14 11 Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 satu surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPO tersebut wajib ditanggung oleh Perseroan.
12 Apabila RUPO yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan danatau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Pokok
Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi, dan perubahan jangka waktu Obligasi dan Perseroan menolak untuk menandatangani perubahan
Perjanjian Perwaliamanatan danatau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 tiga puluh Hari Kalender sejak keputusan RUPO atau tanggal
lain yang diputuskan RUPO jika RUPO memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatanganan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan danatau perjanjian lainnya tersebut maka Wali Amanat
berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Terhutang kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPO.
13 Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan
mengindahkan Peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek.
14 Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal tersebut yang
berlaku.
5. JAMINAN
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada
dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah pari passu tanpa hak
preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang
telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
6. KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
Para pihak setuju bahwa masing-masing pihak tidak bertanggung jawab atas biaya, denda, kerugian, kegagalan atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban masing-masing berdasarkan Perjanjian
Perwaliamanatan, yang disebabkan secara langsung oleh kejadian-kejadian yang berkaitan dengan keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan para pihak Force Majeure.
Dalam hal terjadi Force Majeure, maka pihak yang mengalaminya wajib untuk memberitahukan kepada pihak yang lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 7 tujuh Hari Kerja setelah terjadinya Force Majeure
tersebut, disertai dengan bukti-bukti pendukungnya. Wali Amanat dan Perseroan akan menilai apakah kejadian tersebut benar Force Majeure sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan,
namun apabila tidak tercapai kesepakatan mengenai kondisi apakah kejadian tersebut termasuk Force Majeure
atau bukan, maka Wali Amanat dapat memanggil RUPO sebagaimana ditentukan dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan.
Kejadian Force Majeure tidak menghilangkan kewajiban Perseroan untuk tetap melakukan pelunasan Pokok Obligasi, Pembayaran Bunga Obligasi dan Denda jika ada yang bukan diakibatkan oleh Force
Majeure jika ada kepada Pemegang Obligasi, serta pembayaran imbalan jasa Wali Amanat dan Denda
yang bukan diakibatkan oleh Force Majeure jika ada. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari masing-masing pihak dalam Perjanjian Perwaliamanatan tidak
dapat dialihkan danatau dipindahkan dengan cara bagaimanapun juga kepada pihak lain, kecuali dengan persetujuan OJK dan para pihak dalam persetujuan ini dengan mengindahkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
15 Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1 Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan sebelum Tanggal Emisi, maka perubahan danatau penambahan Perjanjian Perwaliamanatan tersebut harus dibuat dalam suatu Perjanjian
tertulis yang ditandatangani oleh Wali Amanat dan Perseroan dan setelah perubahan tersebut dilakukan, memberitahukan kepada OJK dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 2 Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan pada danatau setelah Tanggal Emisi, maka
perubahan Perjanjian Perwaliamanatan hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari RUPO dan perubahan danatau penambahan tersebut dibuat dalam suatu perjanjian tertulis
yang ditandatangani oleh Wali Amanat dan Perseroan, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundangan yang berlaku, atau apabila dilakukan penyesuaianperubahan terhadap Perjanjian
Perwaliamanatan berdasarkan peraturan baru yang berkaitan dengan kontrak perwaliamanatan. Apabila salah satu pihak lalai memenuhi sebagaimana mestinya suatu kewajiban yang timbul karena
Obligasi atau karena Emisi atau berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang, perjanjian- perjanjian ataupun dokumen-dokumen lain yang dibuat atau yang diterbitkan dalam hubungan dengan
Emisi Obligasi, maka pihak tersebut dianggap lalai melakukan kewajibannya itu dengan lewatnya waktu saja dan karenanya tidak diperlukan lagi bukti danatau keterangan lain dalam bentuk apapun.
Cara-cara serta persyaratan-persyaratan lain tentang Emisi Obligasi ditentukan bersama oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara
Republik Indonesia. Jika tanggal-tanggal yang ditetapkan untuk melakukan pembayaran Bunga Obligasi danatau jumlah
Pokok Obligasi jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka pembayaran danatau tindakan hukum itu harus dilakukan pada Hari Bursa berikutnya, dan jika tanggal-tanggal yang ditetapkan untuk melakukan
pembayaran untuk salah satu pihak melakukan tindakan hukum tertentu jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka pembayaran danatau tindakan hukum itu harus dilakukan pada Hari Kerja berikutnya.
PEMERINGKATAN OBLIGASI 1. Hasil Pemeringkatan
Untuk memenuhi ketentuan Peraturan No.IX.C.1 serta Peraturan No.IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Peindo.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Peindo No.496 PEF-DirIII2013 tanggal 13 Maret 2013, Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 telah mendapat
peringkat:
id
AA- Double A minus
Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 satu tahun sekali selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas dan menyampaikan hasil pemeringkatan baru,
pernyataan, atau pendapat atas efek tersebut yang diterbitkan oleh perusahaan Pemeringkat Efek kepada OJK, Wali Amanat dan Bursa Efek Indonesia serta mengumumkan hasil pemeringkatan baru,
pernyataan, atau pendapat tersebut dalam sekurang-kurangnya 1 satu surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional selambat-lambatnya 90 sembilan puluh hari sebelum jatuh temponya efek
tersebut, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No.IX.C.11. Perseroan tidak memiliki hubungan ailiasi dengan Peindo yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat.
16
2. Ringkasan Pertimbangan Rationale