Tata bahasa atau ungkapan pada orang sekitar lingkungannya Tabel 5.17

79

2.5 Tata bahasa atau ungkapan pada orang sekitar lingkungannya Tabel 5.17

Tata bahasa atau ungkapan pada orang sekitar lingkungannya No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 3 Ya Kurang Tidak 27 4 2 81,8 12,1 6,1 Jumlah 33 100 Sumber : Data Kuesioner 2014 Data hasil pada tabel 5.17 dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menjawab bahwa anak mereka sebagai peserta didik di Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan sudah bisa berbicara yang sopan dan baik sebanyak 27 responden atau 81,8. Sebanyak 4 responden atau 12,1 menjawab kurang dan sebanyak 2 responden menjawab tidak. Pendidikan agama yang diberikan oleh pihak UPT merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi dasar tingginya jawaban dari responden terhadap penggunaan tata bahasa atau kata – kata yang baik. Adapun sebagian kecil peserta didik yang masih berbicara kurang sopan adalah peserta didik dengan tingkat tuna grahita berat. Peserta didik dengan tuna grahita berat biasanya selalu berbicara sesuai dengan apa yang didengarnya dilingkungannya. Penjelasan apakah yang dikatakan nya itu baik atau buruk butuh cara khusus dan waktu yang lama, karena kemampuan IQ mereka yang rendah 32-20 Bab II hal.35. Universitas Sumatera Utara 80 2.6 Penerapan peralatan yang digunakan di UPT dalam menunjang kegiatan pembelajaran keterampilan Tabel 5.18 Penerapan peralatan yang digunakan di UPT dalam menunjang kegiatan pembelajaran keterampilan No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 3 Ya Kurang Tidak 27 3 3 81,8 9,1 9,1 Jumlah 33 100 Sumber : Data Kuesioner 2014 Data hasil pada tabel 5.18 dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menjawab bahwa peralatan yang digunakan di Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan sudah menunjang kegiatan pembelajaran keterampilan sebanyak 27 responden atau 81,8. Sebanyak 3 responden atau 9,1 menjawab kurang dan sebanyak 3 responden menjawab tidak. Mayoritas dari orang tua keluarga menganggap bahwa peralatan yang digunakan sudah baik. Peralatan yang digunakan selalu siap pakai sehingga tidak menggangu kegiatan pembelajaran keterampilan, apabila ada peralatan yang rusak maka pihak sekolah langsung memperbaikinya. Seperti ungkapan seorang responden yang merupakan guru jurusan informasi dan teknologi “yaaa.. disini kalau ada PC yang rusak kami langsung memperbaikinya, supaya anak – anak gak terganggu belajarnya. “ Universitas Sumatera Utara 81 5.2.3 Keterampilan Aspek Psikomotor 3.1 Kemampuan dalam melakukan kegiatan tanpa bantuan orang terdekat Tabel 5.19 Kemampuan dalam melakukan kegiatan tanpa bantuan orang terdekat No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 3 Ya Kurang Tidak 22 8 3 66,7 24,2 9,1 Jumlah 33 100 Sumber : Data Kuesioner 2014 Data hasil pada tabel 5.19 dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menjawab bahwa anak mereka sebagai peserta didik di Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan sudah mampu melakukan kegiatan - kegiatan tanpa bantuan orang terdekat sebanyak 22 responden atau sebesar 66,7, sedangkan yang menjawab kurang mampu sebanyak 8 responden atau 24,2 dan sisanya 3 responden menjawab tidak mampu atau 9,1. Hasil wawancara langsung dengan wali murid dan pengamatan dilapangan, kegiatan yang dimaksud dalam tabel diatas adalah kegiatan yang bersifat sederhana. Baik kegiatan yang dilakukan dilingkungan rumah maupun kegiatan yang dilakukan di UPT. Contoh sederhananya, peserta didik sudah mampu melakukan aktifitas belajar di UPT tanpa harus didampingi oleh orang terdekat mereka. Sedangkan di lingkungan rumah peserta didik sudah bisa melakukan kegiatan kegiatan kecil rumah tangga seperti menyapu lantai. Sedangkan responden yang menjawab kurang mampu dan tidak mampu sebagian besar anak mereka merupakan tuna grahita sedang dan berat. Sehingga untuk melakukan Universitas Sumatera Utara 82 kegiatan sehari-harinya mereka perlu pemantauan dengan intensitas yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena kemampuan motorik mereka yang cukup rendah yang menyebabkan orang tua mereka ragu dengan apa yang dikerjakan mereka. Seperti yang diungkapkan salah seorang responden “saya belum berani melepas anak saya langsung dalam melakukan aktifitas karena saya khawatir nantinya terjadi apa-apa pulak. “

3.2 Kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari-hari Tabel 5.20