70 Proses cetak, warna pertama yamg dicetak adalah warna oranye sebagai
background
juga sebagai paduan warna awan. Dilanjutkan dengan warna coklat muda untuk membentuk bagian terang dari objek manusia. Selanjutnya warna
coklat tua untuk membentuk bagian gelap pada objek anak-anak. Dua warna ini dipadu padankan agar tercipta gelap terang sehingga objek manusia terlihat
memiliki volume. warna selanjutnya adalah warna kuning untuk membentuk warna dasar dari awan, warna oranye pada awan merupakan warna yang sama
dengan warna background. Kemudian warna merah digunakan untuk membuat warna gelap pada objek awan. Tiga warna ini dicetak dengan bentuk goresan yang
bergelombang agar terlihat dinamis. selanjutnya pada objek tangga digunakan warna ungu muda untuk membuat warna dasar dan warna ungu tua untuk
membuat efek gelap pada tangga. Warna terakhir adalah warna hitam digunakan untuk memberikan outline pada semua objek. Melihat ciri-ciri yang ada pada
karya grafis ini yaitu, mengesampingkan ruang, memiliki sifat hias dan digambarkan secara ilustratif, bentuk karya grafis ini termasuk kedalam ilustrasi
dekoratif.
71
9. Karya berjudul : “Musuhpun Memiliki Musuh”
Gambar XVII : Musuhpun memiliki musuh
Teknik cetak habis 22, ukuran 73 x 90 cm tahun 2014 Karya grafis berjudul “Musuhpun memiliki musuh” dikerjakan dengan
menggunakan teknik cetak habis berukuran 73 x 90 cm, dicetak pada kanvas dengan posisi vertikal. Karya grafis ini dicetak sebanyak dua edisi dengan edisi
pertama dicetak pada kertas dan edisi kedua pada kanvas. Pada karya grafis ini menampilkan tiga objek manusia yang menggunakan perlangkapan tinju.
Karya grafis ini terinspirasi dari aktivitas anak-anak yang membentuk kelompok bermain untuk menguatkan posisinya dan terkadang saling mengejek
satu sama lain. Karya grafis “musuhpun memiliki musuh” menceritakan tentang perlawanan dua lawan satu. Hal ini ditampilkan dengan satu objek anak-anak
72 dibagian kanan bawah mengacungkan tinjunya ke arah objek anak-anak yang ada
di kiri atas yang dimaksudkan sebagai musuhnya. Sedangkan musuhnya melihat ke arah kiri dengan ekspresi terkejut dimana ada satu objek anak-anak yang juga
mengacungkan tinju ke arahnya, digambarkan secara ilustratif. Pengolahan objek anak-anak melalui proses deformasi untuk menciptakan bentuk baru yang
sederhana namun memiliki unsur keindahan. Pengolahan garis-garis dibelakang objek utama melalui proses repetisi untuk menghasilkan irama serta unsur hias.
Objek utama pada karya grafis ini menggunakan penggambaran anak- anak. Penggambaran anak-anak dibuat dengan menggunakan warna kuning,
oranye kekuningan, coklat, coklat tua, merah muda, merah tua, biru muda, biru tua, hijau muda dan hijau tua . Warna kuning digunakan sebagai bagian terang
pada objek anak-anak dan warna oranye kekuningan digunakan sebagai warna gradasi pada objek anak-anak sehingga menghasilkan kesan gelap terang.
Kemudian warna coklat digunakan sebagai warna dasar rambut juga sebagai warna pada bagian terang pada rambut dan sepatu. Selanjutnya warna coklat tua
digunakan sebagai warna gelap pada rambut dan sepatu untuk menciptakan gelap terang sehingga rambut dan sepatu terlihat memiliki tekstur serta memiliki
volume. Selain digunakan pada rambut dan sepatu warna coklat tua juga digunakan pada bagian tubuh objek anak-anak untuk membentuk bagian gelap.
Kemudian warna merah muda, merah tua, biru muda ,biru tua, hijau muda dan hijau tua dipadu padankan untuk membentuk celana dan sarung tinju pada objek
73 anak-anak. Selain warna-warna tersebut untuk membentuk lipatan-lipatan pada
celana dan sarung tinju digunakan warna coklat tua. Karya grafis ini menampilkan penggambaran anak-anak menggunakan
perlengkapan tinju dan sedang saling menyerang. Ada tiga objek anak-anak pada karya grafis ini. Satu objek diletakkan pada bagian kanan bawah, kemudian dua
diletakkan di kanan dan kiri atas. Ketiga figur memiliki kekuatan berat yang sama sehingga berat beban karya cenderung mengarah ke sisi kanan. oleh karena itu
untuk memberi keseimbangan, dibuat
background
dengan warna-warna cerah dan dibagi tiga bagian, sehingga tercipta keseimbangan dan objek manusia terlihat
lebih menonjol. Untuk menciptakan kesatuan pada
background
diberikan garis- garis vertikal bergelombang, hal ini untuk membuat komposisi yang dinamis.
Proses visualisasi karya grafis ini menggunakan teknik cetak rusak. Teknik cetak rusak memungkinkan untuk penggunaan berbagai macam warna. Sehingga
mampu menciptakan karya grafis dengan komposisi warna yang variatif. Langkah pertama pada teknik cetak rusak adalah membuat sketsa pada kertas. Kemudian
dilanjutkan dengan memindahkan sketsa pada
hardboard
. Setelah pemindahan sketsa selesai dilanjutkan dengan proses pembuatan klise cetak, namun pada cetak
rusak pembuatan klise cetak disesuaikan dengan warna yang akan digunakan, tidak langsung sekaligus jadi. Pembuatan klise dilakukan secara bertahap, bagian
yang dicukil adalah bagian yang telah selesai dicetak dan tidak akan dicetak kembali karena akan dilanjutkan dengan penggunaan warna sesuai urutan warna
yang telah ditentukan sebelumnya. Langkah ini diulang sampai penggunaan warna
74 terakhir dan pada prosesnya
hardboard
akan habis hanya tersisa pada bagian warna terakhir.
Proses cetak pada karya ini diawali dengan penggunaan warna kuning sebagai pembatas antara tiga bagian
background.
kemudian dilanjutkan dengan warna-warna
background
secara bergantian yaitu warna hijau, biru dan merah. Setelah warna background selanjutnya warna kuning sebagai warna kulit bagian
terang pada figur manusia. Selanjutnya warna oranye kekuningan sebagai gradasi dari warna kulit objek manusia. Kedua warna ini dikombinasikan untuk
memunculkan gradasi. Kemudian warna merah muda untuk membentuk bagian terang pada celana dan sarung tinju pada objek manusia yang terletak pada sisi
kanan bawah kanvas. Warna merah tua digunakan sebagai gradasi celana dan sarung tinju objek anak-anak. Kemudian warna hijau muda digunakan untuk
membentuk bagian terang pada celana dan sarung tinju objek manusia yang terletak pada sisi kanan atas kanvas, dilanjutkan dengan warna hijau tua sebagai
gradasi warna. Warna selanjutnya adalah warna biru muda untuk membentuk bagian terang pada celana objek anak-anak yang terletak pada sisi kiri atas kanvas.
kemudian warna biru tua sebagai gradasi warna. Warna selanjutnya adalah warna coklat tua. Warna ini digunakan untuk membentuk bagian gelap pada figur
manusia dan seluruh atributnya yaitu sepatu, celana, sarung tinju dan rambut. Selain untuk menciptakan efek gelap terang pada sepatu, celana dan sarung tinju,
juga untuk memperoleh kesan tekstur pada rambut. Proses terakhir menggunakan warna merah
maroon
untuk membentuk garis vertikal bergelombang.