Karya berjudul : “Sedikit Lagi”

60 6. Karya berjudul : “Apa Kata Mereka?” Gambar XIV : “Apa Kata Mereka?” Teknik hardboard cut edisi 22, ukuran 72 x 90 cm tahun 2014 Karya grafis berjudul “Apa Kata Mereka?” ini dikerjakan dengan teknik hardboard cut , berukuran 72 x 90 cm dicetak pada vinyl dengan posisi vertikal. Dalam karya grafis ini menampilkan beberapa objek, diantaranya : objek anak- anak duduk di atas sisa potongan pohon sedang berusaha mendengarkan suara hati, kemudian Tujuh objek anak-anak dibelakang yang sedang membisikkan sesuatu. Pada bagian background dibagi menjadi dua bagian antara background garis bergelombang dan background blok warna gelap. Karya grafis dengan judul “Apa Kata Mereka?” ini terinspirasi dari anak- anak yang selalu mendapatkan pengaruh dari teman sepermainannya. Dalam karya grafis ini menceritakan tentang seorang anak yang sedang mencoba 61 mendengarkan suara hati. Suara hati merupakan pilihan terbaik dengan berusaha mendengarkan suara dari diri sendiri dan percaya pada diri sendiri, namun memang tidaklah mudah karena suara-suara disekitar akan mempengaruhi. Suara dari diri sendiri ditampilkan dengan garis-garis bergelombang yang keluar dari tengah tubuh. Dalam pemaknaan penulis adalah suara tersebut berasal dari hati atau inti diri manusia dimana inti itu selalu berada di tengah. Dalam mendengarkan suara hati tersebut mengalami gangguan, yang ditampilkan dengan banyaknya objek yang mengelilingi dan digambarkan membuka mulutnya dengan ekspresi senang maupun susah. Pada proses penciptaannya penulis mendeformasi bentuk anak-anak dan objek pendukung lainnya seperti rumput dan batang kayu untuk menghasilkan bentuk baru. Objek manusia pada karya grafis ini dijadikan sebagai objek utama dalam menampilkan gagasan penulis. Objek manusia dibuat dengan mengoptimalkan gelap terang dan highlight. Hal ini dilakukan karena pada karya grafis ini hanya menggunakan satu warna, yaitu warna gelap dari tinta cetak offset black . Pengolahan gelap terang dilakukan dengan cara membuat variasi ketebalan goresan pada objek sehingga menghasilkan efek gelap terang. Sedangkan untuk pengolahan highlight dilakukan dengan cara menghilangkan bagian hardboard yang akan dijadikan sebagai highlight sehingga ketika pada proses cetak bagian tersebut tidak terkena tinta dan menghasilkan bagian highlight. Karya grafis ini menampilkan objek manusia yang sedang duduk diatas sisa potongan pohon. Objek manusia ini diilustrasikan sedang mendengarkan 62 suara hatinya. Sedangkan objek manusia yang lain sedang mencoba membisikkan suara untuk mempengaruhi. Dalam proses pembentukkan objek pada karya grafis ini penulis memberikan efek gelap terang dengan penggunaan goresan yang bervariasi. Pada pembentukkan wajah, tangan, dan kaki penulis menggunakan goresan lengkung dengan ketebalan bervariasi untuk menampilkan kesan gelap terang. Pada bagian baju dan celana dibentuk garis lipatan untuk memberikan kesan luwes, sehingga karya grafis terlihat lebih menarik. untuk objek pohon dibentuk garis guratan kayu dengan penggunaan garis lengkung pendek dan pada bagian yang tidak terkena cahaya menggunakan blok warna gelap dengan penambahan sedikit garis-garis membentuk bagian yang terkena pencahayaan. Yang terakhir pembentukkan objek rumput menggunakan garis saling silang tidak beraturan untuk meciptakan bentuk rumput yang dinamis. Proses visualisai karya grafis ini menggunakan teknik cetak tinggi hardboard cut dicetak pada media cetak berbahan vinyl . Proses sketsa kasar dibuat pada kertas kemudian setelah selesai dipindah dan disempurnakan pada permukaan papan hardboard. Setelah proses pemindahan sketsa selesai, dilanjutkan dengan proses pembuatan klise cetak dengan melukai hardboard sesuai dengan sketsa yang telah dibuat. Pembuatan klise ini menggunakan pisau cukil untuk membentuk gambar. Macam pisau cukil yang digunakan antara lain : pisau cukil berbentuk U, V, lancip dan datar. Bentuk pisau cukil mempengaruhi hasil goresan, untuk bentuk U goresan yang dihasilkan cenderung lebar dan kurang dalam, untuk pisau cukil berbentuk V menghasilkan goresan yang dalam 63 dan cenderung sempit. Sedangkan pisau cukil berbentuk lancip dan datar digunakan untuk mengolah detail kecil. Kemudian proses selanjutnya adalah proses percobaan cetak, proses ini untuk melihat apakah gambar yang dihasilkan sudah sesuai dengan keinginan atau belum. Apabila belum sesuai dengan keinginan, masih bisa dilakukan perbaikan sampai mendapatkan hasil cetakan yang diinginkan. Setelah proses percobaan cetak selesai, diakhiri dengan proses cetak edisi. Komposisi objek diatur menggunakan prinsip symmetrical balance dimana berat karya memiliki berat yang sama pada tiap susunannya. Penggambaran anak- anak sedang mendengarkan diletakkan di tengah dengan ukuran paling besar sebagai center of interest , penggambaran anak-anak yang sedang mengatakan sesuatu disusun mengelilingi objek anak-anak yang sedang mendengarkan. Objek rumput, tanah, dan pohon digunakan sebagai objek pendukung disusun untuk mendapatkan setting tempat yang diinginkan. Pengolahan background dibagi menjadi dua bagian yaitu : bagian blok warna gelap untuk membuat objek lebih menonjol dan bagian garis bergelombang untuk membuat objek terlihat lebih dinamis. Dalam karya ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : karya grafis tidak memiliki dimensi ruang, karya grafis menggunakan bentuk-bentuk dekoratif dengan melalui proses deformasi, stilasi dan repetisi, karya grafis menampilkan objek utama secara ilustratif. sesuai dengan ciri-ciri yang ada karya grafis ini memiliki bentuk ilustrasi dekoratif.