Tanaman Ubi Kayu Potensi Tanaman Pangan dan Hortikultura di Kabupaten Jember

PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER 56 Tabel 5.4 Wilayah Produsen Kedelai di Kabupaten Jember Tahun 2014 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Jember 2014

5.1.4 Tanaman Ubi Kayu

Ubi kayu menjadi tanaman pangan penting keempat di Kabupaten Jember setelah padi, jagung dan kedelai. Walaupun kontribusi produksinya relatif kecil di bandingkan kabupaten lainnya di Jawa Timur, namun dengan berkembangnya industri kecil menengah yang berbasis ubi kayu di Kabupaten Jember dan sekitarnya menyebabkan komoditas ini banyak diusahakan oleh masyarakat.Pada tahun 2014, jumlah produksinya mencapai 59.73 ribu ton atau meningkat 43.72 dibandingkan tahun 2013 sebesar 41.56 ribu ton. Luas panennya pun mengalami peningkatan sebesar 20.45 dari 2.43 ribu hektar pada tahun 2013 menjadi 2.92 ribu hektar pada tahun 2014. Produksi ubi kayu di Kabupaten Jember selama 15 tahun terakhir mempunyai fluktuasi yang tajam, walaupun secara umum masih mempunyai trend yang sedikit meningkat dengan laju peningkatan sebesar 1.17 per tahun sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5.3. Sebaliknya, pada kurun waktu tersebut, luas panennya justru cenderung menurun dengan laju penurunan sebesar3.48 per tahun. Hingga tahun 2006, luas panen rata- ratanya mencapai 4.98 ribu hektar per tahun dengan produktivitas sekitar 15.63 ton per hektar, sementara antara tahun 2007 hingga 2014, luas panennya menurun rata-rata menjadi 3.36 ribu hektar per tahun dengan No. Kecamatan Luas Tanam Ha Produktifitas KuHa. Produksi Ton 1 Bangsalsari 3,567 23.47 8,302 2 Umbulsari 997 21.49 2,100 3 Jombang 925 20.86 1,913 4 Jenggawah 865 18.51 1,577 5 Ajung 752 18.03 1,340 6 Balung 675 19.06 1,258 Jumlah 7,781 20.24 16,490 Kab. Jember 11,861 18.02 23,868 PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER 57 produktivitas mencapai 17 ton per hektar. Secara umum, produktivitas ubi kayu mengalami peningkatan rata-rata 4.78 per tahun. Penurunan produksi ubi kayu disebabkan karena berkurangnya area tanam. Sejak tahun 2007 hingga tahun 2014, rata-rata luas tanamnya hanya sekitar 3.4 ribu hektar per tahun, sedangkan sebelumnya mencapai 4.7 ribu hektar per tahun. Luas tanam terkecil terjadi pada tahun 2012 yang hanya sebesar 1.9 ribu hektar, menurun jauh dibandingkan luas tanam pada tahun 2000 yang mencapai 5 ribu hektar. Namun demikian, meningkatnya produktivitas ubi kayu menunjukkan bahwa telah terjadi perbaikan dalam sistem budidaya ubi kayu akibat adanya program intensifikasi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Jember. Gambar 5.3 Perkembangan Produksi Ubi Kayudi Kabupaten Jember Wilayah yang menjadi sentra produksi ubi kayu adalah Kecamatan Sumberbaru, Sukowono, Tempurejo, Sukorambi, Arjasa dan Bangsalsari seperti ditunjukkan pada Tabel 5.5. Jumlah produksi ubi kayu di enam wilayah tersebut mencapai 37.3ribu ton atau 62.45 dari total produksi ubi kayu Kabupaten Jember. Sementara, luas panennya sebesar 1.63 ribu hektar atau 58.8 dari luas panen total. PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER 57 produktivitas mencapai 17 ton per hektar. Secara umum, produktivitas ubi kayu mengalami peningkatan rata-rata 4.78 per tahun. Penurunan produksi ubi kayu disebabkan karena berkurangnya area tanam. Sejak tahun 2007 hingga tahun 2014, rata-rata luas tanamnya hanya sekitar 3.4 ribu hektar per tahun, sedangkan sebelumnya mencapai 4.7 ribu hektar per tahun. Luas tanam terkecil terjadi pada tahun 2012 yang hanya sebesar 1.9 ribu hektar, menurun jauh dibandingkan luas tanam pada tahun 2000 yang mencapai 5 ribu hektar. Namun demikian, meningkatnya produktivitas ubi kayu menunjukkan bahwa telah terjadi perbaikan dalam sistem budidaya ubi kayu akibat adanya program intensifikasi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Jember. Gambar 5.3 Perkembangan Produksi Ubi Kayudi Kabupaten Jember Wilayah yang menjadi sentra produksi ubi kayu adalah Kecamatan Sumberbaru, Sukowono, Tempurejo, Sukorambi, Arjasa dan Bangsalsari seperti ditunjukkan pada Tabel 5.5. Jumlah produksi ubi kayu di enam wilayah tersebut mencapai 37.3ribu ton atau 62.45 dari total produksi ubi kayu Kabupaten Jember. Sementara, luas panennya sebesar 1.63 ribu hektar atau 58.8 dari luas panen total. PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER 57 produktivitas mencapai 17 ton per hektar. Secara umum, produktivitas ubi kayu mengalami peningkatan rata-rata 4.78 per tahun. Penurunan produksi ubi kayu disebabkan karena berkurangnya area tanam. Sejak tahun 2007 hingga tahun 2014, rata-rata luas tanamnya hanya sekitar 3.4 ribu hektar per tahun, sedangkan sebelumnya mencapai 4.7 ribu hektar per tahun. Luas tanam terkecil terjadi pada tahun 2012 yang hanya sebesar 1.9 ribu hektar, menurun jauh dibandingkan luas tanam pada tahun 2000 yang mencapai 5 ribu hektar. Namun demikian, meningkatnya produktivitas ubi kayu menunjukkan bahwa telah terjadi perbaikan dalam sistem budidaya ubi kayu akibat adanya program intensifikasi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Jember. Gambar 5.3 Perkembangan Produksi Ubi Kayudi Kabupaten Jember Wilayah yang menjadi sentra produksi ubi kayu adalah Kecamatan Sumberbaru, Sukowono, Tempurejo, Sukorambi, Arjasa dan Bangsalsari seperti ditunjukkan pada Tabel 5.5. Jumlah produksi ubi kayu di enam wilayah tersebut mencapai 37.3ribu ton atau 62.45 dari total produksi ubi kayu Kabupaten Jember. Sementara, luas panennya sebesar 1.63 ribu hektar atau 58.8 dari luas panen total. PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER 58 Tabel 5.5 Wilayah Produsen Ubi Kayu di Kabupaten Jember Tahun 2014 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Jember 2014

4.1.5 Tanaman Ubi Jalar