Pengorganisasian Perpustakaan Perguruan Tinggi Organizing Pengisian Jabatan Staffing

62 Berdasarkan jawaban dari ke tiga informan di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan STTII Medan mempunyai perencanaan dalam pengelolaan perpustakaan.

4.2.1.2 Pengorganisasian Perpustakaan Perguruan Tinggi Organizing

Kategori yang pertama yang diperoleh dari hasil wawancara dengan ketiga informan. pembagian tugas spesialisasi aktivitas di Perpustakaan STTII Medan dapat dibagi menjadi 5 yaitu: Kepala Perpustakaan, seksi pengadaan dan pengolahan serta seksi pelayanan dan referensi.. Berikut pendapat informan: I : Pembagian tugas pengelolaan perpustakaan dibagi menjadi beberapa seksibidang yaitu: Kepala Perpustakaan, seksi pengadaan dan pengolahan, seksi pelayanan dan referensi I : Kepala Perpustakaan menetapkan pembagian tugas Spesialisasi aktivitas. Pembagian tugas pengelolaan perpustakaan dibagi menjadi beberapa seksibidang yaitu: Kepala Perpustakaan, bagian pengadaan dan pengolahan, bagian pelayanan dan referensi I 3: Pembagian tugas ada tiga yaitu, kepala perpustakaan, bagian pengadaan dan pengolahan, bagian pelayanan dan referensi Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dalam pengorganisasian perpustakaan STTII Medan mempunyai pembagian tugas spesifikasi aktivitas. Ini dapat dilihat dari prosedur yang ada di perpustakaan Sekolah Tinggi Theologia Injili Indonesia Medan. Sesuai dengan pendapat informan berikut: I : Perpustakaan STTII Medan mempunyai prosedur dalam strukutur organisasinya I 3: Setiap perpustakaan pasti mempunyai prosedur, begitu juga dengan Perpustakaan STTII Medan membuat prosedur yang digunakan untuk menjamin kelayakgunaan aktivitas-aktivitasnya Universitas Sumatera Utara 63 Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa perpustakaan STTII Medan memiliki prosedur yang digunakan organiasasi untuk menajamin kelayakgunaan aktivitas-aktivitasnya. Pengambilan keputusan di perpustakaan STTII Medan berada pada kepala perpustakaan I : Untuk pengambilan keputusan berada di Kepala perpustakaan” I 3: Pengambilan keputusan berada di kepala perpustakaan Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa pengambilan keputusan di Perpustakaan di STTII Medan berada di Kepala Pustakawan.

4.2.1.3 Pengisian Jabatan Staffing

Kategori pertama yang diperoleh dari hasil transkrip wawancara dengan ke- 3 informan adalah penyusunan rencana ketenagaan SDMSumber Daya Manusia dalam pengisian jabatan Staffing. Dari ketiga informan yang berhasil diwawancarai oleh penulis dapat diketahui bahwa dalam pengisian jabatan di perpustakaan STTII Medan telah menyusun rencana ketagaan SDMSumbr Daya Manusia. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan sebagai berikut: I : Dalam pengisian jabatan Perpustakaan STTII Medan menyusun rencana ketenagaan yang akan ditempatkan pada perpustakaan nantinya I : Untuk pengisian jabatan Staffing, dari atasan sendiri telah melakukan penyusunan rencana sumber daya manusia . Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa dalam pengisian jabatan sebagai fungsi manajemenpengelolaan perpustakaan, perpustakaan STTII Medan telah menyusun rencana ketenagaan SDMSumber daya Manusia. Sedangkan dalam pengisian jabatan perpustakaan STTII Medan tidak melakukan perekrutan sumber daya manusia yang sesuai dengan bidangnya dan ilmunya.. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan berikut: Universitas Sumatera Utara 64 I : Dalam pengisian jabatan perpustakaan STTII Medan tidak melakukan perekrutan yang memenuhi syarat ataupun yang sesuai dengan bidang atau ilmunya. I : Iya, di perpustakaan STTII Medan belum melakukan perekrutan yang sesuai dengan ilmu dan keterampilannya. Dalam pemilihanseleksi dan penempatan sebagai fungsi pengisian jabatan staffing, perpustakaan STTII Medan tidak melakukan proses dari pengisian formulir, dan tidak adanya wawancara. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan sebagai berikut ini: I : Dalam pemilihan sumber daya manusia, perpustakaan STTI Medan tidak melakukan proses pemilihan dari pengisian formulir dan tidak melakukan wawancara juga. I 3: Proses pemilihan pada perpustakaan STTII Medan tidak melakukan pengisian formulir dan wawancara dalam pemilihan sumber daya manusia. Dari pendapat di atas dapat simpulkan bahwa dalam pemilihanseleksi dan penempatan di perpustakaan STTII Medan tidak melakukan proses pengisian formulir dan wawancara. Sedangkan dalam pengembangan staff di perpustakaan STTII Medan, pustakawan belum diberikan pelatihan. Berikut pendapat dari informan: I : Pustakawan yang ada di perpustakaan belum ada diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dengan cara mengikuti pelatihan. I 3: Belum pernah mengikuti pelatihan atau seminar yang berhubungan dengan perpustakaan. Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengisian jabatan perpustakaan STTII Medan belum memberi kesempatan kepada pustakawannya dalam pengembangan staff mengikuti pelatihan Universitas Sumatera Utara 65

4.2.1.4 Fungsi Pemimpin, Motivasi