Identifikasi masalah AKTIVITAS ANAK-ANAK SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN CETAK TINGGI.

6 BAB II KAJIAN SUMBER DAN METODE PENCIPTAAN

A. Tinjauan tentang Aktivitas dan Anak-anak

Aktivitas menurut kamus besar bahasa Indonesia 2008: 32 adalah kegiatan, kesibukan maupun keaktifan yang dilakukan. Sedangkan anak-anak dalam kamus besar bahasa Indonesia 2008: 60 adalah manusia kecil atau belum dewasa. kemudian menurut Khairini 2013: 60 periode anak dimulai dari usia dua tahun sampai dua belas tahun. Aktivitas anak-anak tentunya berbeda dengan manusia dewasa dimana belum ada kegiatan berat seperti bekerja. Aktivitas anak- anak adalah berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksudkan disini adalah lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Menurut Kathryn dan david 2012: 99 dalam lingkungan keluarga perubahan perkembangan keluarga mempengaruhi pikiran, perilaku dan persepsi anak. sedangkan menurut Khairini 2013: 129 bahwa lingkungan sekitar akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi dan pribadi anak. Jadi menurut beberapa sumber diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas Anak-anak adalah kegiatan, kesibukan maupun keaktifan manusia yang belum dewasa dengan rentang usia dua sampai dua belas tahun dengan lingkungan menjadi hal yang mempengaruhinya.

B. Tinjauan tentang Seni Grafis

Grafis berasal dari bahasa Yunani graphein yang memiliki arti menulis atau menggambar. Sedangkan Seni grafis memiliki pengertian penggubahan gambar bebas menjadi cetakan, yang melalui proses manual dan menggunakan 7 material tertentu, dengan tujuan membuat duplikat karya dengan jumlah tertentu Susanto, 2002: 47. Sedangkan menurut Dharsono 2004: 37-38 Seni grafis pada dasarnya menitikberatkan pada teknik cetak mencetak suatu gambar maupun tulisan untuk mendapatkan salinan dalam jumlah tertentu. Seni grafis murni sama dengan seni murni lainnya seperti seni lukis dan seni patung. Seni grafis merupakan suatu proses kreatif dalam mengungkapkan pengalaman artistiknya melalui media cetak mencetak untuk mencapai rasa keindahan. Aktivitas cetak mencetak sendiri di asia telah ada sejak 1000 tahun yang lalu, terutama di china dan korea. Teks dan gambar ditorehkan dalam pelat logam atau tanah liat. Pelat tersebut digunakan sebagai klise yang dilumuri tinta dan tahap terakhir kertas ditempelkan pada klise yang telah dilumuri tinta kemudian ditekan sampai tinta yang ada pada klise berpindah pada kertas. Hal tersebut merupakan awal dari seni cetak yang berkembang sampai sekarang Ensiklopedia indonesia, 2000: 293. Dalam disiplin ilmu seni grafis, memiliki aturan penomoran seri karya yang disebut dengan edisi. edisi sendiri memiliki pengertian ukuran yang identik pada cetakan, terkadang menggunakan nomor atau tanda tangan. Ditulis berdasarkan ketentuan yang dibuat seniman. Dua nomor tertentu biasanya ditulis di bawah tepi hasil cetakan. Sebagai contoh 15, memiliki pangertian cetakan pertama dari lima edisi Susanto, 2011: 114. Menurut pernyataan Mochtar Apin yang disampaikan oleh Hendro Wiyanto selaku kurator dalam katalog pameran seni grafis “Rimba Senjakala” bahwa masing-masing eksemplar karya seni grafis