Strategi dan Rencana Pengembangan

72 Dalam proses produksinya, Perseroan menggunakan bahan pelengkap produk berupa isi roti seperti coklat, keju, srikaya, kelapa, strawberry yang berupa selai. Selain itu, Perseroan juga menggunakan bread improver agar roti yang dihasilkan lebih berkualitas. Dalam hal pengemasan produk, Perseroan menggunakan kemasan plastik yang dibeli dari pemasok dalam negeri. Persaingan Industri roti di Indonesia terdiri dari : 1 industri yang memproduksi secara massal, seperti kegiatan usaha Perseroan; 2 industri rumah tangga usaha kecil; dan, 3 industri toko roti boutique bakery. Ketiga industri tersebut seluruhnya memberikan pasokan produk roti untuk kebutuhan penduduk Indonesia. Industri roti merupakan industri yang bersaing secara sempurna. Tren industri selama 5 tahun ke depan tetap berpotensi seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat dan kebutuhan akan jenis makanan yang praktis, serta keanekaragaman makanan. Sebagai industri yang bersaing secara sempurna, investor dapat masuk dan keluar dengan hambatan yang tidak terlalu tinggi. Investor dapat masuk dengan memproduksi secara masal, melakukan usaha kecil dan menengah atau membuka toko roti antara lain seperti industri toko roti dengan format waralaba franchising. Dalam hal ini, pesaing terdekat Perseroan adalah perusahaan yang termasuk dalam industri roti yang diproduksi secara masal dan private label merk yang diproduksi oleh peritel. Tantangan dan Tren Industri Tantangan yang signiikan dalam industri roti, khususnya industri roti yang bersifat massal seperti Perseroan adalah kemampuan untuk mendistribusikan produk roti dengan tepat dan cepat. Dalam hal ini, Perseroan telah menerapkan Supply Chain Management SCM, mengingat produk roti merupakan produk perishable tipe makanan dan minuman yang mudah rusak sehingga memerlukan penanganan distribusi yang baik sampai pada tingkat pengelolaan produk yang kadaluarsa. Tantangan yang lain adalah produk yang dihasilkan oleh Perseroan harus mempunyai cita rasa yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Seperti halnya industri makanan dan minuman, industri roti pun selama 5 tahun ke depan akan mempunyai tren kebutuhan makanan yang bersifat fungsional misalnya roti yang mengandung serat tinggi dietary iber, kalsium tinggi, DHA, Omega 3 dan lain-lain untuk kebutuhan kesehatan manusia akan menjadi tren pada 5 tahun ke depan. Kecukupan vitamin dan mineral pada produk roti juga sudah menjadi keharusan.

4. Strategi dan Rencana Pengembangan

Perseroan menerapkan strategi berikut dalam rangka mengembangkan usahanya : - Menerapkan Supply Chain Management SCM, sebuah kegiatan manajemen yang mengawasi bahan-bahan informasi dan aspek keuangan dalam proses pergerakkannya dari pemasok, produsen, distributor, pengecer hingga konsumen, dimana kegiatan tersebut meliputi koordinasi, kolaborasi dan integrasi rantai proses di dalam dan di luar Perseroan. Dengan melakukan SCM yang baik, Perseroan semakin eisien dan dapat memenangkan persaingan; - Melakukan pembangunan pabrik di daerah-daerah lain di Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan produk roti yang berkualitas, halal, bersih dan sehat; - Memproduksi produk-produk baru baik roti maupun kue dan makanan ringan snack yang berbasis produk roti; - Memilih jalur distribusi yang tepat sehingga Perseroan dapat mendistribusikan produknya dengan cepat, tepat dan akurat. Minimarket, Supermarket dan Hypermarket merupakan jalur distribusi yang sesuai untuk produk Perseroan. Selain itu, Perseroan juga bekerja sama dengan para pedagang 73 keliling dengan mendanai semua fasilitas gerobak roti, sehingga dapat membantu pendistribusian produk ke konsumen langsung dari rumah ke rumah. Perseroan juga menggunakan toko-toko tradisional lainnya seperti toko PD, kantin, dan koperasi; - Perseroan senantiasa berusaha untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dalam posisi win-win. Marjin yang diberikan oleh Perseroan kepada para pelanggan adalah marjin yang kompetitif diantara perusahaan-perusahaan produk konsumen lainnya; - Dari segi pemasaran, Perseroan secara terus menerus menunjukkan kepada konsumen akan kebersihan fasilitas produksi serta usaha Perseroan untuk menjalankan GMP Good Manufacturing Practice dan sanitasi, dengan menerima kegiatan kunjungan pabrik setiap hari Senin – Jumat. Perseroan juga beriklan melalui media seperti TV yang menunjukkan keunggulan produk Perseroan; - Perseroan berencana untuk melakukan ekspansi dengan membangun pabrik di lokasi yang terdekat dengan konsumen. Hal ini untuk mengatasi kendala umur simpan produk yang sangat pendek, yaitu kurang dari 5 hari di pasar. Dalam hal ekspansi usaha, Perseroan melakukan ekspansi dengan mempertimbangkan beberapa aspek tinjauan, antara lain: a. jumlah populasi penduduk, daya beli dan tingkat konsumsi; b. parameterindikator lain seperti jumlah gerai ritel yang ada, jumlah hotel, jumlah bank, usaha jasa dan perdagangan yang ada; c. usaha sejenis yang telah ada tingkat persaingan, jumlah usahaindustri bakery lokal ataupun pemain regional lainnya yang telah ada terlebih dahulu. Pendirian pabrik roti yang baru dilakukan dengan tingkat kapasitas yang minimum terlebih dahulu, disesuaikan dengan tingkat produksi dan penjualan terkait prospek konsumsi berdasarkan aspek-aspek tinjauan di atas. Dalam melakukan ekspansi usaha, Perseroan melakukan persiapan-persiapan di bidang operasional, antara lain: a. Sumber daya manusia: Perseroan menyiapkan sumber daya manusia dengan melakukan rekrutmen, kaderisasi maupun pelatihan tenaga kerja yang dilaksanakan secara berkala untuk keperluan ekspansi usaha; b. Distribusi: Perseroan membuat peta distribusi dan rencana penyebaran produk secara terintegrasi; c. Mitra bisnis: Perseroan menyiapkan rencana bisnis bersama mitra usaha secara sistematis sebelum pabrik baru beroperasi; d. Jenis produk: Perseroan melakukan sejumlah risetsurvey terhadap kegemarankesukaan pelanggan atas jenis roti dan memahami peta persaingan usaha sejenis.

5. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan