27 menyeleksi calon karyawanpegawai yang memenuhi syarat dan sesuai
dengan kebutuhan. 3.
PemilihanSeleksi dan Penempatan Pemilihan atau seleksi didefinisikan sebagai aktivitas suatu organisasi
dalam hal ini perpustakaan dengan cara menggunakan satu atau beberapa metode untuk menguji calon pegawaipelamar. Metode tersebut
berguna untuk menempatkan calon-calon yang sesuai dan cocok dengan kebutuhan perpustakaan. Pada umumnya proses seleksi itu adalah
sebagai berikut: 1.
Pengisian formulir-formulir 2.
Tes 3.
Wawancara 4.
Referens 4.
Induksi dan Orientasi Bagi karyawan yang baru masuk bekerja di suatu perpustakaan, biasanya
yang bersangkutan belum tahu informasi dan situasi kerja di lingkungan barunya. Induksi dan orientasi diadakan untuk mengurangi rasa was-was
dan gelisah pada pegawai baru, juga supaya pegawai baru dapat mengukur dirinya seberapa jauh ia dapat berprestasi dalam pekerjaan.
5. Pemindahan Staf
Pekerjaan-pekerjaan di perpustakaan sering menjemukan, khususnya bila di tekuni dakam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu pemimpin
perpustakaan hendaknya memikirkan cara untuk menghindari kejenuhan staf yang ditugaskan pada bagia-bagian tertentu di perpustakaan.
6. Pengembangan Staff
Agar setiap petugas di perpustakaan dapat mengikuti perkembangan yang terjadi di luar lingkungan kerjanya, maka kepada setiap
pegawaipustakawan harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dengan cara mengikuti pelatihan
7. Penilaian
Pada akhirnya setiap pegawaipustakawan akan mendapatkan giliran untuk dinilai.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pengisian jabatan di perpustakaan perguruan tinggi adalah penyusunan rencana
ketenagaan SDMSumber Daya Manusia, Rekrutmen, Pemilihanseleksi dan penempatan, induksi dan orientasi, pemindahan staf, pengembangan staf, dan
penilaian.
2.3.2.4 Fungsi Memimpin, Motivasi di Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Memimpin directing merupakan fungsi manajemen yang harus ada dalam suatu organisasi. Memimpin atau directing merupakan pelaksanaan atau
Universitas Sumatera Utara
28 merupakan tindak lanjut dari fungsi-fungsi manajemen sebelumnya yaitu
perencanaan, pengorganisasian dan pengisian staf. Memimpin adalah suatu fungsi manajemen yang cukup kompleks, tugasnya mempengaruhi karyawan agar mau
melaksanankan tugas-tugas yang diberikan secara efisien dan efektif, sehingga tujuan intitusiorganisasi dapat tercapai.
Menurut Saleh 1995, 98 “tujuan utama fungsi memimpin adalah untuk menciptakan kerja sama yang lebih efisien, mengembangkan kemampuan dan
keterampilan anggota serta menumbuhkan perasaan untuk menyukai pekerjaan yang akan dilakukan”.
Motivasi merupakan peranan yang sangat penting bagi setiap unsur pimpinan juga motivasi merupakan suatu hal yang dirasakan sulit oleh para
pemegang pimpinan. Dikatakan bahwa motivasi merupakan proses psikologis yang terjadi pada diri seseorang yang mencerminkan interaksi antara sikap,
kebutuhan dan sebagainya. Koontz mengemukakan pengertian motivasi yang dikutip oleh Hasibuan 2007, 95 sebagai berikut : “Motivasi mengacu pada
dorongan dan usaha untuk kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan”. Pemimpin adalah suatu lakonperan dalam sistem tertentu; karenanya
seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya
berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang.
Menurut Terry 1985, 168 kepemimpinan adalah” hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja
secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan”. Sedangkan Sutarno 2006, 145 menyatakan kepemimpinan terbagi menjadi
tiga, yaitu: 1.
Kepemimpinan organisasi, yang bersifat kaku karena bertujuan menegakkan ketertiban dan kedisiplinan organisasi.
2. Kepemimpinan personal, yang bersifat pendekatan kemanusian dalam
menghadapi bawahan. Tujuannya ialah menciptakan kepercayaan bawahan terhadap atasan sehingga ada dukungan dati pegawai kepada
pemimpinnya.
Universitas Sumatera Utara
29 3.
Kepemimpinan tim kerja kolektif, yaitu kepemipinan yang merupakan perpaduan keduanya, tujuannya menegakkan kerja sama atas dasar
kesederajatan terhadap posisi dan tugas dengan prinsip displin kerja agar semua anggota kelompok menjaga mutu pekerjaan.
Komunikasi sangat menentukan proses manajemen, hal itu sangat wajar dan logis sebab manajemen hanya apat berjalan melalui pikiran dan kegiatan-
kegiatan orang-orang. Untuk menjalin hubungan antara orang-orang yang baik harus ada bentuk-bentuk komunikasi yang efektif guna menciptakan hubungan
yang kerjasama yang baik. Komunikasi mencakup seluruh aspek manajemen sehingga komunikasi merupakan salah satu inti kepemimpinan. Kemajuan suatu
perpustakaan adalah hasil usaha bersama melalui komunikasi, tanpa komunikasi semua aktivitas organisasi akan kaku dan perpustakaan tidak berjalan optimal.
Menurut Sutarno 2006, 156 komunikasi mempunyai sifat yaitu: 1.
Vertikal ke bawah antara pimpinan kepada staff top down yang berupa perintah, komando, intruksi, kebijakan, penjelasan dan informasi.
2. Vertikal ke atas bottom up antara staff dengan pimpinan misalnya
laporan, informasi, saran, masukan atau usulan 3.
Horizontal antara sesama pimpinan atau antara sesama staf. 4.
Cross Comunication antara staf, pimpinan dengan staf pemimpin yang lain yang bersifat silang.
2.3.2.5 Pengawasan Controlling