Proses cetak Finishing Tahap visualisasi

44 Karya grafis yang berjudul “Mari Tetap Bermain” ini, terinspirasi dari aktivitas anak-anak yang sedang bermain meski berada dalam lingkungan yang kurang aman. hal ini ditampilkan dengan penggambaran anak-anak yang sedang asyik bermain dibawah pohon yang rindang dan di area yang masih hijau, meski di belakang mereka terdapat gedung-gedung yang roboh. bermain merupakan hal yang menyenangkan bagi anak-anak, di manapun tempatnya. Penulis mewujudkannya secara ilustratif untuk mendapatkan wujud visual yang sesuai dengan hal yang ingin disampaikan. Dalam prosesnya penulis mendeformasi bentuk anak-anak serta objek pendukung lainnya. Penggambaran asap melalui proses stilasi untuk membuat bentuk baru yang sederhana namun tetap memiliki unsur keindahan. Pada penggambaran rumput dan tanah mengalami proses deformasi dan repetisi untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang memiliki nilai hias. Objek utama pada karya grafis ini adalah penggambaran anak-anak, dengan berbagai objek pendukung. Warna-warna yang digunakan pada penggambaran Anak-anak diantaranya adalah : kuning muda, oranye kekuningan, coklat muda dan coklat tua. Warna kuning muda digunakan sebagai highlight dan warna oranye kekuningan, coklat muda dan coklat tua digunakan sebagai gelap terang pada warna kulit, dan warna rambut sehingga penggambaran anak-anak terlihat memiliki volume. Kemudian, hijau muda, hijau tua, ungu muda, ungu tua, merah muda, merah tua digunakan pada baju dengan pengolahan gelap terang agar menghasilkan bentuk lipatan-lipatan sehingga terlihat menarik. 45 Pada penggambaran tanah lapang berumput dan pohon menggunakan warna-warna yang hampir sama, hanya saja dengan komposisi yang berbeda. Warna kuning muda digunakan sebagai warna dasar tanah serta digunakan sebagai highlight dengan warna oranye kekuningan, warna coklat muda dan coklat tua sebagai gelap terang sehingga terlihat permukaan tanah lapang yang bertekstur. Olahan warna kuning muda, hijau muda dan hijau digunakan untuk membentuk rumput agar terlihat sedikit lebih menonjol dari objek tanah lapang. Pada penggambaran pohon digunakan warna kuning muda, oranye, coklat muda dan coklat tua. Pengolahan warna dengan memberikan efek goresan dilakukan untuk menghasilkan guratan kayu pada pohon sehingga terlihat memiliki tekstur. Untuk warna daun digunakan warna kuning muda, hijau muda, hijau dan hijau tua. Warna kuning muda digunakan sebagai highlight dan warna hijau muda, hijau dan hijau tua sebagai gradasi warna untuk membentuk gelap terang agar terlihat memiliki volume. Penggambaran bangunan menggunakan warna dominan abu-abu, yaitu abu-abu muda dan abu-abu tua, warna putih bukan merupakan warna tinta akan tetapi warna dari media cetak. Warna putih digunakan sebagai highlight untuk menunjukkan arah pencahayaan. Sedangkan warna abu-abu muda dan abu-abu tua diolah dengan memberikan efek-efek goresan untuk membentuk gelap terang pada gedung-gedung agar terlihat bervolume. Proses visualisasi karya grafis ini menggunakan prinsip cetak tinggi dengan teknik cetak rusak, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat 46 sketsa pada kertas. Setelah sketsa selesai, sketsa dipindah pada hardboard untuk kemudian dicukil sesuai dengan sketsa yang telah dibuat menggunakan pisau cukil. Warna-warna yang digunakan merupakan warna-warna primer dan hasil campuran dari warna-warna primer diantaranya : merah muda, merah tua, kuning muda, kuning tua, hijau muda, hijau tua, oranye kekuningan, coklat muda, coklat tua, ungu muda, ungu tua, abu-abu muda dan abu-abu tua. Dalam proses cetak menggunakan teknik cetak rusak, penggunaan warna telah direncanakan urutan mencetaknya, urutan cetaknya dari warna yang lebih muda menuju warna yang lebih tua hal ini dilakukan karena karakter tinta cetak yang sulit menutup pada warna yang lebih tua. Warna pertama yang digunakan adalah warna kuning muda untuk membentuk dasar dari beberapa objek diantaranya : warna kulit anak-anak, sebagai warna dasar tanah, warna dasar rumput, warna dasar daun, serta digunakan untuk membentuk warna dasar dari pohon. Dilanjutkan ke warna kedua yaitu warna oranye kekuningan. Warna ini digunakan sebagai gradasi warna kulit anak-anak serta gradasi dari warna tanah dan juga gradasi dari warna pohon. Pembentukan gradasi bertujuan untuk membuat kesan volume pada objek-objek pada karya ini. Warna berikutnya adalah warna hijau muda, warna hijau muda digunakan untuk membuat gradasi warna daun, warna dasar baju, warna dasar celana serta gradasi warna pada pembentukan rumput. Kemudian warna hijau tua, warna ini digunakan untuk membuat gradasi warna pada objek daun, rumput, baju dan juga celana. Warna ungu muda digunakan sebagai dasar warna baju satu objek anak-anak dan warna