Lingkungan Tempat Tinggal. Perilaku Yang Bersifat Eksternal.

138 Sosial meliputi: struktur soail, pranata sosial dan permasalahan-permasalahan soail, sedangkan budaya meliputi: nilai-nilai, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan masyarakat dan tradisi 21 . Dalam penelitian ini akan mengambarkan bentuk perilaku anak-anak pekerja penyapu angkot yang di bentuk dari luar diri mereka, seperti lingkungan tempat tinggal dan keluarga, yakni sebagai berikut:

5.2.1. Lingkungan Tempat Tinggal.

Lingkungan diluar keluarga yang terutama berperan bagi perkembangan perilaku anak adalah teman sebaya, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Pengalaman negatif selama bekerja juga beresiko menimbulkan gangguan perilaku pada anak. Kesulitan akademik, tekanan dari orang tua, serta respon guru yang rendah akan menimbulkan gangguan perilaku pada anak. Lingkungan tempat tinggal, jaringan sosial, serta kejahatan politik turut berperan bagi perkembangan moral dan perilaku anak penelitian menunjukan bahwa anak- anak yang tinggal di terminal Pinang Baris di daerah rawan kecelakaan, kekerasan, eksploitasi anak menunjukan pemahaman moral yang rendah, terlibat dalam kenakalan remaja, menunjukan antisosial dan bolos dari sekolah. Hasil yang penulis temukan di lapangan, dari mereka juga mengaku pernah mencuri, minum-minuman beralkohol, judi, ngelem, ganja, merokok, sering bolos sekolah dan pergi bekerja dan lain-lain. Lingkungan tempat tinggal mereka bekerjalah yang membuat mereka menjadi korban berperilaku negatif seperti itu. 21 . Diakses dari :hhps:adingpintar.wordpress.com20120325 10:49 Universitas Sumatera Utara 139 Karena di temapat mereka bekerja adalah temapat atau sarang para pereman main judi, ganja, minuman beralkohol, mencuri dan hal pengaruh negatif lainnya. Anak-anak pekerja penyapu angkot ini hanyalah korban dari krisis ekonomi dikeluarga, korban dari pengasuhan orangtua dan keluarga lainnya. Mereka tidak dapat di salahkan, karena mereka hanyalah korban dari orang-orang dewasa yang tidak memperhatikan tumbuh kembang masa depan mereka kelak nanti. Mereka setiap hari berada di lingkungan penuh pengaruh negatif membuat mereka akan terpengaruh berperilaku sama dengan orang-orang yang mereka lihat dan orang yang mereka temukan di temapat mereka bekerja. Selain itu anak-anak pekerja penyapu angkot ini banyak yang putus sekolah akibat bekerja. Karena selama sekolah mereka sering bolos dari sekolah, dan sering cabut saat jam sekolah, sehingga mereka sering di tegur oleh guru dan tidak naik kelas. Hal seperti ini banyak di alami oleh anak-anak pekerja penyapu angkot di terminal Pinang Baris, rata-rata mereka adalah anak yang pernah putus sekolah dan anak yang tidak sekolah. Selain masalah ekonomi membuat mereka berhenti sekolah, telah mengenal dunia kerja dan bisa menghasilkan uang atau mendapatkan uang, membuat mereka tidak mementingkan pendidikan. Mereka bekerja setiap hari membuat mereka lupa pentingnya pendidikan, mereka beranggapan sekolah hanya membuang-buang uang, sedangkan mereka membutuhkan uang untuk makan. Dan mereka beranggapan pendidikan tidaklah terlalu penting, karena tujuan dari sekolah adalah untuk kelak mendapatkan pekerjaan dan uang, sehingga menurut mereka, mereka telah bisa bekerja dan Universitas Sumatera Utara 140 mendapatkan uang jadi sekolah tidak perlu lagi dan sekolah hal yang membosankan. Namun beberapa dari mereka masih mementingkan dan meutamakan pendidikan serta sekolahnnya di kondisi ekonomi keluarganya serba kekurangan. Kepeduliannya terhadapa pendidikan sangat tinggi, bekerja menurutnya hanya mengisi kekosongan. Dan orantuanya pun masih memperdulikan pendidikan anak-anaknya, ia memperbolehkan anaknya bekerja namun tidak melupakan sekolah dan masa depan anak-anaknya kelak. Lingkungan tempat tinggal adalah tempat pembentukan perilaku mereka terhadap orantua, teman, guru, adik, kakak, dan masyarakat sekirnya. Apabila mereka dapatkan berperilaku kasar maka mereka akan mencontoh perilaku tersebut, apabila mereka memperoleh perlakuan baik dan sering mendapatkan dan melihat orang berperilaku baik dan sopan maka secara tidak lagsung mereka akan mencontoh hal tersebut untuk keperibadian mereka dewasa kelak.

5.2.2. Keluarga