Kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari-hari Tabel 5.20

82 kegiatan sehari-harinya mereka perlu pemantauan dengan intensitas yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena kemampuan motorik mereka yang cukup rendah yang menyebabkan orang tua mereka ragu dengan apa yang dikerjakan mereka. Seperti yang diungkapkan salah seorang responden “saya belum berani melepas anak saya langsung dalam melakukan aktifitas karena saya khawatir nantinya terjadi apa-apa pulak. “

3.2 Kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari-hari Tabel 5.20

Kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari-hari No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 3 Ya Kurang Tidak 24 6 3 72,7 18,2 9,1 Jumlah 33 100 Sumber : Data Kuesioner 2014 Data hasil pada tabel 5.20 dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menjawab bahwa anak mereka sebagai peserta didik di Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan sudah mandiri dalam melakukan kegiatan sehari – hari sebanyak 24 responden atau 72,7. Sebanyak 6 responnden menjawab kurang atau 18,2 dan sisanya 3 responden atau 9,1 persen menjawab tidak mampu mandiri Kemandirian yang dimaksud dalam penjabaran tabel berdasarkan kuisioner yang telah diambil adalah peserta didik mampu melakukan hal – hal ringan yang berhubungan dengan kehidupannya sehari – hari serta dapat mempertanggung Universitas Sumatera Utara 83 jawabkannya kepada orang disekitarnya, seperti yang tercantum dalam Bab II halaman 25. Contoh sederhanya adalah peserta didik mampu mengurus diri sendiri seperti mandi, makan, mempersiapkan perlengkapan diri ke sekolah dll..kebanyakan dari peserta didik sudah mampu melakukan itu tanpa harus dimonitor oleh orang tua mereka. Dalam hal ini memang peranan UPT sangat berpengaruh dalam membentuk kemandirian si peserta didik. Khususnya peranan guru sebagai pendidik yang harus mampu mengajarkan mana yang baik dan mana yang tidak. Karena kemampuan setiap peserta didik yang berbeda – beda maka guru pembimbing harus mampu mempelajari karakter masing – masing peserta didik, terutama harus mampu mengerti tingkat emosional peserta didik yang sangat berpengaruh besar terhadap kemandirian mereka. 3.3 Kemampuan dalam melakukan kegiatan pelatihan keterampilan di UPT.SLB tanpa pertolongan orang terdekat Tabel 5.21 Kemampuan dalam melakukan kegiatan pelatihan keterampilan di UPT.SLB tanpa pertolongan orang terdekat No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 3 Ya Kurang Tidak 20 7 6 60,6 21,2 18,2 Jumlah 33 100 Sumber : Data Kuesioner 2014 Data hasil pada tabel 5.21 dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menjawab bahwa anak mereka sebagai peserta didik di Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan mampu melakukan Universitas Sumatera Utara 84 kegiatan pelatiahan keterampilan tanpa pertolongan orang terdekat sebanyak 20 responden atau 60,6. Sebanyak 7 responden atau 21,2 menjawab kurang mampu dan sebanyak 6 responden menjawab tidak mampu. Tingginya persentase dari kemampuan seorang peserta didik dalam melakukan kegiatan keterampilan tanpa pertolongan dari orang terdekat karena mereka rata – rata sudah sekitar 1 tahun dalam melakukan pendidikan keterampilan di UPT. Pada awalnya orang tua masih mengawasi dengan ketat anak mereka dalam melakukan kegiatan keterampilan. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang responden “Pada awal – awal nya saya masih ragu melepas anak saya. Saya tunggui dia sampai kegiatan selesai. Saya khawatir apalagi anak saya kan jurusan tata boga, saya takut waktu liat dia megang pisau, jadi saya ikut dampingi dia dikelas praktik.. “

3.4 Kemampuan dalam bersosialisasi di lingkungan UPT.SLB Tabel 5.22