66 Selanjutnya, pada saat proses penimbangan, bahan baku harus diperiksa apakah sesuai dengan formula
yang ditetapkan karena mempengaruhi kualitas produk. Khusus pada penimbangan terigu yang dilakukan secara otomatis, terdapat sifter yang berfungsi untuk menyaring kemungkinan adanya benda asing yang
ada pada terigu. Karena proses ini tidak terlihat oleh mata, maka harus selalu dipastikan bahwa sifter tersebut dalam kondisi baik. Mengingat risiko dan potensi bahayanya, maka tahapan penimbangan terigu
ini menjadi CCP pertama pada Sistem HACCP proses pembuatan roti di Perseroan. Pada proses pengadukan adonan, proses pengadukan kedua dough mixing sangat berperan penting
terhadap kualitas roti yang dihasilkan. Adonan yang undermixing atau overmixing akan memberikan hasil roti yang kurang baik. Ciri adonan yang bagus secara isik dapat dilihat dari kondisi adonan yang kalis,
serta jika adonan direnggangkan akan terbentuk lapisan ilm tipis yang halus dan transparan hampir sama seperti adonan martabak telur.
Tahapan berikutnya yang memerlukan pengawasan yang cukup adalah proses inal prooing. Selain suhu dan kelembaban ruangan yang perlu dijaga kestabilannya, volume adonan perlu dikontrol dengan baik.
Terlalu cepat mengeluarkan adonan dapat menyebabkan adonan roti kurang mengembang underproof, tetapi jika terlambat akan menyebabkan adonan terlalu mengembang overproof, sehingga diperlukan
ketepatan kerja dari operator yang bertugas di bagian ini. Pada umumnya proses ini berlangsung selama kurang lebih 1 jam.
Proses pemanggangan baking akan berpengaruh terhadap penampakan produk jadi, khususnya dari segi warna dan tingkat kematangan. Suhu dan waktu pemanggangan disesuaikan dengan jenis roti
yang hendak dipanggang. Perseroan memiliki standar warna, atau disebut colour guide, yang berfungsi untuk menentukan tingkat kematangan produk. Colour guide ini merupakan gradasi dari warna kuning
hingga coklat tua. Pada oven terdapat jendela yang dapat digunakan untuk mengamati warna dan tingkat kematangan produk, sehingga dapat diketahui apakah produk tersebut cukup matang atau belum, serta
untuk menghindari loss produksi akibat produk yang tidak standar. Proses pendinginan roti yang sudah matang perlu dilakukan dengan waktu yang tepat. Roti yang masih
panas jika langsung dikemas akan terlihat berembun pada kemasannya, akibat uap air yang tertahan di dalam kemasan, sehingga dapat menyebabkan roti berjamur sebelum waktunya. Selain itu untuk roti
tawar, roti yang masih panas jika langsung dipotong akan menyebabkan roti menjadi penyok, karena roti yang masih panas umumnya bersifat terlalu lembutlembek. Umumnya proses pendinginan ini berlangsung
selama 2 jam untuk roti tawar dan 30 menit untuk roti manis, dengan suhu produk sekitar 35ºC pada saat dikemas. Pengaturan waktu pendinginan roti juga perlu diperhatikan mengingat roti yang terlalu lama
didinginkan dan terbuka akan menyebabkan roti menjadi keras. Roti yang akan dikemas disortir terlebih dahulu. Roti yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Perseroan akan disisihkan sehingga tidak sampai ke tangan konsumen. Contoh roti yang tidak sesuai standar misalnya, roti yang penyok, roti tawar berpinggang caving, isi roti manis yang keluar dan roti
gosong. Selain itu kondisi kemasan juga perlu diperhatikan seperti segel kemasan yang rapat, kesesuaian harga - kode produksi - tanggal kadaluarsa yang tercantum.
Tahapan produksi yang menjadi CCP kedua di Perseroan adalah metal detecting. Seluruh produk yang telah dikemas harus melalui metal detector, untuk memastikan bahwa seluruh produk aman dan bebas
dari adanya kontaminasi logam
2.3. Pemasaran dan Penjualan
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk makanan yang sehat dan praktis merupakan sebuah peluang bagi Perseroan. Peluang ini juga didorong oleh pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas
menengah di Indonesia. Sebagai produsen roti nasional, Perseroan terus mengembangkan sistem pemasaran dan memperluas
area jangkauan distribusi. Berbagai kegiatan promosi pun dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan penjualan produk dan semakin mendekatkan Sari Roti di hati dan pikiran masyarakat.
67 Guna meningkatkan brand awareness produk, Perseroan melakukan aktivitas promosi baik “above the
line” maupun “below the line”. Perseroan melakukan pemasaran melalui media televisi, radio, media cetak, dan melakukan kegiatan kegiatan promosi lainnya seperti sponsorship, pameran dan lainnya.
Dalam hal ini, Perseroan menitikberatkan kepada aktivitas below the line dimana salah satunya adalah program factory visit yang dilakukan secara rutin dari hari Senin-Jumat.
Factory visit merupakan program edukasi terhadap konsumen mengenai proil Perseroan. Dalam program
ini konsumen bisa melakukan kunjungan ke dalam pabrik untuk melihat langsung proses produksi yang dijalankan. Konsumen juga bisa melihat video company proile di dalam ruangan auditorium yang khusus
dibuat untuk program factory visit ini. Sekitar 60 dari konsumen yang datang adalah anak-anak usia Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar.
Pembeli utama produk Perseroan adalah anak-anak dengan usia 2 tahun ke atas dan ibu rumah tangga sebagai salah satu pengambil keputusan dalam membeli produk. Segmen pasar Perseroan ditujukan
kepada kelas menengah atas. Saluran distribusi produk Perseroan dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu :
a. Modern trade, yaitu minimarket, supermarket dan hypermarket. b. General trade, yaitu pedagang roti keliling dari rumah ke rumah serta toko-toko kelontong toko PD
c. Institution, yaitu sebagai bahan baku untuk produk makanan lainnya. Perseroan telah melakukan penjualan ke pulau Jawa, pulau Madura, pulau Bali, Lombok, Medan, Pekan
Baru, Padang, Lampung, Palembang, dan Makassar. Masa berlaku produk Perseroan selama 5 hari. Namun, untuk menjaga kesegaran produk, Perseroan
melakukan penarikan atas produk-produk yang telah berumur 4 hari. Produk yang kadaluarsa ditarik oleh Bagian Distribusi dari pelanggan dan diterima di gudang produk kadaluarsa beserta dokumen
penarikannya. Kemudian produk tersebut dihancurkan dengan mesin pencacah dan dijual kepada pengumpul untuk digunakan sebagai makanan ternak.
Produk yang cacat dalam produksi dipisahkan dari produk lainnya, kemudian dijual kepada pengumpul bersama dengan produk-produk kadaluarsa yang ditarik oleh Bagian Distribusi.
Kekuatan Perseroan terletak pada keterpaduan integrasi operasi dalam cara kerja yang saling melengkapi dalam tiap bagian perusahaan serta bekerja sama dengan pemasok bahan baku dan pelanggan supply
chain management sehingga mampu meningkatkan eisiensi dan kinerja perusahaan.
Perseroan menerapkan sistem penjualan berupa potongan harga sesuai dengan jenis usaha dan saluran distribusi yg dilakukan oleh mitra usaha Perseroan. Alokasi pemotongan harga adalah pada tingkat
distributor sebesar sekitar 40, tingkat agen sekitar 26,5, dan tingkat register outlet sebesar 25. Kebijakan retur penjualan di masing-masing tingkatan adalah non returnable jual putus sesuai pesanan
pada tingkat distributor dan agen, sedangkan returnable pada tingkat register outlet. Untuk menjalin kerjasama yang baik dan berjangka panjang, Perseroan juga memberikan bonus penjualan kepada
para mitra usaha yang diberikan dalam periode waktumasa penjualan tertentu sesuai kesepakatan atas pencapaian target penjualan tertentu.
Perseroan senantiasa aktif dalam melayani keluhan pelanggan melalui media call center yang dapat dihubungi selama 24 jam, serta melalui situs resmi Perseroan yg dapat diakses oleh publik di www.sariroti.
com. Melalui media tersebut, pelanggan dapat menyampaikan masukankeluhan dengan menuliskan email yg akan direspon langsung oleh petugas Perseroan yg ditunjuk.
68 Berikut ini nilai penjualan bersih Perseroan selama lima tahun terakhir:
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 2012
2011 2010
2009 2008
Roti Manis Sari Roti 862.223
573.705 394.231
287.326 210.063
Roti Tawar Sari Roti 471.367
357.592 271.389
230.932 193.725
Kue Sari 4.217
7.439 6.812
2.614 2.725
Roti Manis Boti -
- 6.962
8.527 10.291
Roti Tawar Boti -
- 3.955
4.965 5.019
Lain-lain 5.040
3.692 3.040
1.863 673
Jumlah 1.342.847
942.428 686.389
536.227 422.496
Pengembalian penjualan 152.021
129.086 74.197
50.307 38.943
Penjualan Bersih 1.190.826
813.342 612.192
485.920 383.553
Berikut ini volume penjualan bersih Perseroan selama lima tahun terakhir: dalam pak
Keterangan 2012
2011 2010
2009 2008
Roti Manis Sari Roti 146.413.132
116.783.776 92.681.415
71.859.466 54.649.859
Roti Tawar Sari Roti 157.809.453
76.053.264 49.473.179
42.077.285 37.021.995
Kue Sari 2.113.208
3.076.375 2.449.879
167.990 149.718
Roti Manis Boti -
- 3.901.522
4.625.817 5.904.271
Roti Tawar Boti -
- 1.059.946
1.281.906 1.388.776
Lain-lain 1.328.957
1.506.641 655.173
790.232 572.485
Jumlah 307.664.749
197.420.056 150.221.113
120.802.696 99.687.104
Perseroan merambah pasar roti melalui 69 jaringan distribusi modern yaitu Hypermarket, Supermarket dan Minimarket, sementara jaringan tradisional 30 yaitu PD dan gerobak roti keliling dan 1
pada jaringan institusi. Per tanggal 31 Desember 2012, Perseroan telah menyalurkan produk ke 667 supermarkethypermarket, 14.563 minimarket, 19.639 toko-toko kelontong PD, 3.070 gerobak roti
keliling dan 56 institusi.
2.4. Sertiikasi dan Penghargaan