PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER
53
5.1.2 Tanaman Jagung
Komoditas tanaman pangan potensial lainnya selain padi adalah jagung. Kabupaten Jember merupakan produsen jagung terbesar ketiga di Jawa
Timur, setelah Kabupaten Tuban dan Sumenep. Pada tahun 2014, jumlah produksinya mencapai 390.76 ribu ton atau meningkat 1.52 dibandingkan
tahun 2013 sebesar 384.89 ton. Luas panennya juga meningkat 4.8 dari 57.12 hektar pada tahun 2013 menjadi 59.8 ribu hektar pada tahun 2014.
Produksi jagung di Kabupaten Jember selama 15 tahun terakhir cenderung meningkat dengan laju peningkatan sekitar 4.44 per tahun
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4.1. Demikian juga luas panennya semakin bertambah dengan laju penambahansebesar 1.77 per tahun.
Produktivitas jagung menunjukkan adanya peningkatan. Pada tahun 1999, produktivitasnya hanya sekitar 4.6 ton per hektar, namun pada tahun 2014
menjadi 6.5 ton per hektar atau meningkat rata-rata 2.96 per tahun.Hal tersebut disamping karena meningkatnya sarana produksi, juga disebabkan
karena adanyaberagam benih unggul jagung yang mempunyai tingkat produktivitas tinggi.
Gambar 5.1 Perkembangan Produksi Jagung di Kabupaten Jember Wilayah yang menjadi sentra produksi jagung adalah Kecamatan
Wuluhan, Gumukmas, Ambulu, Tempurejo, Puger dan Jenggawah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5.3. Jumlah produksi jagung di enam
100 150
200 250
300 350
400 450
1998 2000
2002 2004
2006 2008
2010 2012
2014 2016
P ro
d u
ksi R
ib u
t o
n
Tahun
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER
54 wilayah tersebut mencapai 196.2 ton atau 50.2 dari total produksi jagung
Kabupaten Jember. Sementara, luas panennya sebesar 29.5 ribu hektar atau 49.17 dari luas panen total.
Tabel 5.3 Wilayah Produsen Jagung di Kabupaten Jember Tahun 2014
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Jember 2014
5.1.3 Tanaman Kedelai
Kedelai merupakan tanaman pangan penting ketiga di Kabupaten Jember setelah padi dan jagung. Pada tahun 2014, jumlah produksinya mencapai
23.86 ribu ton atau meningkat 11.8 dibandingkan tahun 2013 sebesar 21.35 ribu ton. Luas panennya pun mengalamipeningkatan sebesar 24.03
dari 9.6 ribu hektar pada tahun 2013 menjadi 11.8 ribu hektar pada tahun 2014.
Produksi kedelai di Kabupaten Jember selama 15 tahun terakhir sangat berfluktuasi, walaupun cenderung mengalami sedikit penurunan.Mulai tahun
1999, produksinya terus menurun hingga hanya mencapai 13.4 ribu ton pada tahun 2005. Mulai tahun 2006 hingga 2014, produksi kedelai mulai
menunjukkan gejalapeningkatan sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5.2. Pada kurun waktu tersebut, luas panennya juga cenderung menurun dengan
laju penurunan mencapai 4.05 per tahun. Luas panen terendah terjadi pada tahun 2013 yang hanya 9.5 ribu hektar. Walaupun demikian, produktivitas
pada tahun tersebut adalah yang tertinggi, yaitu 2.3 ton per hektar, lebih tinggi dari tahun 1999 yang hanya sekitar 1.2 ton per hektar, atau pada tahun
2014 dimana produktivitasnya 2.0 ton per hektar. Secara umum, produktivitas kedelai mengalami peningkatan rata-rata 5.43 per tahun.
No. Kecamatan
Luas Tanam Ha
Produktifitas KuHa.
Produksi Ton
1 Wuluhan
6,435 71.96
49,711 2
Gumukmas 5,988
64.50 36,966
3 Ambulu
5,052 70.31
35,091 4
Tempurejo 5,415
59.99 32,307
5 Puger
3,904 57.62
23,071 6
Jenggawah 2,700
72.21 19,055
Jumlah 29,494
66.10 196,201
Kab. Jember 59,977
64.02 390,759
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER
55 Penurunan produksi kedelai disebabkan karena berkurangnya area
tanam. Rendahnya margin keuntungan yang diperoleh oleh petani menyebabkan petani beralih untuk menanam tanaman pangan lainnya yang
lebih menjanjikan. Akan tetapi, meningkatnya produktivitas kedelai menunjukkan bahwa program intensifikasi yang selama ini dilakukan oleh
pemerintah Kabupaten Jember cukup berhasil.
Gambar 5.2 Perkembangan Produksi Kedelai di Kabupaten Jember Wilayah yang menjadi sentra produksi kedelai adalah Kecamatan
Bangsalsari, Umbulsari, Jombang, Jenggawah, Ajung dan Balung seperti ditunjukkan pada Tabel 4.4. Jumlah produksi kedelai di enam wilayah
tersebut mencapai 16.5ribu ton atau 69.1 dari total produksi kedelai Kabupaten Jember. Sementara, luas panennya sebesar 7.78 ribu hektar atau
65.6 dari luas panen total.
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER
55 Penurunan produksi kedelai disebabkan karena berkurangnya area
tanam. Rendahnya margin keuntungan yang diperoleh oleh petani menyebabkan petani beralih untuk menanam tanaman pangan lainnya yang
lebih menjanjikan. Akan tetapi, meningkatnya produktivitas kedelai menunjukkan bahwa program intensifikasi yang selama ini dilakukan oleh
pemerintah Kabupaten Jember cukup berhasil.
Gambar 5.2 Perkembangan Produksi Kedelai di Kabupaten Jember Wilayah yang menjadi sentra produksi kedelai adalah Kecamatan
Bangsalsari, Umbulsari, Jombang, Jenggawah, Ajung dan Balung seperti ditunjukkan pada Tabel 4.4. Jumlah produksi kedelai di enam wilayah
tersebut mencapai 16.5ribu ton atau 69.1 dari total produksi kedelai Kabupaten Jember. Sementara, luas panennya sebesar 7.78 ribu hektar atau
65.6 dari luas panen total.
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER
55 Penurunan produksi kedelai disebabkan karena berkurangnya area
tanam. Rendahnya margin keuntungan yang diperoleh oleh petani menyebabkan petani beralih untuk menanam tanaman pangan lainnya yang
lebih menjanjikan. Akan tetapi, meningkatnya produktivitas kedelai menunjukkan bahwa program intensifikasi yang selama ini dilakukan oleh
pemerintah Kabupaten Jember cukup berhasil.
Gambar 5.2 Perkembangan Produksi Kedelai di Kabupaten Jember Wilayah yang menjadi sentra produksi kedelai adalah Kecamatan
Bangsalsari, Umbulsari, Jombang, Jenggawah, Ajung dan Balung seperti ditunjukkan pada Tabel 4.4. Jumlah produksi kedelai di enam wilayah
tersebut mencapai 16.5ribu ton atau 69.1 dari total produksi kedelai Kabupaten Jember. Sementara, luas panennya sebesar 7.78 ribu hektar atau
65.6 dari luas panen total.
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER
56 Tabel 5.4 Wilayah Produsen Kedelai di Kabupaten Jember Tahun 2014
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Jember 2014
5.1.4 Tanaman Ubi Kayu