61 Selain kebutuhan ekonomi pengaruh teman merupakan faktor dominan
membawa anak-anak untuk bekerja. Selain itu dengan bekerja anak akan merasa bisa meringankan beban orantuanya. Rasa ingin membatu dan rasa ingin tahu
seorang anak sangatlah tinggi sehingga kasus seperti Muhamad Noki Julio anak berusia 10 tahun diatas merupakan hal yang sering di alami oleh anak-anak
pekerja penyapu angkot lainnya.
3.2.2 Ajang Coba-coba
Menurut Santrock 2007 mengatakan bahwa kawan-kawan sebaya adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang
lebih sama. Sedangkan menurut Hentherington dan Parke, teman sebaya peer sebagai sebuah kelompok sosial yang sering didefenisikan sebagai semua orang
yang memiliki kesamaan sosial atau yang memiliki kesamaan ciri-ciri, seperti kesamaan tingkat usia. Menurut hasil penelitian penulis bahwasanya anak-anak
yang bekerja sebagai penyapu angkot ini di antara mereka di ajaki oleh teman- teman sebayanya, yang memiliki kesamaan dalam status sosial. Karena sering
bergaul dan bermain dengan teman-teman yang bekerja membuat mereka tertarik untuk ikut mencoba bekerja.
Setiap orang pasti ada perasaan ingin mencoba hal baru, tetapi kadang rasa keingintahuan tersebut bisa menjadi bencana bangi dirinya. Terkadang rasa
keingintahuan yang besar mereka bisa bersifat negatif seperti mencoba bagaimana enaknya bekerja, merokok, menganja, narkoba, minum-minuman beralkohol dan
lain-lain. Mereka juga ingin mencoba kearah yang positif namun tidak
Universitas Sumatera Utara
62 memikirkan masa depannya, seperti mencoba bagaimana seorang anak membantu
kebutuhan orangtuanya sedangkan mereka belum cukup umur untuk membantu kebutuhan keluarga, mencoba hidup mandiri sedangkan mereka masih bergantung
atau masih membutuhkan belaian kasih sayang dari keluarganya, mencoba mencari pengalaman namun mereka masih dalam menuntut ilmu untuk masa
depan yang lebih baik. Seperti yang dikemukakan oleh Muhamad Noki Julio 13 tahun dimana dia awalnya hanya berpikiran hanya ingin coba-coba saja dan ikut-
ikutan teman saja. Sebagaimana untuk mendapatkan uang beli jajan dan uang untuk beli lauk untuk makan dirumah. Padahal sebaliknya dengan mencoba hal
tersebut dia menjadi ketagihan bekerja sehingga tidak terlalu memikirkan sekolah. Dengan keasikan bekerja Noki bahkan sering bolos sekolah demi mendapatkan
uang untuk diberikan kepada orangtua maupun untuk membeli jajannya. Selain itu dengan Noki bekerja dia sempat putus sekolah karena bekerja sehingga malas
untuk sekolah. Selain Noki, informan ke-dua yaitu Muhamad Riyan Pratama anak berusia 13 tahun. Penulis juga menyatakan hal yang sama bahwasanya awal ia
bekerja hanya untuk mencari uang tambahan dan ajang coba-coba, berikut pernyataan Riyan 13 tahun:
“Awalnya awak Cuma coba-coba aja kak, soalnya sering awak liat kawan awak mengang duit, enak nampak awak,, yaudah awak coba
jugalah nyapu,,abis itu dapat duit awak beli kan jajan,, sekarang
udah keterusan awak kerja kak”. Dari pernyataan Riyan di atas ia awalnya hanya melihat teman-temannya
bekerja dan berniat untuk mencoba pekerjaan tersebut, sambil bermain ia bekerja dan bisa mendapatkan uang tambahan belanja ke sekolah.
Universitas Sumatera Utara
63
3.2.3 Masalah Ekonomi Keluarga