PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER
23
3.2 Kondisi Demografis
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas Tahun 2013, menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Jember adalah sebesar
2.369.250 jiwa, meningkat 0,30 bila dibandingkan Tahun 2012 sebesar 2.362.179 jiwa, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jember Sumber: Jember dalam Angka 2014
Peningkatan jumlah penduduk tersebut mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk. Tabel 3.3 menunjukkan bahwa tingkatkepadatan
penduduk mengalami peningkatan dari 717,26 jiwakm² pada tahun 2012 menjadi 719,41 jiwakm² pada tahun 2013. Kepadatan penduduk yang
cukup tinggi terjadi pada wilayah ibu kota kabupaten seperti Kecamatan Kaliwates, Sumbersari, Patrang dengan tingkat kepadatan masing-masing
4.485,20 jiwakm², 3.408,34 jiwakm² dan 2.553,96 jiwakm². Padahal ketiga wilayah tersebut memiliki persentase luas wilayah yang relatif kecil
tehadap luas Kabupaten Jember, dengan proporsi luas masing-masing sebesar 0,76, 1,12 dan 1,12. Sementara itu, kepadatan penduduk yang
terendah berada di Kecamatan Tempurejo dengan kepadatan 134,73 jiwakm² dan Kecamatan Silo dengan kepadatan 335,02 jiwakm² dengan
proporsi luas wilayah masing-masing 15,95 dan 9,41.
2 .3
2 7
.9 5
7 2
.3 3
4 .5
7 9
2 .3
4 5
.8 5
1 2
.3 6
2 .1
7 9
2 .3
6 9
.2 5
2.300.000 2.310.000
2.320.000 2.330.000
2.340.000 2.350.000
2.360.000 2.370.000
2009 2010
2011 2012
2013
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER
24 Tabel 3.3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Jember 2010
Berdasarkan komposisi penduduknya, jumlah penduduk laki-laki sebesar 1,164,772 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebesar 1,204,478
jiwa, sehingga rasio jenis kelamin sebesar 96.70. Angka tersebut menunjukkan bahwa penduduk perempuan di Kabupaten Jember lebih
banyak dibanding penduduk laki-laki.
No. Kecamatan
Jml Penduduk Jiwa
Luas Km² Kepadatan
Penduduk
1 Kencong
65.173 65,92
988,67 2
Gumukmas 79.224
82,98 954,74
3 Puger
114.506 148,99
768,55 4
Wuluhan 114.695
137,18 836,09
5 Ambulu
105.103 104,56
1.005,19 6
Tempurejo 70.663
524,46 134,73
7 Silo
103.850 309,98
335,02 8
Mayang 48.362
63,78 758,26
9 Mumbulsari
62.339 95,13
655,30 10
Jenggawah 81.318
51,02 1.593,85
11 Ajung
74.416 56,61
1.314,54 12
Rambipuji 78.934
52,80 1.494,96
13 Balung
77.005 47,12
1.634,23 14
Umbulsari 69.539
70,52 986,09
15 Semboro
43.475 45,43
956,97 16
Jombang 50.003
54,30 920,87
17 Sumberbaru
99.416 166,37
597,56 18
Tanggul 82.760
199,99 413,82
19 Bangsalsari
113.905 175,28
649,85 20
Panti 59.399
160,71 369,60
21 Sukorambi
37.950 60,63
625,93 22
Arjasa 38.055
43,75 869,83
23 Pakusari
41.713 29,11
1.432,94 24
Kalisat 74.962
53,48 1.401,68
25 Ledokombo
62.528 146,92
425,59 26
Sumberjambe 60.126
138,24 434,94
27 Sukowono
58.734 44,04
1.333,65 28
Jelbuk 31.962
65,06 491,27
29 Kaliwates
111.861 24,94
4.485,20 30
Sumbersari 126.279
37,05 3.408,34
31 Patrang
94.471 36,99
2.553,96
Jumlah 2.332.726
3.293,34 708,32
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER
25 Hingga tahun 2010 sektor kegiatan perdagangan, industri, dan
pertanian merupakan kegiatan yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Jember. Keadaan ini sesuai dengan pola pemanfaatan lahan untuk
kegiatan pertanian merupakan yang terluas,diikuti dengan kawasan perdagangan dan industri yang mulai berkembang di wilayah Jember,
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.2
Gambar 3.2 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Hasil Susenas Tahun 2010
Menurut hasil Sensus Penduduk 2010, sebanyak 56,35 penduduk Kabupaten Jember merupakan penduduk perdesaan dan sisanya sebesar
43,65 adalah penduduk perkotaan. Lebih lanjut masih menurut data hasil Sensus Penduduk 2010 dari seluruh penduduk yang bekerja usia 15 tahun
ke atas sebanyak 51,89 bekerja di sektor pertanian, 16,59 bekerja pada sektor perdagangan dan 5,20 bekerja di sektor industri pengolahan.
Sehingga tidak mengherankan apabila sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor industri pengolahan merupakan
the main driving sector bagi roda perekonomian di Kabupaten Jember. Andil ketiga sektor tersebut dalam pembentukan nilai tambah di Kabupaten
Jember mencapai 73,02.
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER
26
3.3. Kondisi Ekonomi