Pembatasan masalah Rumusan Masalah

7 material tertentu, dengan tujuan membuat duplikat karya dengan jumlah tertentu Susanto, 2002: 47. Sedangkan menurut Dharsono 2004: 37-38 Seni grafis pada dasarnya menitikberatkan pada teknik cetak mencetak suatu gambar maupun tulisan untuk mendapatkan salinan dalam jumlah tertentu. Seni grafis murni sama dengan seni murni lainnya seperti seni lukis dan seni patung. Seni grafis merupakan suatu proses kreatif dalam mengungkapkan pengalaman artistiknya melalui media cetak mencetak untuk mencapai rasa keindahan. Aktivitas cetak mencetak sendiri di asia telah ada sejak 1000 tahun yang lalu, terutama di china dan korea. Teks dan gambar ditorehkan dalam pelat logam atau tanah liat. Pelat tersebut digunakan sebagai klise yang dilumuri tinta dan tahap terakhir kertas ditempelkan pada klise yang telah dilumuri tinta kemudian ditekan sampai tinta yang ada pada klise berpindah pada kertas. Hal tersebut merupakan awal dari seni cetak yang berkembang sampai sekarang Ensiklopedia indonesia, 2000: 293. Dalam disiplin ilmu seni grafis, memiliki aturan penomoran seri karya yang disebut dengan edisi. edisi sendiri memiliki pengertian ukuran yang identik pada cetakan, terkadang menggunakan nomor atau tanda tangan. Ditulis berdasarkan ketentuan yang dibuat seniman. Dua nomor tertentu biasanya ditulis di bawah tepi hasil cetakan. Sebagai contoh 15, memiliki pangertian cetakan pertama dari lima edisi Susanto, 2011: 114. Menurut pernyataan Mochtar Apin yang disampaikan oleh Hendro Wiyanto selaku kurator dalam katalog pameran seni grafis “Rimba Senjakala” bahwa masing-masing eksemplar karya seni grafis 8 bahkan dapat disebut sebagai karya seni rupa yang orisinil, sanggup berdiri sendiri, dibedakan dengan karya cetakan yang dibuat dengan reproduksi yang sempurna. Hal ini hampir sama dengan apa yang diutarakan Bahari 2008: 83 bahwa seni grafis termasuk bagian dari seni murni yang memiliki wujud dua dimensional dihasilkan dengan melalui proses cetak. Kelebihan dari seni grafis adalah karyanya dapat dilipatgandakan tanpa mengurangi nilai orisinalitasnya. Pendapat senada diungkapkan oleh Herry Wibowo dalam katalog pameran seni grafis 1992 bahwa karya grafis itu terbilang orisinal sebanyak karya yang dicetak. Jadi menurut beberapa sumber yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa Seni grafis pada intinya adalah suatu karya Seni dengan menekankan proses pembuatan karya menggunakan teknik cetak. Teknik yang digunakan beraneka ragam, akan tetapi konsep utamanya adalah mencetak dengan media. Dalam prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak. Meskipun dicetak dalam jumlah banyak, akan tetapi tidak mengurangi nilai orisinalitas dari setiap hasil cetakan. Setiap edisi cetakan merupakan karya orisinal yang berdiri sendiri. Teknik cetak seni grafis telah ada dari 1000 tahun lalu dan terus mengalami perkembangan sampai sekarang.

C. Tinjauan tentang Cetak Tinggi

Teknik cetak mengalami perkembangan seiring dengan waktu. Akan tetapi menurut Dharsono 2004: 38 pada intinya seni cetak grafis memiliki prinsip- prinsip dasar dalam proses cetak mencetak, antara lain : cetak tinggi, cetak dalam,