Prospek Usaha Prospektus Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013

71 Snack Roll Butter Roll Butter Stick Roll Merek : Sari Cake Sari Cake 1 Bolu Chiffon Rasa Pandan 2 Bolu Chiffon Rasa Coklat 3 Bolu Chiffon Rasa Keju 4 Keik Spons Coklat Chiffon Cake Coklat produk baru 5 Keik Spons Rasa Pandan Chiffon Cake Rasa Pandan produk baru 6 Keik Pisang Banana Cake produk baru

3. Prospek Usaha

Peluang usaha di bidang makanan dan minuman di Indonesia adalah besar. Jumlah penduduk, daya beli, pertumbuhan ekonomi di Indonesia merupakan faktor-faktor yang sangat signiikan dalam usaha makanan. Dalam masa krisis ekonomi industri makanan dan minuman tetap bertumbuh. Berita Resmi Biro Pusat Statistik No. 1002Th.XIII tanggal 1 Februari 2010 menyatakan bahwa industri makanan dan minuman pada tahun 2010 bertumbuh sebesar 11,08, sedangkan untuk tahun 2011, Berita Resmi Biro Pusat Statistik No.1102Th.XV tanggal 1 Februari 2012, menyatakan bahwa industri makanan dan minuman bertumbuh sebesar 8,34, dan pada tahun 2012, Berita Resmi Statistik No. 1202Th.XVI tanggal 1 Februari 2013, menyatakan bahwa industri makanan bertumbuh sebesar 12,75. Perusahaan-perusahaan yang berusaha di industri makanan juga terus melakukan investasi sebagai akibat dari besarnya peluang pasar. Dalam hal ini, Perseroan mempunyai peluang yang sama. Sebagai produsen roti yang terkemuka, terbukti dengan adanya pengakuan dan sertiikasi dari berbagai pihak seperti telah dijelaskan pada subbab mengenai Sertiikasi dan Penghargaan di atas, peluang pasar bagi Perseroan menjadi semakin terbuka lebar. Permintaan Permintaan akan produk roti di Indonesia dipengaruhi oleh daya beli pendapatan masyarakat dan perubahan pola makan. Produk roti merupakan produk makanan yang praktis untuk dikonsumsi dan eisien, serta mengandung gizi yang cukup. Peningkatan daya beli masyarakat akan meningkatkan permintaan akan produk roti. Selain itu, perubahan pola makan masyarakat, khususnya di daerah perkotaan, turut meningkatkan permintaan akan produk roti. Menjalani kehidupan yang serba cepat di perkotaan pada saat ini membutuhkan produk makanan yang praktis. Bahan Baku dan Pelengkap Bahan baku utama produk roti adalah tepung terigu yang berasal dari tanaman gandum. Harga gandum tepung terigu sangat dipengaruhi oleh harga di pasar internasional dan luktuasi nilai tukar Rupiah terhadap valuta asing. Sejak tahun 1998, pemerintah Indonesia mengijinkan impor tepung terigu oleh importir umum, dengan syarat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia SNI tepung terigu. Kebijakan impor tepung terigu dan kemudahan ijin mendirikan pabrik tepung terigu oleh pemerintah Indonesia menjamin ketersediaan bahan baku utama Perseroan. Perseroan melakukan pembelian bahan baku seluruhnya dari dalam negeri dan karenanya tidak memiliki ketergantungan terhadap impor bahan baku. Selain itu, Perseroan juga tidak tergantung pada satu supplier bahan baku dan senantiasa melakukan riset untuk mencari pemasok-pemasok bahan baku lainnya. 72 Dalam proses produksinya, Perseroan menggunakan bahan pelengkap produk berupa isi roti seperti coklat, keju, srikaya, kelapa, strawberry yang berupa selai. Selain itu, Perseroan juga menggunakan bread improver agar roti yang dihasilkan lebih berkualitas. Dalam hal pengemasan produk, Perseroan menggunakan kemasan plastik yang dibeli dari pemasok dalam negeri. Persaingan Industri roti di Indonesia terdiri dari : 1 industri yang memproduksi secara massal, seperti kegiatan usaha Perseroan; 2 industri rumah tangga usaha kecil; dan, 3 industri toko roti boutique bakery. Ketiga industri tersebut seluruhnya memberikan pasokan produk roti untuk kebutuhan penduduk Indonesia. Industri roti merupakan industri yang bersaing secara sempurna. Tren industri selama 5 tahun ke depan tetap berpotensi seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat dan kebutuhan akan jenis makanan yang praktis, serta keanekaragaman makanan. Sebagai industri yang bersaing secara sempurna, investor dapat masuk dan keluar dengan hambatan yang tidak terlalu tinggi. Investor dapat masuk dengan memproduksi secara masal, melakukan usaha kecil dan menengah atau membuka toko roti antara lain seperti industri toko roti dengan format waralaba franchising. Dalam hal ini, pesaing terdekat Perseroan adalah perusahaan yang termasuk dalam industri roti yang diproduksi secara masal dan private label merk yang diproduksi oleh peritel. Tantangan dan Tren Industri Tantangan yang signiikan dalam industri roti, khususnya industri roti yang bersifat massal seperti Perseroan adalah kemampuan untuk mendistribusikan produk roti dengan tepat dan cepat. Dalam hal ini, Perseroan telah menerapkan Supply Chain Management SCM, mengingat produk roti merupakan produk perishable tipe makanan dan minuman yang mudah rusak sehingga memerlukan penanganan distribusi yang baik sampai pada tingkat pengelolaan produk yang kadaluarsa. Tantangan yang lain adalah produk yang dihasilkan oleh Perseroan harus mempunyai cita rasa yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Seperti halnya industri makanan dan minuman, industri roti pun selama 5 tahun ke depan akan mempunyai tren kebutuhan makanan yang bersifat fungsional misalnya roti yang mengandung serat tinggi dietary iber, kalsium tinggi, DHA, Omega 3 dan lain-lain untuk kebutuhan kesehatan manusia akan menjadi tren pada 5 tahun ke depan. Kecukupan vitamin dan mineral pada produk roti juga sudah menjadi keharusan.

4. Strategi dan Rencana Pengembangan