46 sketsa pada kertas. Setelah sketsa selesai, sketsa dipindah pada
hardboard
untuk kemudian dicukil sesuai dengan sketsa yang telah dibuat menggunakan pisau
cukil. Warna-warna yang digunakan merupakan warna-warna primer dan hasil campuran dari warna-warna primer diantaranya : merah muda, merah tua, kuning
muda, kuning tua, hijau muda, hijau tua, oranye kekuningan, coklat muda, coklat tua, ungu muda, ungu tua, abu-abu muda dan abu-abu tua.
Dalam proses cetak menggunakan teknik cetak rusak, penggunaan warna telah direncanakan urutan mencetaknya, urutan cetaknya dari warna yang lebih
muda menuju warna yang lebih tua hal ini dilakukan karena karakter tinta cetak yang sulit menutup pada warna yang lebih tua. Warna pertama yang digunakan
adalah warna kuning muda untuk membentuk dasar dari beberapa objek diantaranya : warna kulit anak-anak, sebagai warna dasar tanah, warna dasar
rumput, warna dasar daun, serta digunakan untuk membentuk warna dasar dari pohon. Dilanjutkan ke warna kedua yaitu warna oranye kekuningan. Warna ini
digunakan sebagai gradasi warna kulit anak-anak serta gradasi dari warna tanah dan juga gradasi dari warna pohon. Pembentukan gradasi bertujuan untuk
membuat kesan volume pada objek-objek pada karya ini. Warna berikutnya adalah warna hijau muda, warna hijau muda digunakan untuk membuat gradasi
warna daun, warna dasar baju, warna dasar celana serta gradasi warna pada pembentukan rumput. Kemudian warna hijau tua, warna ini digunakan untuk
membuat gradasi warna pada objek daun, rumput, baju dan juga celana. Warna ungu muda digunakan sebagai dasar warna baju satu objek anak-anak dan warna
47 rok, sedangkan warna merah muda digunakan sebagai dasar warna baju dua objek
anak-anak dan warna dasar celana satu objek anak-anak, dilanjutkan dengan memberikan gradasi dengan menggunakan warna ungu tua dan merah tua. Warna
selanjutnya adalah warna coklat muda, warna ini digunakan untuk membuat gradasi pada batang pohon, tanah serta rambut dari objek anak-anak, kemudian
dilanjutkan dengan warna coklat tua, warna ini digunakan untuk gradasi pada batang pohon, rambut dan keseluruhan dari objek anak-anak serta untuk
memberikan efek gelap pada tanah. Pewarnaan dilanjutkan pada objek bangunan- bangunan sebagai background, warna yang digunakan adalah abu-abu dan
dilanjutkan dengan abu-abu tua sebagai gradasi warna. Komposisi objek anak-anak, rumput dan pohon diletakkan di depan objek
bangunan-bangunan berwarna abu-abu dimana objek bangunan digunakan sebagai background. Hal ini dilakukan untuk menonjolkan objek anak-anak. Objek pohon
diletakkan pada bagian sisi dan dibuat besar dengan warna gradasi dari kuning ke hijau pada daun dan warna gradasi kuning ke coklat tua pada batang pohon,
pengolahan ini memiliki tujuan sebagai
center of interest.
Pengolahan komposisi semua bentuk objek pada karya grafis ini menggunakan prinsip
symetrical balance
dengan fokus objek ada pada bagian depan sehingga tercipta harmonisasi juga karya grafis terlihat lebih dinamis. melihat ciri yang ada pada karya grafis ini
yaitu penggambaran objek secara ilustratif dengan proses deformasi serta memiliki daya hias dan mengesampingkan ruang tiga dimensi, karya grafis ini
termasuk dalam kategori karya ilustrasi dekoratif.
48
2. Karya berjudul: “Mari Bermain ”
Gambar X: “Mari Bermain ”
Teknik
hardboard cut
, edisi 22 ukuran 80 x 110 tahun 2014 Karya grafis berjudul
“Mari Bermain ” ini diproses menggunakan teknik cetak tinggi
hardboard cut
dengan bentuk ilustrasi berukuran 80 x 110 dengan posisi horisontal dicetak pada
vinyl
. Karya ini dicetak sebanyak dua edisi, cetakan pertama dicetak pada kanvas yang kedua pada
vinyl.
Objek yang ada pada karya grafis ini antara lain, tiga anak-anak yang digambarkan sedang menaiki kendaraan
sebagai objek utama. Kemudian terdapat objek awan, air juga jalan sebagai jalur kendaraan sebagai objek pendukung.
Karya grafis berjudul “Mari Bermain” Ini terinspirasi dari anak-anak
yang sedang bermain dengan imajinasinya, anak-anak memainkan perahu kertas di atas air dengan membayangkan dirinya sedang menaikinya, menaiki mobil
mainan dan bergaya seperti menyetir juga memainkan pesawat. Penulis
49 mewujudkannya secara ilustratif dengan menggambarkan aktivitas anak-anak
yang sedang berimajinasi kedalam karya seni grafis. Dalam prosesnya penulis menggayakan bentuk-bentuk awan, jalan dan ombak secara stilasi dan repetisi
sehingga tercipta bentuk-bentuk dekoratif serta memiliki irama. Kemudian mendeformasi bentuk tubuh dari penggambaran anak-anak sehingga terlihat lebih
sederhana dari bentuk aslinya. Penggambaran anak-anak pada karya grafis ini ditampilkan secara
ilustratif untuk mendapatkan bentuk yang menjelaskan tentang maksud dari hal yang ingin disampaikan. Karya grafis ini dicetak menggunakan teknik
hardboard cut.
Dengan hanya menggunakan satu warna, maka efek-efek goresan dioptimalkan untuk membentuk objek-objek yang diinginkan. Pemberian efek-
efek goresan dilakukan pada setiap objek. Pada wajah, tangan, dan rambut dibentuk bagian
highlight
dengan warna dari media cetak dan goresan-goresan warna gelap sebagai gradasi gelap terang sehingga bagian wajah, tangan dan
rambut terlihat memiliki volume. Kemudian pada bagian baju anak-anak dibentuk goresan menyerupai lipatan-lipatan agar terlihat seperti bentuk baju yamg
sebenarnya dan terlihat menarik. Pada bagian kendaraan dilakukan hal yang sama untuk menghasilkan bentuk yang memiliki volume. Untuk objek awan dibuat
dengan menggunakan garis-garis lengkung sehingga tercipta bentuk yang sederhana dan menghasilkan irama. Kemudian pada objek air dibuat dengan
menstilasi bentuk ombak menjadi garis-garis lengkung tidak beraturan dengan
50 blok warna gelap dan
highlight
dari warna media cetak dan garis lengkung untuk membentuk ombak sehingga terlihat dinamis.
Proses visualisasi karya grafis ini menggunakan teknik cetak tinggi
hardboard cut.
Proses ini diawali dengan sketsa pada kertas yang kemudian dipindah pada papan
hardboard
untuk selanjutnya dicukil menggunakan pisau cukil. Setelah selesai dilanjutkan dengan proses cetak.
Komposisi objek diatur sedemikian rupa untuk menghasilkan komposisi yang harmonis dan disusun secara
symmetrical balance
, penggambaran anak-anak menggunakan pesawat diletakkan paling atas dengan ukuran lebih kecil dari
kedua objek dibawahnya. Penggambaran anak-anak menggunakan mobil diletakkan ditengah, sedangkan penggambaran anak-anak menggunakan perahu
diletakkan di kiri bawah dan memiliki ukuran yang paling besar bertujuan sebagai
center of interest.
dan sebagai keseimbangan dibuat objek pendukung berupa jalan yang meninggi di bagian kanan tengah. Dengan penggambaran objek utama
secara ilustratif dan mengolah objek pendukung dengan bentuk-bentuk dekoratif yang telah melalui proses deformasi, stilasi serta repetisi karya grafis ini memiliki
bentuk ilustrasi dekoratif.
51
3. Karya berjudul: “Guru Akan Datang?”
Gambar XI:
“Guru Akan Datang?”
Teknik
hardboard cut
edisi 22, ukuran 70,5 x 96 tahun 2014 Karya grafis berjudul
“Guru Akan Datang?” dikerjakan menggunakan teknik
hardboard cut
dengan ukuran 70,5 x 96 dengan posisi horisontal. karya grafis ini dicetak sebanyak dua edisi, edisi pertama dicetak pada kertas dan edisi
kedua dicetak pada kanvas. Objek yang terdapat pada karya grafis ini antara lain: sembilan objek manusia yang sedang bermain, bayangan dan sebagian dari objek
manusia, dua meja, satu kursi, papan tulis, bendera, jendela serta papan absen. Karya grafis berjudul
“Guru Akan Datang?” ini terinspirasi dari Aktivitas anak-anak ketika di dalam kelas belum ada Guru. Karya grafis ini menceritakan
tentang situasi kelas yang gaduh ketika Guru tidak ada di dalam kelas. Situasi gaduh di dalam kelas ketika guru belum datang merupakan hal yang biasa
dilakukan oleh anak-anak, karena pada dasarnya anak-anak senang bermain. Pada prosesnya penulis menampilkannya secara ilustratif dengan melalui proses