Pengetahuan Peranan Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa (UPT.SLB-E) Negeri Pembina Medan Dalam Memberikan Kegiatan Pembelajaran Keterampilan Bagi Penyandang Tuna Grahita

65

5.2 Peranan Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina

Medan dalam memberikan kegiatan pembelajaran keterampilan bagi penyandang Tuna Grahita Uraian tentang peranan Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E NegeriPembina Medan dalam memberikan kegiatan pembelajaran keterampilan bagi penyandang Tuna Grahita disajikan dalam bentuk indikator berupa deskriktif dari jawaban kuesioner responden yang dibagi dalam 3 aspek, yaitu : 1. Pengetahuan dan pemahaman Aspek kognitif pada kegiatan pembelajaran keterampilan 2. Penerapan Aspek afektif pada kegiatan pembelajaran keterampilan 3. Keterampilan Aspek psikomotor Ketiga aspek inilah yang nantinya akan mejawab apakah Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan sudah berperan atau belum dalam mengembangkan keterampilan dari anak penyandang cacat Tuna Grahita.

5.2.1 Pengetahuan dan pemahaman Aspek kognitif pada kegiatan pembelajaran keterampilan.

1.1 Pengetahuan

tentang tujuan kegiatan dari pembelajaran keterampilan penyandang tuna grahita Universitas Sumatera Utara 66 Tabel 5.7 Pengetahuan tentang tujuan kegiatan dari pembelajaran keterampilan penyandang tuna grahita No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 3 Dapat mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 7 12 14 21,2 36,4 42,4 Jumlah 33 100 Sumber : Data Kuesioner 2014 Data hasil pada tabel 5.7 dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menjawab bahwa anak mereka sebagai peserta didik di Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan tidak mengetahui tentang tujuan kegiatan dari pembelajaran keterampilan penyandang tuna grahita yaitu sebanyak 14 responden atau 42,4. Sebanyak 12 responden atau 36,4 menjawab kurang mengetahui dan sisanya 7 responden atau 21,2 menjawab bahwa anak mereka mengetahui tentang tujuan kegiatan dari pembelajaran keterampilan penyandang tuna grahita. Pada tabel 5.7 jelas terlihat bahwa sebenarnya sebagian besar responden menganggap bahwa, anak mereka kurang dan tidak mengetahui tentang tujuan kegiatan dari pembelajaran keterampilan penyandang tuna grahita. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan dari anak penyandang cacat tuna grahita dalam mengartikan tujuan pendidikan keterampilan tersebut. Sebagian besar anak penyandang cacat tuna grahita hanya mengetahui secara sedarhana bahwa tujuan mereka datang ke Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan hanya untuk bersekolah. Bahkan ada sebagian dari anak penyandang cacat tuna grahita yang beranggapan bahwa mereka datang ke Unit Universitas Sumatera Utara 67 Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan hanya untuk bermain. Hanya sebagian kecil saja anak penyandang tuna grahita yang mengetahui tujuan kegiatan dari pembelajaran keterampilan penyandang tuna grahita. Mereka yang mengetahui tujuan tersebut keseluruhannya adalah anak penyandang tuna grahita ringan.

1.2 Pengetahuan dan pemahaman tentang manfaat berolahraga Tabel 5.8