Masalah Ekonomi Keluarga Alasan Bekerja Menyapu Angkot .1Ajakan Teman

63

3.2.3 Masalah Ekonomi Keluarga

Miskin juga berarti tidak mampu mengimbangi tingkat kebutuhan hidup standard dan tingkat penghasilan dan ekonominya rendah. Secara singkat kemiskinan dapat didefenisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standard kehidupan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan Secara umum kemiskinan diartikan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok atau dasar. Mereka yang dikatakan berada di garis kemiskinan adalah apabila tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Disinilah anak aset ekonomi berfungsi, dalam keluarga ekonomi yang lemah sering ditandai dengan pendidikan dan keterampilan yang rendah pula, dimana orangtua tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan anggota keluarga, anak ikut membantu dengan bekerja, keluarga dengan kondisi pas-pasan apabila di temukan kesadaran yang baik pada anak- anak, anak sering sekali memiliki nilai kemandirian yang baik pula, sehingga mereka dengan sadar membantu meringankan beban ekonomi orangtuanya. Kemiskinan inilah salah satu ketertarikan anak-anak penyapu angkot di terminal pinang baris ini bekerja, uang sekedar untuk jajan saja mereka tidak mampu apalagi untuk membeli kebutuhan lain, seperti sandang pangan papan. Seperti yang dikemukakan oleh Samuel Putra Jaya 16 tahun, mereka bekerja untuk membantu kebutuhan keluarganya, seperti uang untuk beli lauk, sayur, baju, dan biaya sekolah. Kalau seandainya mereka tidak bekerja bisa-bisa mereka tidak Universitas Sumatera Utara 64 makan sampai ayah mereka pulang kerja membawa uang, apabila ayah mereka pulang tidak membawa uang kadang mereka hanya makan nasi campur garam. Berikut pernyataan Muhamad Noki Julio 10 tahun: “ Awak pernah ngak makan gara-gara mamak ngak ada duit beli lauk untuk dimasak kak, dirumah cuma ada nasi,, yaudah makan nasi pakai garamlah awak kak,, awak ngak masalah makan nasi pakai garam kak, kadang kalau ngak ada lauk makan nasi sama ikan asin pon jadi”. Makan nasi dan garam sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka, dan itupun tidak membuat mereka mengeluh dengan keadaan ekonomi keluarganya seperti itu. Justru dengan keadaan seperti itu membuat mereka semakin rajin untuk mencari uang membantu orangtuanya dalam memenuhi kebutuhan keluarga di rumah. Mereka terpaksa melakukan pekerjaan ini, karena kebutuhan ekonomi mereka tidak tercukupi. Penghasilan dari pekerjaan orangtua mereka yang tidak tentu membuat mereka ikut bekerja untuk membantu orangtuanya.

3.2.4 Bosan Berada di Rumah