30 dalam memperbaiki kualitas pembelajaran. Sehingga pengawas sekolah sebagai
pembina perlu melakukan pemantauan dan bimbingan yang terus menerus kepada guru agar mampu mengelola penilaian hasil belajar sesuai dengan Permendikbud
Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Agar dapat membimbing guru dengan baik maka pengawas sekolah harus selalu meningkatkan kompetensinya dalam penilaian dan pengelolaan hasil belajar,
khususnya dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaranbimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran di sekolah.
Artinya semua pengawas hendaknya terlebih dahulu memahami aspek-aspek penilaian hasil belajar sesuai Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015, yang meliputi
aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan pengawas dalam pelaksanaan pembimbingan berkenaan dengan penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan
pendidikan di sekolah. Pembimbingan dapat dilakukan secara individual dan berkelompok. Pembimbingan secara individual dapat diawali dengan pemeriksaan
dokumen penilaian guru, observasi kelas, dan ditindaklanjuti dengan wawancara. Pertemuan secara individual dalam pelaksanaan pembimbingan dinilai efektif karena
fokus pada sasaran sesuai hasil observasi dan studi dokumentasi yang telah dilakukan sebelumnya. Guru-guru akan bebas berdialog dengan pengawas berkaitan
dengan penilaian hasil belajar. Misalnya dalam pertemuan tersebut dibahas bersama dengan guru mengenai langkah-langkah penyusunan kisi-kisi, soal dan rubrik
penilaian.
Strategi selanjutnya dalam pembimbingan penilaian hasil belajar adalah secara kelompok. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui IHT, Workshop, FGD, diskusi
kelompok, dan sebagainya . Kegiatan ini dapat dilakukan di sekolah ataupun di KKGMGMP. Contoh pembimbingan penilaian yang dilakukan secara kelompok,
misalnya IHT Implementasi Penilaian Kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015. Kegiatan pembimbingan guru dalam penilaian hasil belajar
juga dapat dilakukan secara on line atau dalam jaringan. Seperti halnya yang dilakukan dalam program guru pembelajar, kepala sekolah pembelajar dan pengawas
sekolah pembelajar. Materi penilaian hasil belajar dapat diunggah ke website atau aplikasi lainnya. Pembimbingan guru juga dapat dilakukan melalui fasilitas email,
whatsApp wa, facebook, line dan fasilitas lainnya.
2. Hakikat Penilaian Hasil Belajar
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk memeroleh data dan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik.
Penilaian juga digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran sehingga dapat dijadikan dasar untuk
pengambilan keputusan dan perbaikan proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, penilaian hasil belajar peserta didik dalam kurikulum 2013 didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Adapun prinsip penilaian dalam
kurikulum 2013 meliputi: 1 sahih, 2 objektif, 3 adil, 4 terpadu, 5 terbuka, 6
Penilaian dan Pemantauan Pembelajaran
31 menyeluruh dan berkesinambungan, 7 sistematis, 8 beracuan kriteria, dan 9
akuntabel. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan. Penilaian
hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian, serta bertujuan:
1 mengetahui tingkat penguasaan kompetensi 2 menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi
3 memperbaiki proses pembelajaran 4 menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi Adapun penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan
informasidata tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis
dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolahmadrasah. Penilaian akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada
akhir semester danatau akhir tahun, sedangkan ujian sekolah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan
prestasi belajar danatau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
3. Aspek-Aspek Penilaian Hasil Belajar
Secara umum Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan dilakukan terhadap penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran. Sedangkan
lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan satuan pendidikan mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan dengan menggunakan berbagai
instrumen penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik
. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis
kompetensi yang menekankan pembelajaran berbasis aktivitas yang bertujuan memfasilitasi siswa memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini
berimplikasi pada penilaian yang harus meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan baik selama proses formatif maupun pada akhir periode pembelajaran
sumatif. Selanjutnya masing-masing aspek penilaian akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Penilaian Aspek Sikap
1 Pengertian
Kompetensi sikap adalah salah satu dimensi kompetensi yang harus dikembangkan guru dalam proses pembelajaran. Kompetensi dasar yang
mencakup sikap meliputi sikap spiritual dan sikap sosial. Penilaian pada aspek sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku
spiritual KI-1 dan sosial KI-2 peserta didik dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap ditujukan
untuk mengetahui capaianperkembangan sikap siswa dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku siswa sesuai butir-butir nilai sikap dalam KD dari KI-1 dan
KI-2. Intinya bahwa penilaian sikap adalah penilaian perilaku peserta didik dalam
proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran untuk mengetahui
32 kemajuan perkembangan anak dalam sikap spiritual dan sikap sosial sesuai
KD yang telah ditetapkan.
2 Mekanisme Penilaian Aspek Sikap
Secara umum mekanisme pelaksanaan penilaian yang dilakukan guru dalam aspek sikap meliputi: 1 perancangan strategi penilaian dilakukan pada saat
penyusunan RPP berdasarkan silabus; 2 penilaian hasil belajar dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih KD; 3 penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasipengamatan sebagai
sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas; 4 hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi.
3 Teknik Penilaian Aspek Sikap
Penilaian sikap di SD dilakukan oleh guru kelas, guru muatan pelajaran agama, PJOK dan Pembina ekstrakurikuler. Sementara penilaian sikap di
SMP, SMA dan SMK dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru BK dan wali kelas melalui observasi yang dicatat dalam jurnal. Sebagai tambahan dalam
penilaian aspek sikap, guru dapat menggunakan penilaian diri dan penilaian antar teman. Hal ini dilakukan sebagai upaya pembinaan dan pembentukan
karakter peserta didik. Hasil penilaian diri dan penilaian antar teman ini dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dalam penilaian sikap yang
dilakukan oleh guru. Secara umum teknik penilaian sikap di Sekolah Dasar dapat digambarkan dalam skema berikut ini:
Gambar 5. Skema Penilaian Sikap di SD
Dari skema di atas dapat dijelaskan bahwa secara umum penilaian yang utama dalam aspek sikap di sekolah dapat dilakukan guru melalui observasi
pada saat proses pembelajaran dan di luar pembelajaran. Sementara untuk menunjang dan menyempurnakan hasil observasi guru dapat menambahkan
penilaian diri dan penilaian antar teman.
Teknik penilaian sikap di SMP, SMA dan SMK hampir sama dengan penilaian di SD. Perbedaannya ada tambahan penilaian yang dilakukan oleh guru BK.
Untuk lebih jelasnya teknik penilaian sikap di SMP, SMA dan SMK dapat digambarkan dalam skema berikut:
Pada saat pembelajaran Di luar pembelajaran
Penilaian Sikap
Penunjang Utama
Observasi Guru Kelas
Observasi Guru Muatanpelajaran
PJOK, Agama Pada saat
pembelajaran Di luar pembelajaran
Penilaian diri Penilaian antar teman
Diperlukan guru untuk konfirmasi