73 keliling dengan mendanai semua fasilitas gerobak roti, sehingga dapat membantu pendistribusian
produk ke konsumen langsung dari rumah ke rumah. Perseroan juga menggunakan toko-toko tradisional lainnya seperti toko PD, kantin, dan koperasi;
- Perseroan senantiasa berusaha untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dalam posisi win-win.
Marjin yang diberikan oleh Perseroan kepada para pelanggan adalah marjin yang kompetitif diantara perusahaan-perusahaan produk konsumen lainnya;
- Dari segi pemasaran, Perseroan secara terus menerus menunjukkan kepada konsumen akan
kebersihan fasilitas produksi serta usaha Perseroan untuk menjalankan GMP Good Manufacturing Practice
dan sanitasi, dengan menerima kegiatan kunjungan pabrik setiap hari Senin – Jumat. Perseroan juga beriklan melalui media seperti TV yang menunjukkan keunggulan produk Perseroan;
- Perseroan berencana untuk melakukan ekspansi dengan membangun pabrik di lokasi yang terdekat
dengan konsumen. Hal ini untuk mengatasi kendala umur simpan produk yang sangat pendek, yaitu kurang dari 5 hari di pasar.
Dalam hal ekspansi usaha, Perseroan melakukan ekspansi dengan mempertimbangkan beberapa aspek tinjauan, antara lain:
a. jumlah populasi penduduk, daya beli dan tingkat konsumsi; b. parameterindikator lain seperti jumlah gerai ritel yang ada, jumlah hotel, jumlah bank, usaha jasa
dan perdagangan yang ada; c. usaha sejenis yang telah ada tingkat persaingan, jumlah usahaindustri bakery lokal ataupun pemain
regional lainnya yang telah ada terlebih dahulu. Pendirian pabrik roti yang baru dilakukan dengan tingkat kapasitas yang minimum terlebih dahulu,
disesuaikan dengan tingkat produksi dan penjualan terkait prospek konsumsi berdasarkan aspek-aspek tinjauan di atas.
Dalam melakukan ekspansi usaha, Perseroan melakukan persiapan-persiapan di bidang operasional, antara lain:
a. Sumber daya manusia: Perseroan menyiapkan sumber daya manusia dengan melakukan rekrutmen, kaderisasi maupun pelatihan tenaga kerja yang dilaksanakan secara berkala untuk keperluan
ekspansi usaha; b. Distribusi: Perseroan membuat peta distribusi dan rencana penyebaran produk secara terintegrasi;
c. Mitra bisnis: Perseroan menyiapkan rencana bisnis bersama mitra usaha secara sistematis sebelum pabrik baru beroperasi;
d. Jenis produk: Perseroan melakukan sejumlah risetsurvey terhadap kegemarankesukaan pelanggan atas jenis roti dan memahami peta persaingan usaha sejenis.
5. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Dalam hal pengelolaan limbah hasil produksi, Perseroan menggunakan fasilitas yang ada dalam kawasan industri tempat pabrik-pabrik Perseroan berdiri.
Kantor Pusat di Kawasan Industri MM2100 Cikarang
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara InvestasiKepala BKPM No.74TINDUSTRI1999 tentang Pemberian Izin Usaha Industri tanggal 22 Februari 1999, Perseroan diwajibkan untuk melaksanakan
semua ketentuan yang telah tercantum dalam dokumen Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan berdasarkan Surat Keputusan Kepala BKPM No.367TINDUSTRI2005 tentang Izin Perluasan
tanggal 11 Mei 2005, Surat Keputusan Kepala BKPM399TINDUSTRI2009 tentang Izin Perluasan tanggal 30 April 2009, Perseroan diwajibkan melaksanakan semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen
Upaya Pemantauan Lingkungan UPL dan Upaya Pengelolaan Lingkungan UKL, yaitu antara lain: a. Melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik sesuai dengan jenis limbahcemarannya;
b. Melakukan pemantauan limbahcemarannya, yang disesuaikan dengan limbahcemarannya; c. Melakukan monitoringpemantauan setiap 6 bulan sekali atas limbah-limbah berikut :
- Limbah padat, seperti : bekas kemasan bahan baku dan penolong, ceceran bahan baku, produk
reject , lemak, produk kadaluarsa, APD bekas masker dan sarung tangan, atau limbah domestik
kertas, plastik;
74 -
Limbah cair, seperti : limbah cair pabrik, oli bekas, dan limbah cair domestik toilet, air cuci krat; -
Udara, antara lain : kebisingan ruang kerja, kebisingan di luar pabrik; -
Gas, antara lain : ruang kerja, emisi dari cerobong asap; -
Udara, antara lain : debu di ruang kerja, debu emisi, debu di luar pabrik dan iklim kerja.
Pabrik di Kawasan Industri MM2100 Cikarang
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya Surat Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi tanggal 10 April 2012 yang menyatakan bahwa setelah dilakukan
pemeriksaan dokumen UKL dan UPL Perseroan telah sesuai dengan Surat Tanggapan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi No.660.2.1212TLADLBPLH tanggal 20 Maret
2012.
Pabrik di Kawasan Industri Jababeka Blok W Cikarang
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya Surat Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi tanggal 22 Juni 2007 yang menyatakan bahwa setelah dilakukan
pemeriksaan dokumen UKL dan UPL Perseroan telah sesuai dengan Surat Tanggapan Kepala Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan Kabupaten Bekasi No.660.2.109ADLDPDLP
tanggal 18 Januari 2007.
Pabrik di Kawasan Industri Jababeka Blok U Cikarang
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya Surat Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi tanggal 12 Agustus 2010 yang menyatakan bahwa dokumen UKL
UPL Perseroan telah sesuai dengan Surat Tanggapan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi No.660.2.1544TLADLBPLH tanggal 11 Juni 2010.
Pabrik di Kawasan Industri PIER Pasuruan
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya Surat Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Pasuruan tanggal 15 Maret 2006 yang menyatakan bahwa
dokumen UKL dan UPL Perseroan telah disesuaikan dengan Surat Tanggapan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Pasuruan No.666195a424.0862006 tanggal 10 Maret 2006.
Pabrik di Kawasan Industri Wijaya Kusuma Semarang
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang No.660.1475B.IIV2011 tanggal 12 Mei 2011 perihal rekomendasi DPLHyang antara
lain menyatakan bahwa DPLH untuk kegiatan Perseroan secara teknis dapat disetujui.
Pabrik di Kawasan Industri Medan Star Medan
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya surat Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Deli Serdang Kode Buku No. 660.P629660.1DS2011 tanggal
disetujui 25 April 2011 perihal Rekomendasi atas UKL-UPL Industri Produk Roti dan Kue Perseroan di Jl. Pelita Raya I No. 8-10 KIM Star, Desa Tanjung Baru, Kec. Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Pabrik di Banyuasin Palembang
Perseroan telah melaksanakan kewajiban dengan dikeluarkannya surat Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Banyuasin Kode Buku No. 66018-1BLHXII2011 tanggal
disetujui 9 Desember 2011 perihal Rekomendasi atas UKL-UPL Kegiatan Pabrik Roti “Sari Roti” PT Nippon Indosari Corpindo,Tbk di Kecamatan Talang kelapa, Kabupaten Banyuasin.
75
Pabrik di Kawasan Industri Makassar
Berdasarkan Surat Keterangan Direksi tanggal 28 Februari 2013, Perseroan saat ini sedang dalam proses pengurusan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan UKL-UPL
untuk pabrik di kawasan industri Makassar pada Instansi terkait. 6. Riset dan Pengembangan
Perseroan di dalam usahanya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan diminati oleh para konsumen, selain memiliki fasilitas tersendiri untuk riset dan pengembangan, berupa laboratorium riset
dan pengembangan yang lengkap untuk roti, tenaga ahli di bidang teknologi pembuatan roti. Selain itu, Perseroan juga didukung oleh Shikishima Baking Co., Ltd. Ailiasi yang memberikan jasa know how.
7. Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility