70
1.4 Sumber pengetahuan yang didapat penyandang cacat tuna grahita Tabel 5.10
Sumber pengetahuan yang didapat penyandang cacat tuna grahita
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
3
Hanya dari UPT.SLB Keluarga saudara
Media
10 18
5
30,3 54,5
15,2
Jumlah 33
100 Sumber : Data Kuesioner 2014
Data hasil pada tabel 5.10 dapat diketahui bahwa mayoritas dari responden menjawab bahwa anak mereka sebagai peserta didik di Unit Pelaksana Teknis
Sekolah Luar Biasa UPT.SLB-E Negeri Pembina Medan memperoleh pengetahuan dari keluarga selain pengetahuan yang diperoleh dari UPT sebanyak
18 orang atau 54,5. Sebanyak 10 atau 30,3responden menjawab hanya dari UPT. Dan sebanyak 5 responden atau 15,2 menjawab dari media.
Besarnya peranan keluarga dalam mengikuti perkembangan si anak menyebabkan si anak banyak memperoleh pengetahuan baru. Dari hasil
wawancara langsung yang dilakukan peneliti terhadap orang tua, keluarga dan guru pendamping menjelaskan bahwa orang tua maupun keluarga aktif
menanyakan tentang hal apa saja yang baru dipelajari di UPT, lalu mereka secara sederhana menjelaskan aplikasinya langsung dilingkungan rumah agar mereka
mengerti tentang keterampilan yang mereka dapat di UPT. Selain mendapatkan pelajaran dasar dan keterampilan dari UPT, pihak sekolah
juga melakukan beberapa kegiatan tambahan yang berguna untuk menambah pengetahuan si anak. Kegiatan itu seperti diadakannya pesantren kilat,
perkemahan, bahkan pernah juga menonton konser grup band coboy junior
Universitas Sumatera Utara
71
melalui undangan nonton bareng yang diadakan oleh Gubernur Sumatera Utara. Media seperti televisi juga berperan menambah pengetahuan penyandang cacat
tuna grahita, tapi hanya sebagian kecil dari mereka saja yang bisa mau menonton acara-acara yang mempunyai bobot pengetahuan. Selebihnya mereka hanya
menonton televisi sebagai hiburan saja, seperti menonton film kartun.
1.5 Pengetahuan dan pemahaman tentang kegunaan alat yang dipakai dalam praktek keterampilan.