Tanaman PanganPadi, Jagung, Kedelai

PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER 146 adalah menurunnya kesuburan tanah yang dihadapi oleh petani yang membudidayakan tanaman hortikultuea semusim, misalnya cabe, kacang panjang, dan kubis. Hal tersebut tentunya akan memicu petani untuk menggunakan pupuk kimia dengan dosis lebih besar sehingga akan meningkatkan biaya produksi dan menyebabkan degradasi kesuburan tanah dalam jangka panjang.

5.5.2 Perumusan StrategiPengembangan Komoditas Unggulan

Untuk merumuskan strategi pengembangan komoditas unggulan di Kabupaten Jember, faktor-faktor internal dan eksternal tersebut dianalisis menggunakan SWOT. Analisis dilakukan dengan menghadapkan faktor-faktor internal terhadap eksternal kemudian diupayakan strategi untuk mengatasinya. Strategi yang dihasilkan digunakan sebagai landasan untuk menyusun Masterplan Pertanian komoditas tanaman pangan padi, jagung, kedelai dan hortikultura unggulan.

A. Tanaman PanganPadi, Jagung, Kedelai

Strategi pengembangan komoditas tanaman pangan dapat dilihat pada Matrik SWOT Gambar 5.12. 1 Strategi S O Strategi ini bertujuan untuk mengambil peluang dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki. Strategi yang dapat dilakukan adalah 1 Meningkatkan pengwasan selama perencanaan dan distribusi sarana usaha tani; dan 2 Menerapkan model operasi dan pemeliharaan irigasi partisipasif. Strategi yang pertama dirumuskan setelah mempertimbangkan faktor kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Jember yang berkomitmen untuk meningkatkan sistem usaha tani yang ditunjang dengan kesiapan aparat terkait dalam melaksanakan berbagai program. Kebijakan swasembada pangan padi, jagung, dan kedelai dari pemerintah pusat dan meningkatkan kebutuhan komoditas tersebut mengindikasikan bahwa keberhasilan produksi tanaman pangan hanya dapat dicapai apabila masalah kelangkaan PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER 147 sarana usaha tani yang sering dihadapi petani dapat ditangani. Strategi ini bertujuan untuk menjamin agar petani padi, jagung, dan kedelai mendapat suplai sarana usaha tani sesuai dengan kebutuhan. STRENGTH S 1 Kebijakan Pemkab Jember untuk meningkatkan sistemusaha tani 2 Sentra produksi padi, jagung,dan kedelai di Jawa Timur 3 Perencanaan tanam yang sesuai dengan kondisi wilayah 4 Kesiapan aparatur pemerintah dan dinas-dinas terkait 5 Penggunaan benih unggul cukup tinggi 6 Keberadaan poktan dan gapoktan hingga ke pelosok 7 Sarana irigasi cukup memadai WEAKNESS W 1 Kepemilikan lahan petani rendah 2 Teknik budidaya yang masih kurang baik 3 Manajemen kelembagaan petani yang kurang baik 4 Pengelolaan irigasi yang kurang optimal 5 Permodalan petani yang masih lemah 6 Peran tengkulak sangat besar dalam tata niaga pemasaran 7 Kemitraan antara pemerintah-petani- lembaga riset belum ada 8 Pendapatan petani yang masih rendah 9 Penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia OPPORTUNITY O 1 Adanya kebijakan swasembada pangan 2 Meningkatnya permintaan pasar 3 Terbukanya peluang penerapan mekanisasi pertanian 4 Terdapatnya lembaga perbankan dan berbagai skim pinjaman 5 Terdapatnya lembaga riset dan perguruan tinggi 6 Meningkatnya partisipasi petanil 7 Meningkatnya HPP padi, jagung, dan kedelai STRATEGI S – O 1. Meningkatkan pengawasan perencanaan dan distribusi sarana usaha tani 2. Menerapkan model operasi dan pemeliharaan irigasi partisipatif STRATEGI W – O 1. Intensifikasi khusus produksi padi, jagung, dan kedelai berwawasan agribisnis 2. Peningkatan akses permodalan THREAT T 1 Ketidakpastian musim menyebabkan resiko serangan OPT meningkat 2 Meningkatnya harga input usaha tani 3 Menurunnya kesuburan tanah 4 Menurunnya minta generasi muda di bidang pertanian 5 Alih fungsi lahan 6 Perdagangan bebas menyebabkan persaingan pasar meningkat STRATEGI S – T 1. Konservasi lahan tanaman pangan dengan menetapkannya menjadi lahan abadi 2. Penerapan pertanian organik STRATEGI W – T 1. Menumbuhkan kemitraan agribisnis petani dengan pengusaha 2. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi tenaga penyuluh pertanian Gambar 5.12. Matrik SWOT Strategi Pengembangan Komoditas Padi, Jagung, dan Kedelai di Kabupaten Jember Selama ini, petani mengeluhkan terbatasnya benih unggul, pupuk, dan obat-obatan bersubsidi. Petani harus membeli sarana tersebut di kios-kios EFAS I FAS FAKTOR STRATEGIS PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER 148 pertanian namun dengan harga yang relatif tinggi. Pengawasan dilakukan mulai saat perencanaan RDKK di tingkat poktan untuk memastikan bahwa rencana tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat petani hingga disribusi. Perencanaan RDKK harus dibuat dengan mempertimbangkan kriteria yang lebih kompleks dan akurat termasuk cara budidaya petani setempat, estimasi kehilangan, dan resiko kegagalan. Strategi yang kedua diambil dengan mempertimbangkan kekuatan keberadaan poktangapoktan dan lembaga fungsional seperti P3A yang tersebar hingga ke pelosok desa, dan adanya sarana irigasi yang cukup memadai di berbagai daerah irigasi. Faktor meningkatnya partisipasi petani dalam berbagi program termasuk pengelolaan irigasi dapat dimanfaatkan secara integral dengan kekuatan yang ada untuk membentuk sistem pengelolaan irigasi dimana operasi dan pengawasannya dilakukan oleh petani. Sistem ini akan membantu dinas terkait baik PU maupun Disperta yang selama ini diangap kurang responsif dalam melakukan pengelolaan sarana irigasi, misalnya perbaikan saluran tersier, kuartener, dan parit yang kurang cepat,lambat dalam mengatasi masalah pendangkalan dan kebocoran saluran, serta pengelolaan irigasi. 2 Strategi W O Strategi ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dapat dilakukan adalah 1 Intensifikasi khusus produksi padi, jagung, dan kedelai berwawasan agribisnis ; dan 2 Peningkatan akses permodalan. Strategi yang pertama dirumuskan dengan mengoptimalkan peluang adanya kebijakan swasembada pangan, lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi, permintaan pasar dan partisipasi petani untuk mengatasi kelemahan mendasar yang terjadi, yaitu rendahnya pendapatan, kepemilikan lahan, manajemen kelembagaan, teknik budidaya, dan kemitraan petani. Dinas Pertanian Kabupaten Jember telah banyak menggulirkan program intesifikasi atau program sejenis lainnya, seperti Program Mutu Intensifikasi PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER 149 PMI, SL-PHT, SL-PTT, subsidi pupuk, benih, dan obat-obatan, serta program penyuluhan lainnya dalam rangka pelaksanaan Sapta Usaha Tani. Namun usaha tersebut belum memberikan peningkatan nilai tambah yang signifikan bagi petani, khususnya petani kedelai. Rendahnya kesadaran petani untuk melaksanakan program tersebut disebabkan kurangnya motivasi dan informasi rinci tentang program yang dijalankan. Strategi ini menjamin agar Sapta Usaha Tani dapat dijalankan sepenuhnya dengan cara memberikan tambahan orientasi bukan hanya peningkatan produksi, pasca panen, dan memasarkan hasil panen saja, tetapi bagaimana meningkatkan nilai tambah yang ada pada setiap elemen Sapta Usaha Tani. Jika setiap elemen tersebut mempunyai nilai tambah, maka secara keseluruhan peningkatan pendapatan petani akan jauh lebih besar. Keberhasilan strategi ini memerlukan kapasitas dan kompetensi tinggi dari penyuluh lapang. Strategi peningkatan akses permodalan bertujuan untuk mempermudah akses petani dan memperkuat modal petani, khususnya petani penggarap, petani kecil gurem sehingga petani mampu melakukan pengusahaan tanaman pangan secara efektif. Petani padi, jagung, dan kedelai sulit mendapatkan kredit dari perbankan karena tidak mempunyai agunan karena lahan sawah atau tegal yang dimilikinya umumnya belum bersertifikat, sementara kepemilikannya terhadap barang modal lainnya masih sangat terbatas. Pencapaian program intensifikasi yang kurang optimal salah satunya juga diakibatkan oleh terbatasnya modal petani sehingga petani lebih cenderung melakukan efisiensi jangka pendek dibandingkan dampak program yang membutuhkan waktu lebih lama. Oleh karena itu strategi ini sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan. Dengan meningkatnya partsipasi petani dan adanya lembaga keuangan dan perusahaan swasta, maka dapat diinisiasi terbentuknya Lembaga Keuangan Mikro LKM yang dikelola Gapoktan bekerjasama dengan lembaga keuangan atau perusahaan swasta. Lembaga ini PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER 150 diharapkan lebih mudah diakses petani kecil, dan memberikan rasa keadilan dan berpihak kepada petani kecil. 3 Strategi S T Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman dengan menggunakan kekuatan yang ada. Strategi yang dapat dilaksanakan adalah 1 Melakukan konservasi lahan tanaman pangan dengan menetapkannya menjadi lahan abadi; dan 2 Menerapkan pertanian organik. Strategi pertama bertujuan untuk melindungi agar lahan tanaman pangan agar terhindar dari penggunaan lainnya sehingga dapat terus difungsikan sebagai lahan pertanian produktif secara berkelanjutan dinyatakan sebagai lahan abadi. Strategi ini dirumuskan untuk menghindari ancaman serius terhadap terjadinya alih fungsi lahan dan penurunan kesuburan tanah di kabupaten Jember dengan memanfaatkan kekuatan seperti faktor kebijakan pemerintah daerah yang kuat untuk mewujudkan Jember sebagai daerah agraris dan lumbung pangan di Jawa Timur, dan adanya sentra-sentra produksi tanaman pangan. Wilayah yang akan dijadikan sebagai lahan abadi ditetapkan berdasarkan rekomendasi dari kajian LP2B atau menetapkannya berdasarkan pertimbangan strategis lainnya. Sebagai contoh, penetapan wilayah-wilayah tertentu yang berada di kawasan sentra produksi padi seperti Kecamatan Ambulu, Wuluhan, Gumukmas, Sumberbaru, Tanggul, dan sentra padi bermutu tinggi, seperti Kecamatan Kalisat, Sumberjambe, dan Silo. Strategi kedua bertujuan untuk menerapkan pertanian organik pada komoditas padi, jagung, dan kedelai agar dapat memberikan nilai tambah bagi petani. Strategi ini dipilih setelah mempertimbangkan terjadinya ancaman, seperti faktor menurunnya kesuburan tanah, meningkatnya biaya usaha tani, dan persaingan pasar yang tinggi. Kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk menangani kelemahan tersebut kebijakan Pemerintah Kabupaten Jember untuk berkomitmen meningkatkan sistem usaha tani yang bernilai tambah, kesiapan apatur dan dinas terkait, dan keberadaan poktan dan gapoktan. Pertanian organik menghasilkan produk-produk organik PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KABUPATEN JEMBER 151 diminati oleh konsumenyang semakin sadar tentang kesehatan. Produk ini mempunyai image pasar yang baik dan menpunyai nilai tambah yang tinggi. 4 Strategi W T Strategi ini bertujuan untuk meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi yang dirumuskan adalah 1 Menumbuhkan kemitraan agribisnis petani dengan pengusaha; dan 2 Meningkatkan kapasitas dan kompetensi tenaga penyuluh pertanian. Strategi yang pertama bertujuan untuk mewujudkan agribisnis tanaman pangan yang menguntungkan, menyejahterakan, dan berkelanjutan. Strategi ini dibangun dengan mempertimbangkan ancaman serius yang dihadapi yaitu faktor menurunnya minat generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian tanaman pangan karena dianggap tidak menguntungkan. Potret tentang kemiskinan petani yang banyak terdapat di daerah-daerah semakin memperkuat image bahwa sektor ini tidak prospektif. Adanya komitmen kuat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Jember untuk mewujudkan sistem usaha tani bernilai tambah meniscayakan dibentuknya kemitraan yang kuat antara petani dan pengusaha. Kemitraan akan meminimalisir sebagian masalah penting yang dihadapi petani, seperti kepastian dan jangkauan pasar, harga, dan bantuan usaha tani, teknologi, atau permodalanyang umumnya dilakukan oleh pengusaha untuk meberdayakan mitranya.

B. Tanaman Hortikultura Unggulan