Pengertian Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan Sosial

37 severe memiliki IQ antara 32-20 menurut skala Binet dan antara 39-25 menurut skala Weschler. Tuna grahita sangat berat profund meiliki IQ dibawah 19 menurut skala Binet dan IQ dibawah 24 menurut skala Weschler. Anak tuna bgrahita berat memerlukan bantuan secara total dalam hal berpakaian, mandi, makan, dan lain-lain. Bahkan mereka memerlukan perlindungan dari bahay sepanjang hidupnya Somantri, 2006 : 106-108.

2.4. Kesejahteraan Sosial

2.4.1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Menurut James Midgley mendefenisikan Kesejahteraan Sosial sebagai suatu kondisi dalam suatu masyarakat, Midgley 1997 melihat kesejahteraan social sebagai: Suatu keadaan atau kondisi kehiidupan manusia yang tecipta ketika berbagai permasalahan sosial dapat dikelola dengan baik; ketika kebutuhan manusia dapat terpenuhi dan ketika kesempatan social dapat dimaksimalkan Adi, 2013 : 23 Ilmu kesejahteraan sosial merupakan ilmu yang mencoba mengembangkan kerangka pemikiran, strategi, dan teknik untuk meningkatkan derajat kesejahteraan suatu masyarakat. Sedangkan pengertian kesejahteraan social oleh midgley didefnisikan sebagai ilmu terapan yang mengkaji dan mengembangkan kerangka pemikiran dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup kondisi masyarakat antara lain : pemenan kebutuhan hidup masyarakat, pengelolaan masalah sosial, pemaksimalan kesempatan anggota masyarakat untuk berkembang termasuk didalamnya kesempatan bekerja dan berpartisipasi dalam pembangunan. Universitas Sumatera Utara 38 Ilmu kesejahteraan social pada dasarnya merupakan :  Ilmu yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata bersifat terapan  Kajian baik secara teoritis maupun metodologis terhadap upaya meningkatkan kualitas hidup derajat kehidupan suatu masyarakat. http:file.upi.edudirektorifipjur-pend-luar-biasa194808011974032- astatibahan-ajar-kemandirian.pdf, diakses 5 Agustus 2013 pukul 09.00 wib. Friedlander mengutarakan bahwa konsep dan istilah kesejahteraan sosial dalam pengertian program yang ilmiah baru saja dikembangkan sehubungan dengan masalah sosial masyarakat kita yang industrial. Kemiskinan, kesehatan yang buruk, penderitaan dan disorganisasi sosial telah ada dalam sejarah kehidupan umat manusia, namun masyarakat yang industrial dari abad ke 19 dan 20 ini menghadapi begitu banyak masalah sosial sehingga lembaga –lembaga insani yang sama seperti keluarga, ketetanggaan, gereja dan masyarakat setempat tidak mampu lagi mengatasinya secara memadai. Berikut ini beberapa defenisi yang menjelasakan arti Kesejahteraan Sosial. W.A Friedlander mendefinisikan: “Kesejahteraan sosial adalah system yang teroganisir dari usaha-usaha dan lembaga –lembaga sosial yang ditujukan untuk membantu individu maupun kelompok dalam mencapai standar hidup dan kesehatan yang memuaskan serta mencapai relasi perseorangan dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan kemampuan secara penuh untuk mempertinggi kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan –kebutuhan keluarga dan masyarakat” Universitas Sumatera Utara 39 http:repository.usu.ac.idbitsream123456789319043chapter20II.pdf, diakses 14 Agustus 2013, pukul 07.30 wib. Secara yuridis konsepsial, pengertian kesejahteraan sosial termuat dalam UU No.11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial, pasal 1 ayat 1 adalah sebagai berikut: “Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.” Untuk mewujudkan kesejahteraan sosial tersebut dilaksanakan berbagai upaya, program dan kegiatan yang disebut “usaha kesejahteraan sosial” baik yang dilaksanakan pemerintah maupun masyarakat, UU No.11 Tahun 2009 dalam pasal 4, juga menjelaskan secara tegas tugas serta tanggung jawab pemerintah dibidang kesejahteraan sosial, yang meliputi : 1. Menetapkan garis kebijaksanaan di bidang kesejahteraan sosial. 2. Mengembangkan kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial masyarakat. 3. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan usaha–usaha kesejahteraan sosial Depsos.2009 Undang –Undang R.I No.11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial. Pelaksanaan ketiga tugas pokok tersebut maka pemerintah menyelenggarakan usaha – usaha di bidang kesejahteraan sosial sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 40 1. Bantuan sosial kepada warga masyarakat yang kehilangan peranansosial karena berbagai macam bencana sosial maupun alamiah atau akibat – akibat lain. 2. Menyelenggarakan sistem jaminan sosial. 3. Bimbingan, pembinaan dan rehabilitasi sosial. 4. Pengembangan dan penyuluhan sosial dan 5. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan khusus untuk membentuk tenaga– tenaga ahli dan keahlian di bidang kesejahteraan sosial. http:repository.usu.ac.idbitstream123456789319043Chapter20II.pdf, diakses 14 Agustus 2013 pukul 07.30 wib. Bidang kesejahteraan sosial dalam arti sempit sering diidentikkan dengan bidang kesejahteraan sosial dikemukakan Spicker dan Dinitto, 1995. Secara konvensional ada beberapa bidang dalam arti sempit oleh Fink 1974, Friedlnder 1980, Mendosa 1901, Zastrow 2004 dan Kirst Ashma 2010 antara lain meliputi bidang yang terkait dengan pelayanan terhadap anak-anak dan generasi muda, dalam hal ini layanan untuk anak penyandang disabilitas : bidang yang terkait dengan kelompok khusus , Mendoza menjelaskan bidang yang terkait kelompok khusus sangat beragam diantaranya adalah penyandang disabilitas Adi, 2013: 93.

2.4.2. Pelayanan Sosial