Prinsip Penetapan KKM Kriteria Ketuntasan Minimal

Penilaian dan Pemantauan Pembelajaran 19 2 Penetapan KKM untuk Kurikulum 2013 dimulai dari penentapan KKM setiap indikator, KKM setiap KD sampai KKM muatan pelajaran, mekanismenya seperti gambar berikut: Gambar 4. Prosedur Menetapkan KKM untuk Kurikulum 2013 3 Penetapan KKM oleh guruKKGMGMP mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian. 4 KKM yang sudah ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan. 5 KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tuawali peserta didik.

2. Indikator Keberhasilan Pembelajaran

Indikator adalah acuan penilaian untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai kompetensi. Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian prestasi belajar yang mengacu pada KD dan SKKI yang ditetapkan dan mencirikan penguasaan konsep atau keterampilan yang dapat diamati dan diukur, sehingga indikator keberhasilan pembelajaran merupakan patokan sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.

a. Perumusan Indikator

Pengawas sekolah seyogyanya memilki pengetahuan dan pemahaman dalam merumuskan indikator keberhasilan pembelajaran dan keberhasilan pendidikan agar dapat membina guru dan kepala sekolah dalam merumuskan indikator keberhasilan. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Dalam pelaksanaan penilaian, guru lebih dahulu merumuskan indikator pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dijabarkan dari Kompetensi Dasar KD. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu dalam penyusunan butir-butir soal atau tugas. Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan merupakan ukuran, karakteristik atau ciri-ciri yang menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar tertentu dan menjadi acuan dalam penilaian. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi satu indikator pencapaian atau lebih. Untuk menilai pencapaian kompetensi sikap digunakan indikator yang dapat diamati. Perumusan indikator hasil belajar harus menggunakan kalimat yang jelas, mengandung kepastian makna, dan dapat diukur. Artinya bahwa pendidik dan peserta didik memaknai kalimat dengan makna yang sama, tidak menimbulkan makna ganda, dan dapat diukur. Pencapaian perilaku dapat diamati atau diukur dengan menggunakan instrumen. KKM INDIKATOR KKM MUATAN PELAJARAN KKM KD 20 Dalam menyusun indikator perlu memperhatikan kriteria; 1 Spesifik yaitu hanya mengandung satu prilaku. Contoh: merancang rencana kegiatan 2 Berorientasi pada siswa, yaitu menggambarkan kompetensi siswa yang diharapkan 3 Menggunakan kata kerja operasional 4 Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan Selain itu dalam merumuskan indikator hasil belajar perlu juga memperhatikan sebaran tingkat penguasaan pengetahuan yang meliputi penguasaan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif Krathwoll; 2002. 1 Faktual Berkaitan dengan pernyataan yang benar karena sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Seorang guru menguji pengetahuan faktual siswa jika pernyataan yang dibuatnya sesuai dengan kondisi yang senyatanya. Contoh indikator: a Mengungkapkan dua pikiran penting yang terdapat pada teks yang dibacanya. b Menjelaskan perbedaan alat ukur yang berkaitan dengan fisika dan alat ukur pada kehidupan. 2 Konseptual Penguasaan pengetahuan konseptual ditandai dengan kemampuan mengklasifikasikan data, mengelompokan data berdasarkan ciri-ciri kesamaannya, atau berdasarkan perbedaannya; menunjukkan kekuatan atau kelemahan sebuah pernyataan, mengenali prinsip-prinsip, menyimpulkan, menguasai teori, menunjukan contoh, dan mengenali struktur Contoh indikator: a Menjelaskan hukum Ohm b Mendefinisikan prinsip hambatan pada ujung-ujung kawat penghantar 3 Prosedural Penguasaan pengetahuan prosedural berarti penguasaan proses, misalnya, siswa dapat melaksanakan penelitian melalui proses yang bertahap, yaitu 1 merumuskan pertanyaan 2 merumuskan latar belakang pemikiran 3 merumuskan hipotesis 4 menguji kebenaran hipotesis melalui eksperimen 5 analisis hasil atau menyimpulkan bahwa hipotesis benar atau salah 6 merumuskan hasil penelitian. Penguasaan prosedur bisa juga dalam proses berpikir yang dapat diwujudkan dalam proses berpersepsi, introspeksi, mengingat, berkreasi, berimajinasi, mengembangkan ide, atau berargumentasi. Di sini terdapat penguasaan untuk merumuskan atau mengikuti tahap kegiatan sesuai dengan proses yang seharusnya. Contoh indikator: a Menemukan hubungan antara hambatan dan panjang kawat penghantar b Menjelaskan langkah-langkah pembuatan kincir angina