sehubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan serta disajikan dalam Prospektus ini. 23 IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Pembahasan dan analisa atas kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan harus dibaca bersama dengan laporan keuangan Perseroan dan catatan-catatan di dalamnya. Pembahasan berikut ini dibuat berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja seperti yang tercantum dalam laporannya yang disertakan dalam Prospektus ini.

1. Umum