89
berhubungan dengan motorik seseorang sehingga peserta didik dapat lebih mampu melakukan kegiatan sehari
– harinya.
3.8 Keterampilan membuat karya yang sederhana Tabel 5.26
Keterampilan membuat karya yang sederhana
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3
Ya Kurang
Tidak
2 2
29
6,1 6,1
87,8
Jumlah 33
100 Sumber : Data Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 5.26 dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menjawab bahwa anak mereka sebagai peserta didik di Unit Pelaksana Teknis
Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan belum mampu menghasilkan karya yang sederhana sebanyak 29 responden atau 87,8. Dan
sisanya 4 responden menjawab kurang mampu dan mampu. Hasil wawancara langsung terhadap guru pendamping didapat bahwa sebagian
besar peserta didik tidak mampu membuat karya. Hal ini dikarenakan tujuan utama dari guru pendamping yang hanya terfokus pada perkembangan
kemandirian, kepercayaan diri dan perubahan emosional si anak didik saja. Untuk menciptakan sebuah karya sederhana memang menjadi tantangan yang cukup sulit
dikarenakan keterbatasan kemampuan peserta didik dalam berfikir. Perlunya pelatihan yang berkelanjutan akan sangat mendukung peserta didik dalam
mengembangkan karya. Adapun sebagian kecil peserta didik yang mampu
Universitas Sumatera Utara
90
membuat karya sederhana karena secara continue mendapatkan pelatihan yang intensif. Itupun dilihat dari sejauh mana kemampuan peserta didik dalam
menyerap pembelajaran keterampilan yang diberikan. Contohnya seperti salah satu peserta didik jurusan tata busana yang sudah mampu menggambar pola
busana secara sederhana.
3.9 Perubahan tingkat kemandirian selama mendapatkan pembelajaran keterampilan di UPT.SLB
Tabel 5.27 Perubahan tingkat kemandirian selama mendapatkan pembelajaran
keterampilan di UPT.SLB
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3
Ya Kurang
Tidak
26 4
3
78,8 12,1
9,1
Jumlah 33
100 Sumber : Data Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 5.27 dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menjawab bahwa anak mereka sebagai peserta didik di Unit Pelaksana Teknis
Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan mengalami perubahan tingkat kemandirian selama mendapatkan pembelajaran keterampilan sebanyak 26
responden atau 78,8. Sebanyak 4 responden menjawab kurang dan 3 responden menjawab tidak.
Sebagian besar dari orang tua merasa bahwa anak mereka mengalami peningkatan kemandirian setelah mendapatkan pembelajaran di UPT. Mereka
Universitas Sumatera Utara
91
merasakan perbedaan sebelum masuk UPT dan sesudah masuk UPT dalam kegiatan sehari
– hari peserta didik. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang responden
“kalo masalah kemandirian yaahh lumayan banyak berubah lah. Setidaknya sekarang anak saya sudah bisa melakukan kegiatan untuk
mengurus dirinya sendiri, udah mulai gak banyak bergantung sama saya lah
“ Kemandirian yang dimaksud oleh responden dalam hal ini adalah tingkat
kemandirian yang sederhana. Yaitu kemandirian dilingkungan keluarga. Untuk kemandirian dilingkungan masyarakat, kebanyakan peserta didik sebenarnya
belum mampu. Setidaknya setelah mendapat pembelajaran keterampilan dari UPT, peserta didik sudah mampu bertanggung jawab dalam kegiatan sehari
– harinya, lebih bisa mengontrol emosionalnya.
3.10 Manfaat kegiatan pembelajaran keterampilan di UPT.SLB Tabel 5.28