44 Negeri terdiri dari 1, ABRI 3, Polri 2, Pedagang 24, sedangkan Pegawai Swasta,
Buruh, Petani, Nelayan, dan Wira Swasta tidak ada. Berdasarkan selama penulis dilapangan Penulis melihat kebanyakan masyarakat sekitar terminal ini bekerja
sebagai, tukang becak, penjual minuman, supir angkutan umum, satpam, kedai nasi, tukang parkir, rumah makan, Door smeer, dan lain-lain. Fasilitas umum yang
tersedia di sekitar Terminal Pinang Baris ini adalah Mesjid, gedung sekolah SD, SMP, SMA, Terminal, angkutan umum, dan lain-lainnya.
2.4 Komposisi Sarana Pendidikan Kecamatan Medan Sunggal
Fasilitas Kegiatan sosial biasanya dilakukan diluar belajar seperti belanja, rekreasi, olah raga, dan lain-lain. Bermacam-macam sarana dan kegiatan sosial
sehari-hari. Sarana Pendidikan merupakan sarana mencerdaskanbangsa. Sehingga berhasil
tidaknya pembangunan bangsa dipengaruhi tingkat pendidikan penduduk. Semakin maju penduduk membawa pengaruh bagi masa depan berbagai bidang
kehidupan. Berikut tabel Sarana pendidikan di Kelurahan Lalang Kec. Medan Sunggal.
Tabel 2.4. Sarana Pendidikan
TK SD
SMP SMA
Negeri Subsidi Swasta Negeri Subsidi Swasta Swasta Negeri Swast 4
5 1
5 5
3
Sumber: Data diperoleh dari Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal di Tahun 2014
Universitas Sumatera Utara
45 1.
Gedung TK Tahun 2014 di Kecamatan Medan Sunggal yakni terdiri dari
TK Subsidi 4, TK Swasta 5, sedangkan TK Negeri 0. 2.
Gedung Sekolah Dasar Tahun 2014 di Kecamatan Medan Sunggal
penyebaran gedung sekolah dasar SD Negeri 1, SD Subsidi 0, SD swasta 5, tiap kelurahan yakni tahun 20014 gedung SD terbanyak di Jalan Pinang
Baris Lalang 5 unit. 3.
Gedung SLTP Tahun 2014 di Kecamatan Medan Sunggal penyebaran
gedung SLTP SLTPN, SLTP swasta 5 terbanyak di Sunggal 8 unit, sedikit di Jalan Pinang Baris Kelurahan Lalang 5 unit.
4.
Gedung SLTA Penyebaran gedung SLTA tahun 2014 di Kecamatan
Medan Sunggal SLTA Negeri kejuruan dan umum dan SLTA swasta kejuruan dan umum meningkat setiap tahun pada daerah tertentunamun
di Lalang jalan Pinang Baris. Tahun 2014 jumlah SLTA terbanyak di Sunggal 6 unit, paling sedikit di Lalang jalan Pinang Baris SLTA 3 unit.
Sedangkan jumlah penduduk tidak sekolah 5 di Lalang Kec. Medan Sunggal
13
.
2.5 Komposisi Pekerja Anak Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur
Dalam penelitian yang penulis temukan di terminal Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal, memperhatikan kriteria yang telah diperoleh tercatat 22 anak-
13
. Diakses dari
http:repository.usu.ac.idbitstream1234567894362109E01877.pdf Pada
Mei 2016 21:10.
Universitas Sumatera Utara
46 anak bekerja sebagai penyapu angkot di terminal Pinang Baris. Ini hanya terdiri
dari anak laki-laki saja. Sedangkan anak perempuan tidak seorangpun terlihat di data yang penulis peroleh dari SKA tersebut. Dan menurut hasil penelitian penulis
temukan di lapangan yakni di terminal Pinang Baris juga tidak seorangpun penulis temukan anak perempuan yang bekerja menyapu angkot. Berdasarkan data yang
penulis peroleh dari SKA PKPA tercatat 118 orang anak yang ada di terminal Pinang Baris, dan 30 orang anak Drop Out keluar atau anak yang putus sekolah.
Dan dari pihak SKA Sanggar Kreatifitas Anak juga mengatakan terdiri 22 orang anak yang bekerja sebagai penyapu bus atau angkot. Dan berdasarkan hasil
penelitian, penulis juga menemukan anak-anak yang berkeliran aktif bekerja sebagai penyapu angkot berkisaran 22 orang anak. Mereka berdasarkan Jumlah
anak yang bekerja serta jenis kelamin dan usia dapat di lihat pada tabel 2.5 berikut ini:
Tabel 2.5. Jumlah Anak Yang Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia No
Jenis Kelamin Umur
Jumlah Orang
7-11 12-19
1. Laki-laki
20 98
118 2.
Perempuan
Jumlah
20 98
118
Sumber: Data Hasil Penelitian Tahun 2016
Dari Tabel 2.5 dari data diatas terdiri 118 orang anak pekerja anak dapat dijelaskan bahwa anak yang bekerja berjenis kelamin laki-laki saja sedangkan
berjenis kelamin perempuan tidak ada. Umur anak yang bekerja rata-rata lebih banyak 12-19 tahun lebih di bandingkan yang berumur 7-11 tahun. Dengan
Universitas Sumatera Utara
47 demikian, rata-rata usia anak pekerja penyapu angkot dalam penelitian ini masih
terlalu muda menjadi pekerja sambil belajar terutama apabila dikaitkan dengan layak tidaknya anak-anak terlibat dalam kegiatan ekonomi yang pada akhirnya
akan menyebabkan anak akan putus sekolah. Sedangkan jumlah anak yang putus sekolah dan anak yang bekerja sebagai penyapu angkot dapat di lihat di tabel 2.6
dibawah ini:
Tabel. 2.6 Jumlah Anak Yang Putus Sekolah dan Anak Yang Aktif Bekerja Menyapu Angkot di Terminal Pinang Baris.
No Putus Sekolah
Umur Jumlah Orang
7-11 12-19
1. Laki-laki
10 20
30 2.
Perempuan
Jumlah
10 20
30 No
Anak yang Aktif Bekerja P.Angkot
Umur Jumlah Orang
7-11 12-19
1. Laki-laki
9 13
22 2.
Perempuan
Jumlah 9
13 22
Sumber: Data dari SKA dan diolah kembali oleh penulis
Dari tabel 2.6 diatas terlihat 30 orang anak yang putus sekolah mulai dari umur 7-11 tahun terdiri dari 10 orang anak, sedangkan anak yang putus sekolah
mulai berumur 12-19 tahun terdiri dari 20 orang anak. Dan anak yang aktif
Universitas Sumatera Utara
48 bekerja atau anak yang bekeliaran menyapu angkot di terminal Pinang Baris
terdiri dari 22 orang anak, mereka mulai dari umur 7-11 tahun terdiri dari 9 orang anak, dan anak yang umur 12-19 tahun terdiri dari 13 orang anak yang pekerja
penyapu angkot di terminal Pinang Baris.
2.6. Anak Pekerja Penyapu Angkot Berdasarkan Lama Kerja dan Jumlah Jam Kerja.