44 b.
Ilustrasi c.
Ukuran d.
Lampiran dan tambahan 5. Daerah seri monografi
a. Pernyataan seri
b. Pernyataan anak seri sub seri
c. Pernyataan nomor seri
d. Seri disertasi
e. ISSN International Standard Serial Number
6. DaerahCatatananotasi 7. ISBN dan harga
ISBN International Standard Serial Number
2.4.2.2 Katalogisasi Subjek
Katalogisasi subjek adalah tahap penentuan subjek utama suatu koleksi, katalogisasi subjek biasanya dikaitkan dengan tajuk subjek, maupun bagan
klasifikasi. Subjek yang telah ditentukan tersebut akan menjadi patokan untuk mencari tajuk subjek pada pedoman tajuk subjek. Untuk mengelompokkan atau
mengklasifikasi pustaka, pustakawan harus mengetahui subjekisi dari pustaka tersebut dengan menganalisis dan menentukan subjek dari pustaka tersebut
terlebih dahulu, ada beberapa unsur dari sebuah buku yang dapat memberi petunjuk tentang subjek buku tersebut, yaitu judul buku, pengantar, daftar isi,
pendahuluan, bibliografi dan indeks. Sehubungan dengan hal di atas Suwarno 2010, 118 menyatakan bahwa
“klasifikasi adalah pengelompokan barang atau objek berdasarkan tingkat persamaanya”. Dengan demikian klasifikasi merupakan kegiatan pemisahan
benda-benda atau objek lain berdasarkan tingkat perbedaanya. Fungsi klasifikasi adalah untuk mempermudah dalam penelusuran terhadap benda-benda yang kita
ingin peroleh secara cepat dan tepat. Sedangkan menurut Sutarno 2005, 105 “klasifikasi adalah pekerjaan
mengelompokkan seluruh koleksi menurut kelaskelompok tertentu”. Biasanya menurut subjek atau isi buku.
Dari uraian di atas dapat dikemukan bahwa klasfikasi adalah suatu kegiatan atau proses memilih atau mengelompokkan buku-buku perpustakaan atau
Universitas Sumatera Utara
45 bahan pustaka lainnya berdasarkan sistem tertentu serta diletakannya secara
bersama-sama di suatu tempat. Tujuan dilakukannya klasifikasi adalah untuk mengorganisasikan bahan
pustaka dengan sistem tertentu sehingga mudah diketemukan dan dikembalikan pada tempat penyimpanan. Menurut Darmono 2007, 115 tujuan klasifikasi dapat
dirinci sebagai berikut: 1.
Menghasilkan urutan berguna. Tujuan utama klasifikasi adalah menghasilkan urutan atau susunan
bahan pustaka yang berguna bagi staff perpustakaan maupun bagi pemakai perpustakaan.
2. Penempatan yang tepat
Bila bahan pustaka diperlukan pemakai, pustaka yang diinginkan mudah diketemukan oleh petugas ke tempat yang pasti sesuai dengan
sistem klasifikasi yang digunakan. 3.
Penyusunan mekanis Bahan pustaka baru mudah disisipkan diantara bahan-bahan pustaka
yang sudah dimiliki. Demikian pula penarikan bahan pustaka karena dipinjam tidak akan menggangu susunan bahan pustaka di jajaran.
Dalam klasifikasi bahan pustaka ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar diperoleh hasil yang menguntungkan bagi pemakai jasa
perpustakaan maupun bagi pustakawan. Menurut Hamakonda yang disitir oleh Darmono 2007, 117 langkah-langkah tersebut adalah:
1. Pertama-tama bahan pustaka diklasir berdasarkan subjeknya kemudian
bentuk penyajiannya. Ada perkecualian untuk bahan pustaka tetang kesusastraan, dengan bentuk lebih diutamakan daripada subjeknya.
2. Bahan pustaka perlu diklasir sesuai dengan apa yang menjadi maksud
dan tujuan pengarang. 3.
Bahan pustaka perlu diklasir berdasrkan subjek yang paling khusus. 4.
Apabila bahan pustaka dapat ditempatkan pada dua nomor kelas yang sama-sama tepat, klasirlah bahan pustaka tersebut pada kelas yang
paling bermanfaat bagi pemakai jasa perpustakaan dan pustakawan. 5.
Apabila bahan pustaka membahas dua subjek atau lebih dan keduanya saling berhubungan, maka bahan pustaka tersebut diklasir pada subjek
yang lebih dipentingkan oleh pengarangnya. Untuk menentukan subjek
Universitas Sumatera Utara
46 mana yang menjadi titik tekan dari pengarang bisa dilihat dari subjek
mana yang lebih banyak dibahas 6.
Apabila bahan pustaka membahas suatu subjek dari dua aspek atau lebih hanya inter displiner, klasirlah bahan pustaka tersebut pada
aspek yang paling diutamakan di dalam pembahasannya. 7.
Apabila bahan pustaka membahas suatu subjek yang belum atau tidak terdapat nomor kelasnya di dalam bagan sistem klasifikasi klasirlah
bahan pustaka tersebut pada nomor kelas yang paling dengan subjek tersebut dan jangan membuat nomor sendiri.
Secara umum klasifikasi terbagi dalam dua jenis yaitu: 1.
Klasifikasi artifisial, yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan sifat- sifat yang secara kebetulan ada pada bahan pustaka tersebut.
2. Klasifikasi fundamental, yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan isi
atau subjek buku yaitu sifat yang tetap pada bahan pustaka sekalipun kulitnya berganti-ganti atau formatnya diubah.
Ada beberapa empat 4 jenis sistem klasifikasi yang banyak digunakan di berbagi perpustakaan dunia yaitu: DDC Dewey Decimal Classification, UDC
Universal Decimal Classification, LCC Library Congrees Clasification, CC Colon Clasification. Hasil dari kegiatan klasifikasi ini adalah penentuan dan
pembuatan nomor kelas koleksiinformasi buku yang lain menurut isi atau subjeknya, sehingga informasi yang isinya sama terkumpul pada tempat yang
sama atau terkelompokkan menurut bentuk tertentu.
Secara umum DDC terdiri dari 3 komponen 1.
Bagan Schedule Sistem klasifikasi dewey disebut “persepuluhan” karena dewey membawa
sistem pengelompokan, baik untuk kelompok yang paling global maupun mengembangkan masing-masing kelompos selanjutnya. Di dalam bagan ini
semua ilmu disusun sedemikian rupa dan diberi kode angka yang disebut dengan notasi. Notasi dalam bentuk angka yang terdiri dari tiga angka. Apabila terdapat
lebih dari tiga angka, maka antara angka ketiga dan angka keempat diberi tanda titik ..
Dengan prisip decimal. DDC memberikan tiga ringkasan yang terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
47 10 Kelas Utama
100 Divisi 1000 subdivisi
Pembagian tersebut adalah sebagai berikut:
000 – 099 Karya Umum 100 – 199 Filsafat
200 – 299 Agama 300 – 399 Ilmu Sosial
400 – 499 Bahasa 500 – 599 Ilmu Pengetahuan murni
600 – 699 Ilmu Terapan Teknologi 700 – 799 Kesenian
800 – 899 Kesusasteraan 900 – 999 Sejarah, Geografi dan Biografi
2. Indeks Relative Index Relatives
Pada indeks relative ini terdapat sejumlah istilah yang disusun berabjad. Istilah-istilah tersebut mengacu ke notasi yang terdapat dalam bagan.
3. Tabel Tabels
Untuk memperluas dan mengkhususkan suatu klasifikasi bahan pustaka dalam DDC terdapat notasi “Tabel”.
2.4.2.3 Pembuatan Kelengkapan Koleksi