Penilaian dan Pemantauan Pembelajaran
15 yang dipersyaratkan.
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan tiap sekolah yang mengacu pada
standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karekteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. KKM dikenal juga
dengan istilah KBM yaitu Ketuntasan Belajar Minimal. KKMKBM merupakan kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.
Sistem Penilaian yang menggunakan acuan kriteria KKMKBM mengharuskan pendidik melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan
layanan remidial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal. Permendikbud Nomor 53 Tahun
2015.
a. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
1 Bagi pendidik a Sebagai acuan dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi
dasar mata pelajaran yang diikuti. Pendidik harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian
layanan remedial atau pengayaan;
b Sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan
hasil program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM
yang ditetapkan perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD setiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam
proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana prasarana belajar di sekolah;
2 Bagi peserta didik Sebagai acuan dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran.
Setiap KD dan indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam
mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui kompetensi-kompetensi
dasar yang belum tuntas dan perlu perbaikan;
3 Bagi sekolah a Dapat digunakan sebagai kontrak pedagogik antara pendidik dengan
peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilakukan
bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua.
b Pendidik berupaya mencapai KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian.
c Peserta didik berupaya mencapai KKM dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik.
d Orang tua dapat motivasi dan mendukung penuh putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran.
16 e Kepala sekolah berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk
mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian. f Merupakan target sekolah dalam pencapaian kompetensi tiap mata
pelajaran karena keberhasilan pencapaian KKM menjadi salah satu tolok ukur kinerja dan mutu pendidikan di sekolah bagi masyarakat.
b. Prinsip Penetapan KKM
1 Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat
dilakukan melalui
professional judgement
oleh pendidik
dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik
mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan
kriteria yang ditentukan;
2 Penetapan nilai KKM dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan
intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan KD dan SKKI. a
Kompleksitas kompetensi dasar, ditentukan bila dalam pelaksanaan
pencapaiaan kompetensi dasar tersebut memerlukan: 1 Pemahaman guru, seperti: memahami kompetensi yang harus dicapai
siswa, memiliki pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang studi. 2 Daya kreativitas dan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran.
3 Waktu yang diperlukan untuk pencapaian kompetensi menggunakan metode yang bervariasi
4 Daya nalar dan kecermatan siswa tinggi. 5 Latihan khusus dengan bantuan orang lain
b Daya dukung Daya dukung merupakan aspek-aspek yang sangat mendukung untuk
mencapai kompetensi dasar. Daya dukung pembelajaran meliputi: 1 Ketersediaan PTK dalam hal ini kemampuan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran 2 Sarana prasarana
3 Biaya operasional pendidikan BOP 4 Manajemen Berbasis SekolahMadrasah MBSM
5 Kepedulian stakeholder sekolahmadrasah.
c Intake peserta didik
Intake peserta didik yaitu kemampuan awal rata-rata peserta didik. Kemampuan awal ini bagi peserta didik baru dapat dilihat dari nilai UN atau
nilai rapor saat masuk di satuan pendidikan. Kemampuan awal peserta didik dapat juga dilihat dari hasil pre tes atau placement tes
3 KKM setiap KD merupakan rata-rata KKM dari indikator yang terdapat dalam KD tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk
KD tertentu apabila telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut. KKM setiap SK untuk
Kurikulum 2006 merupakan rata-rata KKM dari semua KD yang terdapat dalam SK tersebut.
4 KKM mata pelajaran untuk Kurikulum 2006 merupakan rata-rata dari semua KKM-SK sedangkan untuk Kurikulum 2013 KKM muatan pelajaran merupakan
Penilaian dan Pemantauan Pembelajaran
17 rata-rata dari semua KKM-KD yang terdapat dalam satu semester atau satu
tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar LHBRapor peserta didik.
c. Menentukan KKM
KKM merupakan patokan paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dalam pembelajaran, oleh karena itu seorang guru hendaknya berhati-
hati dalam menentukan KKM. Pengawas sekolah selaku pembimbing guru dalam menentukan KKM harus memiliki pemahaman yang memadai tentang bagaimana
cara menentukan KKM. KKM yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan oleh Satuan Pendidikan. Satuan pendidikan dapat menentukan KKM di bawah 60
enam puluh namun harus memperhatikan patokan nilai ujian nasional. Satuan pendidikan hendaknya meningkatkan KKM secara bertahap.
Dalam menentukan KKM satuan pendidikan perlu memperhatikan rambu-rambu berikut ini:
1 KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran 2 KKM ditetapkan oleh forum KKGMGMP sekolah
3 Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100
4 Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100 5 Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah nilai ketuntasan belajar maksimal
6 Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Siswa
Ada beberapa cara dalam menentukan dasar kriteria ketuntasan berdasarkan aspek kompleksitas, daya dukung dan intake siswa, antara lain:
1 Menggunakan skor pada setiap kriteria
Langkah-langkah sebagai berikut: a Memberi skor pada setiap kriteria yang ditetapkan.
Semakin kompleks KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
Semakin tinggi daya dukung maka nilainya semakin tinggi, sebaliknya jika daya dukung seperti sarana
dan prasarana rendah maka nilainya semakin rendah. Semakin tinggi rata-
rata kemampuan awal peserta didik maka nilainya semakin tinggi. Contoh lihat tabel 3.
Tabel 3. Skor Aspek-aspek dalam Menentukan KKM No
Aspek Skor
Tinggi Sedang
Rendah
1 Kompleksitas
1 2
3 2
Daya Dukung 3
2 1
3 Intake Siswa
3 2
1
b Menentukan nilai KKM dengan menggunakan rumus: � =
�ℎ � � �
ℎ � � � � � �
Contoh: Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake siswa sedang, maka KKM Indikator tersebut adalah:
� � �
=
+ +
= 88,89 = 89